Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Al-Baqarah Ayat 61-75 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/Ali Burhan)

Adapun surat Al-Baqarah memiliki arti secara harfiah yaitu 'sapi betina'. Surat ini digolongkan ke dalam surat Madaniyah karena, diturunkan saat Rasulullah SAW sudah berada di Kota Madinah. Al-Baqarah sendiri merupakan surat yang jumlah ayatnya paling banyak di dalam alquran. 

Dalam surat ini, mengisahkan bagaimana tentang kisah para nabi dan rasul serta terdapat pula kisah bani Israil. Agar tidak penasaran, berikut penjelasan lengkap tentang arti, kandungan dan juga keutamaan dari surat Al-Baqarah ayat 61 hingga 75.

Surat Al-Baqarah ayat 61-75 beserta artinya

ilustrasi Al-Qur'an (freepik.com/freepik)

Berikut ini merupakan surat Al-Baqarah ayat 61 sampai 75 beserta artinya:

61.  وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

Bahasa latin: wa iz qultum yaa muusaa lan nasbira 'alaa ta'aamiw waahidin fad'u lanaa rabbaka yukhrij lanaa mimmaa tumbitul-ardu mim baqlihaa wa qissaa`ihaa wa fuumihaa wa 'adasihaa wa basalihaa, qaala a tastabdiluunallazii huwa adnaa billazii huwa khaiir, ihbituu misran fa inna lakum maa sa`altum, wa duribat 'alaihimuz-zillatu wal-maskanatu wa baa`uu bigadabim minallaah, zaalika bi`annahum kaanuu yakfuruuna bi`aayaatillaahi wa yaqtuluunan-nabiyyiina bigairil-haqq, zaalika bimaa 'asaw wa kaanuu ya'taduun

Artinya: Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

62.  اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰرٰى وَالصَّابِــِٕيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Bahasa latin: innallaziina aamanuu wallaziina haaduu wan-nasaaraa was-saabi`iina man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wa 'amila saalihan fa lahum ajruhum 'inda rabbihim, wa laa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.

63.  وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَۗ خُذُوْا مَآ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّاذْكُرُوْا مَا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Bahasa latin: wa iz akhaznaa miisaaqakum wa rafa'naa fauqakumut-tuur, khuzuu maa aatainaakum biquwwatiw wazkuruu maa fiihi la'allakum tattaquun

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.”

64.  ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَكُنْتُمْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ

Bahasa latin: summa tawallaitum mim ba'di zaalika falau laa fadlullaahi 'alaikum wa rahmatuhuu lakuntum minal-khaasiriin

Artinya: Kemudian setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.

65.  وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِيْنَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِى السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُوْنُوْا قِرَدَةً خَاسِـِٕيْنَ

Bahasa latin: wa laqad 'alimtumullaziina'tadau mingkum fis-sabti fa qulnaa lahum kuunuu qiradatan khaasi`iin

Artinya: Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”

66.  فَجَعَلْنٰهَا نَكَالًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِيْنَ

Bahasa latin: fa ja'alnaahaa nakaalal limaa baina yadaihaa wa maa khalfahaa wa mau'izatal lil-muttaqiin

Maka Kami jadikan (yang demikian) itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

67.  وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖٓ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تَذْبَحُوْا بَقَرَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۗ قَالَ اَعُوْذُ بِاللّٰهِ اَنْ اَكُوْنَ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ

Bahasa latin: wa iz qaala muusaa liqaumihii innallaaha ya`murukum an tazbahuu baqarah, qaaluu a tattakhizunaa huzuwaa, qaala a'uuzu billaahi an akuuna minal-jaahiliin

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” Mereka bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia (Musa) menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.”

68.  قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَّنَا مَا هِيَ ۗ قَالَ اِنَّهٗ يَقُوْلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا فَارِضٌ وَّلَا بِكْرٌۗ عَوَانٌۢ بَيْنَ ذٰلِكَ ۗ فَافْعَلُوْا مَا تُؤْمَرُوْنَ

Bahasa latin: qaalud'u lana rabbaka yubayyil lanaa maa hiya, qaala innahu yaquulu innahaa baqaratul laa faariduw wa laa bikr, 'awaanum baina zaalik, faf'aluu maa tu`maruun

Artinya: Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.”

69.  قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَّنَا مَا لَوْنُهَا ۗ قَالَ اِنَّهٗ يَقُوْلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفْرَاۤءُ فَاقِعٌ لَّوْنُهَا تَسُرُّ النّٰظِرِيْنَ

Bahasa latin: qaalud'u lanaa rabbaka yubayyil lanaa maa launuhaa, qaala innahuu yaquulu innahaa baqaratun safraa`u faaqi'ul launuhaa tasurrun-naaziriin

Artinya: Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa (sapi) itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, yang menyenangkan orang-orang yang memandang(nya).”

70.  قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنْ لَّنَا مَا هِيَۙ اِنَّ الْبَقَرَ تَشٰبَهَ عَلَيْنَاۗ وَاِنَّآ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَمُهْتَدُوْنَ

Bahasa latin: qaalud'u lanaa rabbaka yubayyil lanaa maa hiya innal-baqara tasyaabaha 'alainaa, wa innaa in syaa`allaahu lamuhtaduun

Artinya: Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu. (Karena) sesungguhnya sapi itu belum jelas bagi kami, dan jika Allah menghendaki, niscaya kami mendapat petunjuk.”

71.  قَالَ اِنَّهٗ يَقُوْلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا ذَلُوْلٌ تُثِيْرُ الْاَرْضَ وَلَا تَسْقِى الْحَرْثَۚ مُسَلَّمَةٌ لَّاشِيَةَ فِيْهَا ۗ قَالُوا الْـٰٔنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوْهَا وَمَا كَادُوْا يَفْعَلُوْنَ

Bahasa latin: qaala innahuu yaquulu innahaa baqaratul laa zaluulun tusiirul-arda wa laa tasqil-hars, musallamatul laa syiyata fiihaa, qaalul-aana ji`ta bil-haqqi fa zabahuuhaa wa maa kaaduu yaf'aluun

Artinya: Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, (sapi) itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat, dan tanpa belang.” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan (hal) yang sebenarnya.” Lalu mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka tidak melaksanakan (perintah) itu.

72.   وَاِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَادّٰرَءْتُمْ فِيْهَا ۗ وَاللّٰهُ مُخْرِجٌ مَّا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ ۚ

Bahasa latin: wa iz qataltum nafsan faddaara'tum fiihaa, wallaahu mukhrijum maa kuntum taktumuun

Artinya: Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan.

73.    فَقُلْنَا اضْرِبُوْهُ بِبَعْضِهَاۗ كَذٰلِكَ يُحْيِ اللّٰهُ الْمَوْتٰى وَيُرِيْكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Bahasa latin: fa qulnadribuuhu biba'dihaa, kazaalika yuhyillaahul-mautaa wa yuriikum aayaatihii la'allakum ta'qiluun

Artinya: Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.

74.    ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً ۗ وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُ ۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاۤءُ ۗوَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗوَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

Bahasa latin: summa qasat quluubukum mim ba'di zaalika fa hiya kal-hijaarati au asyaddu qaswah, wa inna minal-hijaarati lamaa yatafajjaru min-hul-an-haar, wa inna min-haa lamaa yasysyaqqaqu fa yakhruju min-hul-maa`, wa inna min-haa lamaa yahbitu min khasy-yatillaah, wa mallaahu bigaafilin 'ammaa ta'maluun

Artinya: Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.

75.  اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُّؤْمِنُوْا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ كَلَامَ اللّٰهِ ثُمَّ يُحَرِّفُوْنَهٗ مِنْۢ بَعْدِ مَا عَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Bahasa latin: a fa tatma'uuna ay yu`minuu lakum wa qad kaana fariiqum min-hum yasma'uuna kalaamallaahi summa yuharrifuunahuu mim ba'di maa 'aqaluuhu wa hum ya'lamuun

Artinya: Maka apakah kamu (Muslimin) sangat mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, sedangkan segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, padahal mereka mengetahuinya?

Kandungan surat Al-Baqarah ayat 61-75

rawpixel.com

Adapun di dalam surat ini dijelaskan tentang pembalasan Allah SWT bagi bani Israil atas segala sikap dan perbuatan mereka terhadap apa yang telah diberikan Allah SWT. Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa, apabila Anda mengikuti segala perintahNya maka digolongkan sebagai orang-orang yang beriman dan mendapatkan pahala dariNya.

Dalam surat ini pula dijelaskan bahwa Allah tidak suka orang yang ingkar. Orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT adalah golongan orang yang merugi.

Keutamaan surat Al-Baqarah

Ilustrasi berdoa (unsplash.com/nega)

Apabila Anda membaca surat ini, maka Allah pun akan senantiasa melindungi kita dari apapun. Lalu rumah yang dibacakan dengan surah Al-Baqarah ini pun juga tidak akan pernah dimasuki oleh setan-setan.

Selain itu, surat ini merupakan puncak dari Al-Quran. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya segala sesuatu itu memiliki Puncak, dan puncaknya Al-Qur’an adalah Al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang merupakan pemimpin ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Jika Ayat tersebut dibaca di dalam rumah yang didalamnya terdapat setan, maka setan tersebut akan keluar. Ayat tersebut adalah ayat kursi.” (HR. Tirmidzi)

Demikianlah penjelasan tentang surat Al-Baqarah ayat 61 hingga 75 serta kandungan dan juga keutamaannya. Begitu banyak manfaat yang akan diperoleh jika membaca surat ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Cynthia Nanda Irawan
EditorCynthia Nanda Irawan
Follow Us