Ambisi sering dianggap sebagai bahan bakar utama menuju kesuksesan. Gak salah memang, karena dorongan untuk mencapai sesuatu bisa memberi semangat dan arah yang jelas dalam hidup. Namun, ada garis tipis antara ambisi yang sehat dan ambisi yang terlalu mendominasi, hingga perlahan menggerogoti makna kebahagiaan itu sendiri. Seseorang bisa saja terus mengejar target demi target, namun malah kehilangan kepuasan yang hakiki.
Ambisi yang berlebihan kadang terasa seperti perahu yang kehilangan kemudi. Alih-alih memberi kemajuan, justru menyeret ke dalam kekosongan emosional dan ketidakpuasan batin. Banyak yang gak sadar kalau terlalu fokus pada pencapaian bisa membuat hidup terasa kering, sepi, dan menjauh dari hubungan sosial yang hangat. Lima tanda ini bisa jadi cerminan bahwa ambisi yang dimiliki mulai berbalik arah dan menghalangi kebahagiaan yang sebenarnya.