Surat Al-Baqarah Ayat 106-120 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Surat Al-Baqarah adalah surat ke-2 yang terdapat di dalam Al-Quran dan digolongkan sebagai surat Madaniyah. Surat ini diturunkan saat Rasulullah SAW berada di Kota Madinah.
Secara harfiah, surat ini mempunyai arti 'sapi betina'. Dimana di dalamnya terdapat kisah tentang penyembelihan sapi. Berikut penjelasan lengkap tentang arti, kandungan, dan juga keutamaannya.
Surat Al-Baqarah ayat 106-120 beserta artinya

Berikut ini merupakan surat Al-Baqarah ayat 106 sampai 120 beserta artinya:
106. ۞ مَا نَنْسَخْ مِنْ اٰيَةٍ اَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَآ اَوْ مِثْلِهَا ۗ اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Bahasa latin: maa nansakh min aayatin au nunsihaa na`ti bikhairim min-haa au mislihaa, a lam ta'lam annallaaha 'alaa kulli syaiin qadiir
Artinya: Ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
107. اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Bahasa latin: alam ta'lam annallaha lahuu mulkus-samaawaati wal-ard, wa maa lakum min duunillaahi miw waliyyiw wa laa nasiir
Artinya: Tidakkah kamu tahu bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan bumi? Dan tidak ada bagimu pelindung dan penolong selain Allah.
108. اَمْ تُرِيْدُوْنَ اَنْ تَسْـَٔلُوْا رَسُوْلَكُمْ كَمَا سُىِٕلَ مُوْسٰى مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّتَبَدَّلِ الْكُفْرَ بِالْاِيْمَانِ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Bahasa latin: am turiiduuna an tas`aluu rasuulakum kamaa su`ila muusaa ming qabl, wa may yatabaddalil-kufra bil-iimaani fa qad dalla sawaa`as-sabiil
Artinya: Ataukah kamu hendak meminta kepada Rasulmu (Muhammad) seperti halnya Musa (pernah) diminta (Bani Israil) dahulu? Barangsiapa mengganti iman dengan kekafiran, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
109. وَدَّ كَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِكُمْ كُفَّارًاۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۚ فَاعْفُوْا وَاصْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Bahsaa latin: wadda kasiirum min ahlil-kitaabi lau yarudduunakum mim ba'di iimaanikum kuffaaraa, hasadam min 'indi anfusihim mim ba'di maa tabayyana lahumul-haqq, fa'fuu wasfahuu hattaa ya`tiyallaahu bi`amrih, innallaaha 'alaa kulli syai`ing qadiir
Artinua: Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah, sampai Allah memberikan perintah-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
110. وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Bahasa latin: wa aqiimus-salaata wa aatuz-zakaah, wa maa tuqaddimuu li`anfusikum min khairin tajiduuhu 'indallaah, innallaaha bimaa ta'maluuna basiir
Artinya: Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
111. وَقَالُوْا لَنْ يَّدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلَّا مَنْ كَانَ هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى ۗ تِلْكَ اَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Bahasa latin: wa qaaluu lay yadkhulal-jannata illaa mang kaana huudan au nasaaraa, tilka amaaniyyuhum, qul haatuu bur-haanakum ing kuntum saadiqiin
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.”
112. بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗٓ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Bahasa latin: balaa man aslama waj-hahuu lillaahi wa huwa muhsinun fa lahuu ajruhuu 'inda rabbihii wa laa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun
Artinya: Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
113. وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ لَيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍۖ وَّقَالَتِ النَّصٰرٰى لَيْسَتِ الْيَهُوْدُ عَلٰى شَيْءٍۙ وَّهُمْ يَتْلُوْنَ الْكِتٰبَۗ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ
Bahasa latin: wa qaalatil-yahuudu laisatin-nasaaraa 'alaa syai`iw wa qaalatin-nasaaraa laisatil-yahuudu 'alaa syai`iw wa hum yatluunal-kitaab, kazaalika qaalallaziina laa ya'lamuuna misla qaulihim, fallaahu yahkumu bainahum yaumal-qiyaamati fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuun
Artinya: Dan orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu (pegangan),” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu (pegangan),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu, berkata seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan.
114. وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ مَّنَعَ مَسٰجِدَ اللّٰهِ اَنْ يُّذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗ وَسَعٰى فِيْ خَرَابِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ مَا كَانَ لَهُمْ اَنْ يَّدْخُلُوْهَآ اِلَّا خَاۤىِٕفِيْنَ ەۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
Bahasa latin: wa man azlamu mim mam mana'a masaajidallaahi ay yuzkara fiihasmuhuu wa sa'aa fii kharaabihaa, ulaa`ika maa kaana lahum ay yadkhuluuhaa illaa khaa`ifiin, lahum fid-dun-yaa khizyuw wa lahum fil-aakhirati 'azaabun 'aziim
Artinya: Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat azab yang berat.
115. وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Bahasa latin: wa lillaahil-masyriqu wal-magribu fa ainamaa tuwalluu fa samma waj-hullaah, innallaaha waasi'un 'aliim
Artinya: Dan milik Allah timur dan barat. Kemanapun kamu menghadap di sanalah wajah Allah. Sungguh, Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.
116. وَقَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا ۙسُبْحٰنَهٗ ۗ بَلْ لَّهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلٌّ لَّهٗ قَانِتُوْنَ
Bahasa latin: wa qaaluttakhazallaahu waladan sub-haanah, bal lahuu maa fis-samaawaati wal-ard, kullul lahuu qaanituun
Artinya: Dan mereka berkata, “Allah mempunyai anak.” Maha Suci Allah, bahkan milikNyalah apa yang di langit dan di bumi. Semua tunduk kepada-Nya.
117. بَدِيْعُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Bahasa latin: badii'us-samaawaati wal-ard, wa izaa qadaa amran fa innamaa yaquulu lahuu kun fa yakuun
Artinya: (Allah) pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
118. وَقَالَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا اللّٰهُ اَوْ تَأْتِيْنَآ اٰيَةٌ ۗ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِّثْلَ قَوْلِهِمْ ۗ تَشَابَهَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ قَدْ بَيَّنَّا الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ
Bahasa latin: wa qaalallaziina laa ya'lamuuna lau laa yukallimunallaahu au ta`tiinaa aayah, kazaalika qaalallaziina ming qablihim misla qaulihim, tasyaabahat quluubuhum, qad bayyannal-aayaati liqaumiy yuuqinuun
Artinya: Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?” Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin.
119. اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًاۙ وَّلَا تُسْـَٔلُ عَنْ اَصْحٰبِ الْجَحِيْمِ
Bahasa latin: innaa arsalnaaka bil-haqqi basyiiraw wa naziiraw wa laa tus`alu 'an as-haabil-jahiim
Artinya: Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan engkau tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka.
120. وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Bahasa latin: wa lan tardaa 'angkal-yahuudu wa lan-nasaaraa hattaa tattabi'a millatahum, qul inna hudallaahi huwal-hudaa, wa la`inittaba'ta ahwaa`ahum ba'dallazii jaa`aka minal-'ilmi maa laka minallaahi miw waliyyiw wala nasiir
Artinya: Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.
Kandungan surat Al-Baqarah ayat 106-120

Dalam surat Al-Baqarah ini, Allah SWT menjelaskan bahwa ada beberapa golongan manusia dalam memandang Al-Quran. Ketiga golongan tersebut yaitu golongan mukmin, golongan kafir, dan juga golongan munafik.
Golongan orang mukmin merupakan golongan yang mendirikan salat, bersedekah, dan beriman kepada Al-Quran. Sedangkan golongan kafir merupakan sekumpulan orang yang mengabaikan peringatan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dan tidak mau beriman. Golongan munafik ini, merupakan golongan yang mengatakan bahwa dirinya beriman kepada Allah SWT, padahal nyatanya tidak.
Keutamaan surat Al-Baqarah

Adapun keutamaan dari surat ini yaitu, memberikan kita ketentraman dan kedamaian dalam hidup. Lalu salah satu hadis juga menyebutkan bahwa yang membaca surat Al-Baqarah ini maka akan berpeluang untuk permohonannya dikabulkan oleh Allah SWT.
Surat ini merupakan salah satu surat yang palng utama. Nabi SAW pernah ditanya, “Apakah surah yang paling utama?” Baginda menjawab, “Surah Al-Baqarah.” Lalu dia ditanya lagi, “Ayat manakah yang paling utama?” Baginda menjawab, “Ayat-ayat kursi.” Dan Baginda pun meminta seorang yang paling mudah agar melindunginya dengan surah Al-Baqarah.” (Al-Misbah lil Khafami: 58)
Itulah penjelasan tentang surat Al-Baqarah ayat 106 sampai 120, beserta kandungan dan keutamaannya. Oleh karena itu, jika ingin permohonan cepat dikabulkan maka bacalah surat ini secara rutin.