Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tertimbun kotak
ilustrasi tertimbun kotak (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Menyelesaikan pekerjaan di kantor

  • Mengurus dokumen pindah dan menjadi warga baru

  • Capek packing barang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu bisa pindah karena dua hal, kebutuhan atau paksaan. Pindah karena butuh misalnya, dirimu sudah capek dengan kehidupan perkotaan. Kamu perlu mengistirahatkan diri dan pindah ke kampung dirasa akan lebih baik.

Dirimu juga dapat pindah semata-mata lantaran paksaan. Sebenarnya kamu nyaman-nyaman saja tinggal di kota yang sekarang. Namun, kebijakan atasan mengharuskan kamu pindah ke kantor di daerah lain.

Apa pun penyebab kepindahanmu, prosesnya pasti melelahkan. Kamu gak bisa sekadar membawa diri. Ada banyak barang yang mengikuti perpindahanmu serta berbagai urusan lainnya. Seluruh proses pindah boleh jadi baru akan beres beberapa bulan kemudian. Kamu akan melalui lima tahap pindahan yang bikin capek berikut ini dan menuntutmu untuk punya stamina ekstra.

1. Menyelesaikan pekerjaan di kantor

ilustrasi bekerja (pexels.com/SHVETS production)

Baik dirimu cuma pindah ke kantor cabang di daerah lain atau akan resign demi hidup di kota yang berbeda, pekerjaan gak bisa ditinggal begitu saja. Kamu tetap harus terlebih dahulu membereskan seluruh tugas di kantor lama. Ini barangkali membuatmu sampai sering lembur.

Padahal, di saat yang sama kamu juga mesti mulai bersiap-siap. Seperti membereskan barang-barang di rumah, mencari kontrakan di kota yang baru, dan sebagainya. Tenaga serta pikiranmu betul-betul terkuras.

Terlebih kalau tak ada orang yang membantu. Kesibukanmu yang setinggi ini mungkin sampai membuat kesehatanmu terganggu. Ada rasa panik juga yang menambah tekanan psikis di hari-hari terakhirmu bekerja di kantor tersebut.

2. Mengurus dokumen pindah dan menjadi warga baru

ilustrasi lelah packing (pexels.com/cottonbro studio)

Makin jauh kepindahanmu, mungkin akan kompleks pula dokumen yang kudu diurus. Dirimu mesti minta surat pindah dari tempat tinggal semula kemudian membawanya ke beberapa instansi. Di kota yang baru nanti, kamu kembali harus mengurus dokumen supaya sah menjadi warga sana.

Terbayang betapa lelahnya dirimu jika sampai pindah ke luar negeri. Tentu tambah banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Lebih mudah apabila ada orang yang sudah berpengalaman dan membantumu.

Bila kamu jalan sendiri boleh jadi terpaksa bolak-balik sebab ketidaktahuan apa saja yang kudu diurus dan di mana. Jangan sampai dirimu asal berangkat ke daerah yang baru dan ternyata butuh dokumen dari daerah asal. Akhirnya, kamu kembali ke sana cuma buat mendapatkan selembar surat keterangan.

3. Capek packing barang

ilustrasi packing (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pindahan mengajarkanmu satu hal. Yaitu, punya lebih banyak barang ternyata merepotkan. Selama ini kamu kurang merasakannya karena semua barang yang dibeli tinggal ditaruh di seluruh penjuru rumah.

Akan tetapi, begitu tiba waktu pindahan baru lelahnya luar biasa. Untukmu memutuskan barang apa saja yang perlu dibawa pun susah. Semuanya terasa wajib dibawa. Namun, membawa seluruhnya juga tidak memungkinkan.

Kian banyak barang yang dibawa pindah, kian lelah pula dirimu. Biayanya juga menjadi berlipat-lipat. Ada harga yang wajib dibayar buat setiap kilogram bawaanmu apa pun jasa ekspedisi yang dipilih. Mungkin dari pengalaman pindahan ini kamu baru sadar tentang pentingnya hidup minimalis.

4. Kelelahan ekstra bila pindahnya jauh

ilustrasi berangkat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kamu pergi buat pindahan berbeda dengan sekadar dirimu jalan-jalan. Sekalipun jarak dan alat transportasinya sama, kamu pasti sulit rileks saat pindahan. Dirimu sudah capek sejak sebelum keberangkatan oleh pekerjaan, berkemas, dan mengurus dokumen pindah.

Saat akhirnya kamu siap berangkat, juga tak hanya membawa badan. Mungkin kemarin-kemarin telah banyak barang yang dicicil dibawa ke daerah yang baru. Atau, barang-barang itu dipaketkan.

Namun, tetap saja ada barang bawaan yang lumayan banyak di hari kamu mengucapkan selamat tinggal pada kota lama. Jika jarak pindah jauh, artinya energimu buat membawa-bawa barang plus menempuh perjalanan juga berlipat-lipat. Gak ada salahnya kamu memilih alat transportasi yang paling nyaman serta cepat biar tak terlalu capek.

5. Membongkar dan menata ulang barang di tempat baru

ilustrasi pindahan (pexels.com/Artem Podrez)

Harapan orang yang pindah pasti ingin segera bisa beristirahat setibanya di tempat yang baru. Faktanya, pekerjaanmu masih banyak. Di tempat lama dirimu mesti berkemas. Di daerah baru, semua kardus atau tas perlu dibongkar.

Bila kamu tidak sempat memberi label di setiap kardus sesuai isinya, proses membongkar dan menata ulang menjadi lebih kacau. Semua kardus dan tas dibuka, isinya dikeluarkan, sehingga ruangan sangat berantakan. Belum lagi dirimu barangkali belum punya cukup lemari.

Akhirnya sebagian barangmu tetap tersebar di lantai sampai lemari lain terbeli. Kalau kamu baru pindahan begini, sebaiknya gak menerima tamu dulu. Hindari bikin acara yang mengundang banyak orang selama rumah masih seperti kapal pecah.

Tahap pindahan yang bikin capek bisa berkurang kalau kamu melaluinya dengan gembira. Walaupun tadinya kepindahan ini lantaran paksaan, cobalah untuk melihatnya dari sisi yang lebih positif. Seperti agar kamu merasakan tinggal di daerah lain dan dapat lebih berkembang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team