Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kidslox.com
kidslox.com

Di zaman serba modern ini, rasanya hidup kurang lengkap kalau kamu tak punya akun media sosial. Kebanyakan orang bahkan memiliki lebih dari satu akun. Nah, seperti yang kamu tahu, kemajuan teknologi dapat memberi dampak tergantung pada penggunanya. Kalau digunakan secara tepat, tentu kamu bisa menuai manfaat.

Namun bagaimanakah jika peranan baik media sosial justru luput dari jangkauanmu? Malah sebaliknya, media sosial menjadi bumerang tersendiri untukmu karena tak bisa memanfaatkannya dengan tepat.

Kenali yuk, 6 kebiasaan buruk saat main medsos. Supaya tidak memberi kerugian, sebaiknya kebiasaan ini kamu hilangkan pelan-pelan mulai sekarang.

1. Memposting sesuatu ketika kamu sedang dalam keadaan marah

mirror.co.uk

Saat emosimu memuncak, ada baiknya kamu hindari dulu yang namanya membuka medsos, apalagi memposting sesuatu. Amarah yang masih melanda kadang membuat pikiran seseorang tidak jernih.

Jika kamu posting sesuatu ketika emosi belum stabil, bukan tidak mungkin kamu akan menyesal setelahnya. Kalau tidak mau berhadapan dengan rasa sesal, berbijaksanalah untuk redakan emosi sebelum kembali akses akun medsos milikmu.

2. Kamu punya kebiasaan mengeluh tiada habisnya di media sosial

kidslox.com

Sebenarnya mengeluh sepanjang waktu tidak akan membawa manfaat sedikitpun untuk kamu, lho. Baik itu di kehidupan nyata atau hanya sebatas dunia maya. Bukan hanya tak baik untuk diri sendiri, kebiasaan jelek semacam ini juga bikin orang lain risih ketika melihatnya.

Jika memang kamu butuh solusi atau ingin menumpahkan perasaanmu, datangi sahabat yang kamu percaya dibanding memilih untuk terus mengeluh di medsos.

3. Melakukan posting secara eksesif atau dalam jumlah yang berlebihan pada satu waktu

Pexels/rawpixel.com

Meskipun akun medsos itu memang milikmu, namun ada kalanya kamu harus memikirkan kenyamanan orang lain dalam lingkup media sosialmu. Memposting informasi penting atau foto yang berkesan buatmu tidak salah, kok. Tapi jangan sampai kamu membuat orang lain merasa risih dengan misalnya upload selfie dalam jumlah yang terlalu berlebihan pada sekali waktu. Halaman medsos bisa tetap menarik kok, tanpa kamu bersikap berlebihan.

4. Kecanduan berselancar di medsos sampai kamu melupakan kewajiban di dunia nyata

Pexels/Burst

Main medsos memang seru dan beri manfaat tersendiri, asal kamu tidak lupa waktu. Kalau seandainya kamu terlena bermain medsos hingga berjam-jam, kamu patut waspada. Apalagi jika kamu sampai melupakan kewajiban dan kesibukan di kehidupan nyata. Itu tandanya kamu telah secara tak langsung menyalahgunakan medsos. Biar kamu tak semakin merugi, yuk atasi pelan-pelan dengan memberi batas waktu dalam bermain medsos. 

5. Tidak cek keabsahan suatu informasi, kamu gampang sekali termakan hoax

Pexels/Bruce Mars

Hayo, siapa nih yang masih suka percaya begitu saja dengan berita palsu yang seringkali ada di internet? Biar tidak lagi termakan segala jenis hoax, kamu harus biasakan untuk meneliti keabsahan informasi yang kamu dapat dari medsos. Cek lagi sumber berita yang kamu lihat. Selain itu, jangan serta merta menyebarkannya saat kamu bahkan tidak mengecek kebenarannya terlebih dahulu. 

6. Sering ikut-ikutan war atau perdebatan yang tidak penting di medsos

Pexels/freestocks.org

Percaya deh guys, waktu yang kamu miliki akan lebih bermanfaat jika dilakukan untuk kegiatan penting ketimbang ikut war di medsos. Jelas sekali meladeni perdebatan yang sekiranya tidak penting hanya akan membuang waktu. Daripada melakukan hal tersebut, gunakan setiap detik berhargamu buat melakukan hal positif di kehidupan nyata. 

Saat kamu sudah berbijaksana memilih untuk lepaskan kebiasaan-kebiasaan buruk tadi, artinya kamu siap buat bermain medsos secara sehat. Manfaat baiknya kamu dapat, kemajuan teknologi pun tak membawa kerugian pada hidupmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team