Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan merasa overwhelmed (freepik.com/freepik)
ilustrasi seorang perempuan merasa overwhelmed (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Kamu sering merasa lelah padahal gak melakukan banyak hal- Energimu terkuras oleh pikiran yang penuh dan kehidupan yang terlalu rumit.- Menyederhanakan hidup bisa mengurangi rasa capek yang gak jelas sumbernya.

  • Barang di sekitar kamu terlalu banyak dan bikin sumpek- Lingkungan yang penuh barang bisa membuat otak susah fokus.- Decluttering kecil-kecilan bisa membantu pikiranmu jadi lebih jernih.

  • Kamu sering merasa waktu selalu kurang- Hidup sederhana berarti belajar memprioritaskan.- Fokus pada yang esensial akan membuat waktu terasa cukup.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu merasa hidupmu terlalu penuh? Jadwal kerja padat, notifikasi HP gak berhenti, barang di rumah menumpuk, bahkan waktu untuk diri sendiri pun seolah gak ada. Padahal, kalau dipikir-pikir, ternyata bukan cuma aktivitas fisik yang bikin lelah, tapi juga caramu mengelola hidup yang terlalu rumit. Terlalu banyak hal yang kamu pikirkan, terlalu banyak barang yang kamu simpan, bahkan terlalu banyak hubungan yang sebenarnya gak perlu dipertahankan bisa membuatmu overwhelmed.

Nah, di sinilah pentingnya belajar menyederhanakan hidup. Hidup sederhana bukan berarti hidup kekurangan atau tanpa tujuan, bukan juga kamu harus mengurangi mimpi atau berhenti berusaha. Dengan menyederhanakan hidup, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, lebih tenang secara mental, dan lebih bahagia secara emosional. Apa saja tanda kalau hidupmu harus disederhanakan sesegera mungkin? Yuk, cek satu per satu tandanya di bawah ini!

1. Kamu sering merasa lelah padahal gak melakukan banyak hal

ilustrasi merasa overwhelmed (pexels.com/Valeria Ushakova)

Capek itu wajar kalau habis kerja seharian atau aktivitas fisik yang berat. Tapi kalau kamu sering merasa lelah bahkan ketika tidak melakukan banyak hal, ada kemungkinan energi kamu terkuras oleh hal-hal tak terlihat. Misalnya terlalu banyak mikirin masalah orang lain, kebanyakan worry tentang masa depan, atau menyimpan konflik batin yang gak terselesaikan. Rasa capek jenis ini seringkali datang dari pikiran yang penuh dan kehidupan yang terlalu rumit.

Menyederhanakan hidup bisa membantu mengurangi rasa capek yang gak jelas sumbernya. Coba kurangi distraksi, pilih aktivitas yang benar-benar penting, dan latih diri untuk melepaskan hal-hal yang gak bisa kamu kontrol. Dengan begitu, energi kamu akan lebih terarah ke hal-hal yang bermanfaat. Hidup yang sederhana gak hanya bikin fisik lebih ringan, tapi juga mental lebih tenang.

2. Barang di sekitar kamu terlalu banyak dan bikin sumpek

ilustrasi seorang pria berbaring di tempat yang berantakan (freepik.com/freepik)

Lingkungan yang penuh barang biasanya bikin kamu merasa terhimpit. Meja kerja penuh kertas, lemari pakaian sesak tapi isinya baju yang jarang dipakai, atau kamar yang berantakan bikin otak susah fokus. Percaya atau tidak, kondisi lingkungan kita sangat berpengaruh pada kondisi mental. Semakin banyak barang yang gak jelas fungsinya, semakin kamu merasa sumpek.

Coba mulai dengan decluttering kecil-kecilan. Misalnya, pilih 10 barang yang udah gak terpakai dan segera singkirkan—bisa dijual, didonasikan, atau dibuang kalau memang rusak. Dengan ruangan yang lebih lega, kamu bakal merasa lebih tenang dan pikiranmu pun jadi lebih jernih. Hidup sederhana lewat ruang yang rapi bisa membantu kamu punya kendali lebih atas kehidupan sehari-hari.

3. Kamu sering merasa waktu selalu kurang

ilustrasi merasa overwhelmed (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah merasa sehari 24 jam gak cukup untuk semua hal yang harus dilakukan? Padahal kalau dicek, banyak aktivitas yang sebenarnya gak penting tapi tetap kamu jalani hanya karena merasa "harus". Misalnya menghadiri acara yang gak perlu, ikut semua undangan, atau terlalu banyak scrolling media sosial. Akibatnya, waktu terasa selalu kurang dan kamu merasa dikejar-kejar.

Hidup sederhana berarti belajar memprioritaskan. Kamu bisa mulai dengan membuat daftar kegiatan penting dan berani bilang "tidak" pada hal-hal yang sebenarnya gak memberi dampak besar untuk hidupmu. Ketika kamu hanya fokus pada yang esensial, waktu yang ada akan terasa cukup. Hidup jadi lebih teratur, dan kamu punya ruang untuk benar-benar menikmati momen tanpa merasa diburu.

4. Hidup kamu penuh drama yang sebenarnya bisa dihindari

ilustrasi orang berdebat (pexels.com/Keira Burton)

Kalau setiap hari selalu ada drama, entah dari pekerjaan, teman, atau bahkan keluarga, mungkin itu tanda hidupmu terlalu ribet. Biasanya drama muncul karena kamu terlalu ikut campur urusan orang lain, terlalu peduli sama penilaian orang, atau gak bisa menetapkan batasan yang sehat. Akhirnya, energi habis hanya untuk menghadapi konflik yang sebenarnya bisa dihindari.

Menyederhanakan hidup juga berarti menyederhanakan hubungan. Kamu gak harus berteman dengan semua orang atau selalu menyenangkan semua orang. Pilih lingkaran pertemanan yang sehat dan hindari mereka yang hanya membawa energi negatif. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus pada kebahagiaan diri sendiri tanpa terus terjebak drama yang melelahkan.

5. Kamu gak bisa menikmati momen kecil

ilustrasi merasa overwhelmed (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kalau setiap momen kecil dalam hidup terasa hambar karena pikiranmu selalu sibuk ke hal lain, itu tanda hidupmu kebanyakan distraksi. Misalnya, saat minum kopi, pikiranmu malah sibuk memikirkan kerjaan; atau saat jalan santai, tanganmu gak lepas dari HP. Hidup jadi terburu-buru, dan momen sederhana yang sebenarnya bisa bikin bahagia jadi terlewat begitu saja.

Hidup sederhana mengajarkan kamu untuk hadir sepenuhnya di momen sekarang. Nikmati hal-hal kecil, seperti suara hujan, obrolan santai, atau bahkan napas tenang di pagi hari. Dengan melambat, kamu akan sadar bahwa kebahagiaan itu gak harus selalu datang dari pencapaian besar. Justru, hidup sederhana sering kali membuka mata kamu pada indahnya detail kecil sehari-hari.

6. Pikiranmu terlalu penuh dengan target dan ambisi

ilustrasi merasa overwhelmed (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Punya ambisi memang bagus, tapi kalau targetmu terlalu banyak sampai bikin stres, itu tanda hidupmu gak seimbang. Kadang kamu terlalu sibuk mengejar standar orang lain, seperti karier, harta, atau status sosial, sampai lupa bertanya: "Sebenarnya apa yang aku mau?" Ambisi yang kebanyakan justru bikin hidup semakin rumit dan kehilangan makna.

Menyederhanakan hidup juga berarti menyederhanakan tujuan. Fokus ke hal penting yang benar-benar sesuai dengan dirimu, bukan sekadar ikut-ikutan. Dengan begitu, kamu bisa mengejar target dengan lebih tenang tanpa merasa dikejar. Hidup jadi terasa lebih ringan, dan kamu tetap bisa berkembang tanpa kehilangan kebahagiaan di perjalanan.

Hidup sederhana bukan berarti hidup tanpa tujuan, tapi justru cara untuk menemukan makna yang lebih dalam. Kalau kamu sudah sering merasa capek, sumpek, penuh drama, dan kehilangan waktu, mungkin itu tanda nyata kalau hidupmu perlu disederhanakan. Yuk, mulai dari hal kecil! Karena pada akhirnya, less is more, dan kebahagiaan sering datang dari hal-hal yang sederhana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team