5 Cara Hindari Perdebatan dengan Orang Kolot, Berikan Respek
ilustrasi kolot (pexels.com/Karolina Grabowska)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti tidak asing dengan yang namanya perdebatan. Hal itu lumrah terjadi karena pada dasarnya, setiap manusia memiliki pola pikir berbeda-beda dalam melihat sebuah fenomena. Namun ada juga orang yang bersikeras mempertahankan pendapatnya dengan berbagai macam cara.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang dilakukan oleh orang kolot saat berdebat. Agar terhindar dari orang semacam itu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan biar tidak makan hati karena berdebat.
1. Gak usah terlalu terpancing dengan semua perkataannya
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Mikhail Nilov)Agar tidak berdebat dengan orang yang kolot, kamu gak boleh mudah terpancing dengan perkataannya. Terkadang perkataan orang-orang yang kolot itu cenderung mengundang kontroversi, sehingga keinginan untuk menanggapinya pasti tinggi.
Cobalah untuk belajar bersabar, karena gak semua pernyataan itu harus ditanggapi. Lagipula dengan menanggapi pernyataan orang semacam itu gak akan membuat kualitas dirimu bertambah. Oleh karena itu, mulai sekarang coba untuk menghadapinya dengan senyuman.
2. Berpikirlah secara lebih bijaksana
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Alexander Suhorucov)Jika ada dorongan untuk menanggapi orang yang kolot, coba berpikir secara lebih bijaksana terlebih dahulu. Kamu harus senantiasa mengingat, bahwa menanggapi orang semacam itu hanya membuang-buang waktu.
Ingatlah peribahasa yang mengatakan bahwa waktu adalah uang, maka dari itu kamu gak boleh membuang waktu begitu percuma. Oleh karena itu mulai dari sekarang coba, deh, untuk berpikir dua kali jika ingin menanggapi orang yang kolot agar kamu tidak 'makan hati'.
3. Jangan berusaha memenangkan perdebatan karena hal itu gak mungkin terjadi
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Keira Burton)Editor’s picks
Namun jika suatu saat kamu terpancing secara tidak sengaja, sesegera mungkin berhenti berdebat. Jangan pernah berusaha memenangkan perdebatan dengan orang yang kolot, karena kamu gak akan menang. Dia pasti akan memiliki ribuan argumen, entah itu masuk akal atau tidak.
Sekali lagi ingatlah, bahwa kalah dalam berargumen itu tidak selalu menandakan bahwa kamu itu salah. Terkadang kamu perlu mengalah, agar hidupmu menjadi lebih tenang.
Baca Juga: Bikin Capek, Ini 5 Tips Menghadapi Teman yang Keras Kepala
4. Jika dia mengajakmu berdebat, cari alasan untuk tidak meladeninya
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Armin Rimoldi)Jika suatu saat dia menodongmu untuk berdebat, sebisa mungkin untuk menolaknya. Bukannya takut kalah, tetapi menghindari perdebatan dengan orang yang kolot adalah sebuah hal bijak.
Coba untuk mencari alasan yang bisa membuatnya berhenti mengajakmu berdebat. Lagipula, meladeni seseorang yang tidak bisa menerima pendapat itu gak ada gunanya. Pintar-pintarlah mencari alasan, agar dia gak mengajakmu berdebat lagi.
5. Selagi tidak merugikanmu, biarkan dia berekspresi sesuai keinginannya
ilustrasi mengobrol (pexels.com/George Milton)Jika kelima hal itu sudah dilakukan namun tidak mempan, langkah terakhir yang harus dilakukan adalah membiarkannya berekspresi dan berikan respek. Ada kalanya kamu harus bersikap bodo amat terkait apapun yang dilakukannya. Selagi tidak merugikanmu, biarkanlah dia mengajak orang lain berdebat.
Dengan melakukan hal tersebut, kamu pun akan belajar membiasakan diri untuk tidak terlalu mengurusi orang lain. Biarkanlah hal itu terjadi namun yang terpenting, pikiranmu bisa lebih tenang.
Dari kelima hal di atas, sudahkah kamu melakulan salah satunya ketika bertemu dengan orang yang kolot? Jika belum, cobalah untuk mempraktikkan agar kamu tidak makan hati oleh sikap orang tersebut yang terlalu keras kepala.
Baca Juga: 5 Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Menghindari Situasi Guilt Trip
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
