Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presscon Tombow Grand Worksho[p. Ciputra Artpreneur. 29 November 2019. IDN Times/Geralda Talitha

Kreativitas generasi muda semakin beragam saja. Salah satunya adalah seni menggambar yang terus berkembang dan mengikuti tren. Seni menggambar seperti doodle, decorative lettering, hingga comic character, tidak hanya menarik sebagai hobi. Semuanya memiliki peluang ekonomi kreatif dan membuka kesempatan untuk digeluti secara profesional.

Bertempat di Ciputra Artpreneur, Sabtu (30/11) lalu, Tombow yang merupakan brand perlengkapan alat tulis dari Jepang, mengajak tiga seniman profesional untuk membagikan kisah dan tipsnya dalam dunia menggambar. Mereka adalah Eko Fitriono, Jerome Jonathan, dan Asrika Vitawati. Lalu, seperti apa kisah para seniman tersebut?

1.Ternyata, dua dari tiga seniman tersebut tidak memiliki latar belakang dalam dunia seni lho!

Presscon Tombow Grand Workshop. Ciputra Artpreneur. 30 November 2019. IDN Times/Geralda Talitha

Ketika ingin menggeluti profesi yang diimpikan, biasanya kita akan mengambil jurusan di bangku kuliah sesuai minat yang dimiliki. Namun, hal ini tidak berlaku bagi para seniman profesional seperti Eko, Jerome, dan Asrika.

“Saya itu, awalnya gak ada hubungannya dengan dunia seni. Saya kuliahnya Jurusan Matematika. Waktu kecil, saya ada ketertarikan dengan bentuk-bentuk huruf yang unik. Pas SMA, saya mulai tertarik dengan grafiti karena susah untuk ditiru sama orang lain,” ucap Eko.

Karena ketertarikan itu, terbukalah peluang memulai bisnis dengan membuka jasa desain kaos. Eko pun merasa itu adalah passion-nya. Sampai akhirnya, pada tahun 2014, Eko mengenal dunia color lettering.

Sama seperti Eko, Asrika yang merupakan doodle artist, juga tidak memiliki latar belakang pendidikan di dunia seni lho! Asri adalah lulusan Ilmu Komunikasi, yang notabene tidak ada hubungannya dengan doodle art.

Di bangku kuliah, dia baru menyadari bahwa dirinya mulai tertarik dengan doodle art karena sering mencoret-coret buku di dalam kelas. Ia pun mencoba untuk mengikuti komunitas doodle art.

2.Hanya bermodalkan media sosial saja, bisa membuat Eko dan Jerome menjadi seorang seniman profesional lho!

Editorial Team

Tonton lebih seru di