ilustrasi susu (pexels.com/Pixabay)
Susu merupakan salah satu sumber protein dan kalsium yang cukup banyak dikonsumsi manusia. Namun, menurut National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat, sekitar 68 persen penduduk dunia justru mengalami intoleransi laktosa akibat lactose malabsorption. Alhasil, orang-orang ini tidak bisa mengkonsumsi susu yang mengandung laktosa.
Untuk mengganti susu yang berasal hewan, para peneliti berusaha menciptakan susu yang berasal dari sumber nabati. Kedelai, gandum, kacang mete, hingga rami menjadi bahan baku untuk susu vegan ini.
Robbie Lockie, salah satu pendiri Plant Based News, melihat kesempatan ini dan mulai mempromosikan susu vegan. Kemudian pada tahun 2107, ia mencanangkan Hari Susu Nabati Sedunia yang diperingati setiap 22 Agustus.
Lantas, mengapa memilih susu berbahan dasar nabati? Selain mengakomodir orang-orang dengan intoleransi laktosa, penggemar susu vegan juga mengklaim produk susu ini memiliki lebih banyak keunggulan daripada susu sapi. Di antaranya adalah meningkatkan energi serta mencegah kembung.
Di sisi lain, dari sudut pandang pelestarian lingkungan, penggemar susu vegan juga mengklaim produk kegemarannya ini turut serta mengurangi emisi karbon yang biasanya banyak muncul akibat kegiatan peternakan. Pencinta hewan juga merasa susu vegan adalah solusi dari kesejahteraan sapi perah yang semula memperoleh perlakuan eksploitatif dari para peternak.