Surat Al-Hijr Ayat 51-75 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Surat Al-Hijr merupakan surat ke 15 di dalam Al-Qur’an dan berisikan 99 ayat. Surat ini diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Hal tersebut menjadikan surat ini sebagai golongan surat Makkiyah.
Berikut arti, kandungan, dan juga keutamaan surat Al-Hijr ayat 51 sampai 75.
1. Surat Al-Hijr ayat 51-75 beserta artinya

Berikut bacaan arab Surat Al-Hijr, latin dan artinya.
Ayat 51
وَنَبِّئْهُمْ عَنْ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَۘ
wa nabbi`hum 'an ḍaifi ibrāhīm
"Dan kabarkanlah (Muhammad) kepada mereka tentang tamu Ibrahim (malaikat)."
Ayat 52
اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًاۗ قَالَ اِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُوْنَ
iż dakhalụ 'alaihi fa qālụ salāmā, qāla innā mingkum wajilụn
"Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan, “Salam.” Dia (Ibrahim) berkata, “Kami benar-benar merasa takut kepadamu.”
Ayat 53
قَالُوْا لَا تَوْجَلْ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ
qālụ lā taujal innā nubasysyiruka bigulāmin 'alīm
"(Mereka) berkata, “Janganlah engkau merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang pandai (Ishak).”
Ayat 54
قَالَ اَبَشَّرْتُمُوْنِيْ عَلٰٓى اَنْ مَّسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُوْنَ
qāla a basysyartumụnī 'alā am massaniyal-kibaru fa bima tubasysyirụn
"Dia (Ibrahim) berkata, “Benarkah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, lalu (dengan cara) bagaimana kamu memberi (kabar gembira) tersebut?”
Ayat 55
قَالُوْا بَشَّرْنٰكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِّنَ الْقٰنِطِيْنَ
qālụ basysyarnāka bil-ḥaqqi fa lā takum minal-qāniṭīn
"(Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.”
Ayat 56
قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖٓ اِلَّا الضَّاۤلُّوْنَ
qāla wa may yaqnaṭu mir raḥmati rabbihī illaḍ-ḍāllụn
"Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”
Ayat 57
قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ اَيُّهَا الْمُرْسَلُوْنَ
qāla fa mā khaṭbukum ayyuhal-mursalụn
"Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah urusanmu yang penting, wahai para utusan?”
Ayat 58
قَالُوْٓا اِنَّآ اُرْسِلْنَآ اِلٰى قَوْمٍ مُّجْرِمِيْنَۙ
qālū innā ursilnā ilā qaumim mujrimīn
"(Mereka) menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa,"
Ayat 59
اِلَّآ اٰلَ لُوْطٍۗ اِنَّا لَمُنَجُّوْهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ
illā āla lụṭ, innā lamunajjụhum ajma'īn
"kecuali para pengikut Luth. Sesungguhnya kami pasti menyelamatkan mereka semuanya,"
Ayat 60
اِلَّا امْرَاَتَهٗ قَدَّرْنَآ اِنَّهَا لَمِنَ الْغٰبِرِيْنَ
illamra`atahụ qaddarnā innahā laminal-gābirīn
"kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa dia termasuk orang yang tertinggal (bersama orang kafir lainnya).”
Ayat 61
فَلَمَّا جَاۤءَ اٰلَ لُوْطِ ِۨالْمُرْسَلُوْنَۙ
fa lammā jā`a āla lụṭinil-mursalụn
"Maka ketika utusan itu datang kepada para pengikut Luth,"
Ayat 62
قَالَ اِنَّكُمْ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ
qāla innakum qaumum mungkarụn
"dia (Luth) berkata, “Sesungguhnya kamu orang yang tidak kami kenal.”
Ayat 63
قَالُوْا بَلْ جِئْنٰكَ بِمَا كَانُوْا فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ
qālụ bal ji`nāka bimā kānụ fīhi yamtarụn
"(Para utusan) menjawab, “Sebenarnya kami ini datang kepadamu membawa azab yang selalu mereka dustakan."
Ayat 64
وَاَتَيْنٰكَ بِالْحَقِّ وَاِنَّا لَصٰدِقُوْنَ
wa ataināka bil-ḥaqqi wa innā laṣādiqụn
"Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sungguh, kami orang yang benar."
Ayat 65
فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَاتَّبِعْ اَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ وَّامْضُوْا حَيْثُ تُؤْمَرُوْنَ
fa asri bi`ahlika biqiṭ'im minal-laili wattabi' adbārahum wa lā yaltafit mingkum aḥaduw wamḍụ ḥaiṡu tu`marụn
"Maka pergilah kamu pada akhir malam beserta keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang. Jangan ada di antara kamu yang menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.”
Ayat 66
وَقَضَيْنَآ اِلَيْهِ ذٰلِكَ الْاَمْرَ اَنَّ دَابِرَ هٰٓؤُلَاۤءِ مَقْطُوْعٌ مُّصْبِحِيْنَ
wa qaḍainā ilaihi żālikal-amra anna dābira hā`ulā`i maqṭụ'um muṣbiḥīn
"Dan telah Kami tetapkan kepadanya (Luth) keputusan itu, bahwa akhirnya mereka akan ditumpas habis pada waktu subuh."
Ayat 67
وَجَاۤءَ اَهْلُ الْمَدِيْنَةِ يَسْتَبْشِرُوْنَ
wa jā`a ahlul-madīnati yastabsyirụn
"Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena kedatangan tamu itu)."
Ayat 68
قَالَ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ ضَيْفِيْ فَلَا تَفْضَحُوْنِۙ
qāla inna hā`ulā`i ḍaifī fa lā tafḍaḥụn
"Dia (Luth) berkata, “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka jangan kamu mempermalukan aku,"
Ayat 69
وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَلَا تُخْزُوْنِ
wattaqullāha wa lā tukhzụn
"Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina.”
Ayat 70
قَالُوْٓا اَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
qālū a wa lam nan-haka 'anil-'ālamīn
"(Mereka) berkata, “Bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”
Ayat 71
قَالَ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنٰتِيْٓ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَۗ
qāla hā`ulā`i banātī ing kuntum fā'ilīn
"Dia (Luth) berkata, “Mereka itulah putri-putri (negeri)ku (menikahlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat.”
Ayat 72
لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ
la'amruka innahum lafī sakratihim ya'mahụn
"(Allah berfirman), “Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).”
Ayat 73
فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِيْنَۙ
fa akhażat-humuṣ-ṣaiḥatu musyriqīn
"Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit."
Ayat 74
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ
fa ja'alnā 'āliyahā sāfilahā wa amṭarnā 'alaihim ḥijāratam min sijjīl
"Maka Kami jungkir balikan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras."
Ayat 75
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْمُتَوَسِّمِيْنَۙ
inna fī żālika la`āyātil lil-mutawassimīn
"Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda,"
2. Kandungan surat Al-Hijr ayat 26-75

Surat Al-Hijr ayat 26 sampai 75 mengandung beberapa kisah. Pada pemulaan ayat, diceritakanlah bahwa Nabi Ibrahim akan mendapat seorang keturunan yang pandai (Ishak) walaupun sudah berusia lanjut. Kemudian juga terdapat kisah dari Nabi Luth dan kaumnya.
Berikut pokok kandungan dari surat Al-Hijr ayat 26 sampai 75, yaitu:
- Surat Al-Hijr menjelaskan tentang Nabi Luth yang diselamatkan oleh Allah SWT
- Menceritakan tentang kaum Luth beserta istri dari Nabi Luth yang dibinasakan oleh Allah karena telah mengingkari rasul-Nya
- Menjelaskan tentang kejadian-kejadian akan kebesaran Allah SWT
- Menjelaskan larangan berputus asa terhadap rahmat Allah SWT
3. Keutamaan Surat Al-Hijr

Sama dengan surat yang terdapat pada Al-Quran lainnya, surat ini juga memiliki keutamaan bila membacanya. Adapun keutamaan dari surat Al-Hijr ini adalah sebagai berikut:
- Membaca surat Al-Hijr akan mendapatkan pahala sebanyak Muhajirin dan Ansar
- Membaca surat Al-Hijr akan dihapuskan segala kesalahannya di dunia oleh Allah SWT
- Surat ini dapat menjadi doa untuk mengusir jin dan makhluk halus yang jahat
Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Hijr ayat 51 sampai 75. Semoga dengan membaca surat ini, kita menghindari sifat ingkar dan sifat-sifat lain yang dimiliki oleh kaum Luth. Sehingga kita bisa terhindar dari azab Allah SWT. Amin.