ilustrasi empat perempuan berdiri sambil menggenggam tangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Hari Perempuan Nasional atau National Women’s Day diperingati setiap tanggal 9 Agustus di Afrika Selatan. Dilansir National Today, perayaan ini bertujuan untuk menghormati perjuangan perempuan di seluruh dunia, khususnya di Afrika Selatan dalam memperoleh kebebasan dan kesetaraan.
Pada 9 Agustus 1965, terjadi demonstrasi di Gedung Union Pretoria. Lebih dari 20.000 perempuan dari berbagai ras, ikut serta untuk memprotes amandemen Undang-Undang Kawasan Perkotaan pada tahun 1950. Mereka juga merasa bahwa pemerintah kurang tanggap dalam menangani isu-isu perempuan di Afrika, seperti pelecehan seksual, kesenjangan upah, kesenjangan pendidikan, kekerasan dalam rumah tangga, dan lainnya.
Peran perempuan Afrika di ruang publik pun masih terbatas. Aksi protes ini dipimpin oleh Lilian Ngoyi, Helen Joseph, Rahima Moosa, dan Sophia Williams. Bersama dengan para perempuan lainnya, mereka meninggalkan 14.000 petisi di depan pintu kantor perdana menteri sebagai bentuk protes.
Meskipun demonstrasi berjalan dengan damai, tapi cukup membawa perubahan positif bagi perempuan Afrika, sehingga momen demonstrasi itu ditetapkan sebagai Hari Perempuan Nasional. Walaupun demikian, perayaan ini bukan sekadar menggambarkan kemenangan, tapi juga menjadi simbol semangat untuk terus maju memperjuangkan hak-hak perempuan yang hingga kini masih sepenuhnya belum terpenuhi.