ilustrasi pria di depan laptop (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Bukanlah sosok yang kuat, ketika merasa kalau semua hal bisa dilakukan sendiri. Begitu percaya dirinya, sampai-sampai gak mengakui, kalau orang lain bisa lebih unggul dalam suatu bidang, dan justru akan lebih bagus bila tugas itu didelegasikan.
Pola pikir bisa melakukan segalanya, kerap yang menjadi pemicu sikap terlalu mengatur, hingga ke hal detail, atau dikenal dengan istilah micromanaging. Merasa caramu paling benar, sehingga orang lain, mesti melakukannya dengan benar-benar sama. Padahal, bisa jadi cara orang lain itu justru jauh lebih efektif.
Menjadi tegar bukan berarti gak memiliki kelemahan sama sekali. Pemikiran seperti itu sama saja dengan pura-pura tegar, tapi sebenarnya rapuh. Karena sudah kodrat manusia, ada kekuatan dan kelemahan. Dan orang yang bermental tangguh, berani mengakui kelemahan itu. Semoga uraian tadi bisa jadi bahan renungan, ya.