Membahas etika memang gak ada habisnya ya? Ya, sifatnya yang gak tertulis justru membuat etika itu luas banget. Butuh kepekaan yang tinggi biar kita bisa menerapkannya dengan baik di mana pun kita berada.
Kalau gak peka, kita pasti akan merasa santai saja saat melakukan 7 tindakan yang bikin risi orang lain seperti di bawah ini.
Kalau kita ada keperluan seperti ingin membeli barang serupa, bolehlah tanya-tanya. Tetapi kalau sekadar penasaran, mending gak usah deh. Apalagi segala jenis belanjaan orang ditanyakan harganya.
Dari yang tampak mahal seperti peralatan elektronik, pakaian, sampai makanan. Ini bakal bikin dia bertanya-tanya apa maksud kita sebenarnya. Jangan-jangan, cuma mau mengukur isi dompetnya.
Bagaimana perasaanmu kalau kamu lagi makan terus temanmu berkomentar, “Ih, kok makanmu banyak banget?”
Kira-kira kamu jadi kehilangan nafsu makan atau malah gak tahan ingin mengunyah temanmu itu? Apalagi kalau dia bicaranya keras dan ada banyak orang di sekitar kalian. Duh, malu banget, kan?
Atau mengomentari pilihan menumu, seperti, “Ih, ceker ayam kok dimakan? Jorok banget deh!”
Jadi bingung mau lanjut memakannya atau gak, kan? Padahal, itu kan cuma urusan selera. Makanan yang buat kita enak belum tentu buat orang lain juga enak. Demikian pula sebaliknya. Harus tetap saling menghargai.
Jika kita melakukannya, kita akan dicap sok tahu sekaligus mau tahu saja urusan orang lain. Kita juga jadi tampak dangkal. Seolah-olah urusan di antara dua orang yang berlainan jenis kelamin hanyalah urusan asmara. Padahal mereka cuma teman yang kebetulan sedang bersama atau memang lagi ada tugas yang harus dikerjakan berdua. Makin bikin keki kalau salah satu atau keduanya sudah punya pasangan.
Sudah deh, cukup gak cukup juga dia yang merasakan. Toh, nyatanya dia gak pernah meminta uang pada kita. Menanyakan penghasilan pada teman yang gak dekat dan tanpa keperluan khusus seperti riset yang telah disetujuinya saja gak etis, apalagi dilanjutkan pertanyaan seperti di atas.
Kita terkesan merendahkannya. Kalau dia bilang cukup, dia khawatir standar hidupnya tampak rendah banget ketimbang standar hidup kita. Kalau mau bilang gak cukup, makin khawatir kita akan lanjut ke pertanyaan yang tambah gak enak. Seperti, “Terus, kok masih mau kerja di situ? Memangnya gak ada pilihan lain?”
Menikah itu urusan pribadi. Sama seperti soal gaji, menanyakan seseorang sudah menikah atau belum tanpa keperluan yang jelas saja sudah bikin sebagian orang gak nyaman. Apalagi kalau sudah dijawab belum, masih pula dikejar alasannya. Seberapa penting sih, alasan itu buat kita?
Dia menikah atau gak menikah juga gak merugikan kita, kan? Nanti kalau dia bilang sekadar belum ingin menikah, masih kita kejar lagi dengan pertanyaan, “Kenapa belum ingin? Nikah itu enak lho.”
Jangan sampai bikin dia ingin menyumpahi rumah tangga kita biar bermasalah. Supaya kita merasakan bahwa menikah itu gak selalu seenak yang dibayangkan. Mengerikan sekali bukan? Dan kalau mau mendoakannya lekas bertemu jodoh, sebaiknya lakukan dalam hati saja. Biar lebih khusyuk, hatimu lebih bersih, dan dia gak tersinggung.
Wajar sih, jika orang yang diprotes lantas membatin, ‘Memangnya kamu siapa? Penting banget ya, buat mengundangmu?’
Siapa saja yang akan diundang dalam acara pernikahan itu hak penuh kedua mempelai. Jadi kita harus menghormatinya. Bahkan jika yang menikah itu teman dekat atau saudara kita. Gak usah berburuk sangka.
Sekarang kan, makin banyak pasangan yang ingin menikah secara sederhana. Selain lebih hemat, juga gak ribet. Yang penting sah secara agama dan hukum. Ketimbang kita protes lantaran gak diundang, langsung kasih ucapan selamat saja ya?
Kalau paketnya gak mencurigakan, gak perlu kepo ya? Jika kita yang kebetulan menerimanya pertama kali, toh di depannya biasanya juga sudah ada keterangan isinya. Kalaupun gak ada, ya gak usah tanya-tanya. Langsung saja serahkan ke pemiliknya. Buat apa juga tanya-tanya, kan?
Bisa jadi isi paketnya memang perlu dirahasiakan sekalipun bukan barang yang berbahaya seperti narkoba. Jangan bertingkah seperti pemindai. Selalu hargai privasi orang lain. Kalau menurut pengalamanmu, apa lagi yang bikin kamu risi banget?