4 Novel Seri "Cerita Kenangan" Karya Nh. Dini yang Memberi Pelajaran Hidup
artieahmadp.blogspot.co.id
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seri novel "Cerita Kenangan" menjadi seri novel karya Nh. Dini yang berisi tentang perjalanan hidupnya dari kecil hingga dewasa. Tulisan-tulisannya senantiasa sarat akan ide cemerlang. Tak terkecuali cerita masa kecilnya yang sungguh natural, jujur, dan memiliki banyak pelajaran hidup yang dapat dipetik. Apalagi saat itu Indonesia masih dalam masa penjajahan. Kita seakan dibawa oleh si penulis ke masa-masa 1940-an sekaligus kilas balik masa kecil kita sendiri.
1. Sebuah Lorong di Kotaku
indonesianfamous.blogspot.co.idBuku ini adalah buku pertama dari seri Cerita Kenangan Nh. Dini. Dalam novel berjudul Sebuah Lorong di Kotaku, Dini mengisahkan kembali peristiwa-peristiwa yang dialaminya pada tahun-tahun terakhir zaman penjajahan Belanda hingga masuknya tentara Jepang. Diceritakan antara lain pengalaman: ramai-ramai menyerok ikan di belakang rumah ketika banjir, mengunjungi kakek-nenek dari pihak ayah dan pihak ibu di desa, pertama kali masuk sekolah, ikut mengungsi, dan lain-lain.
Di sana semuanya kusukai: benda, binatang, manusia. Yang semula tidak kukenal, mulai kuketahui dan kumengerti, hingga sesudah beberapa hari berubah menjadi kawan karib sebagai bagian hidupku.
Tidak semua orang mampu mengungkapkan masa kanak-kanak secara tertulis, namun Dini bisa menceritakan kembali masa kanak-kanak yang bahagia dan penuh rasa ingin tahu dengan sangat manis. Dari sini kita belajar bahwa bahagia itu sederhana, sesederhana masa kanak-kanak.
2. Padang Ilalang di Belakang Rumah
BukaBuku.comNovel ini adalah lanjutan dari Sebuah Lorong di Kotaku. Dini mengisahkan tentang Belanda yang diusir dari Nusantara dan digantikan oleh bangsa Jepang. Bangsa Jepang yang semula dianggap sebagai penyelamat, ternyata malah membuat rakyat terkena penyakit busung lapar dan kehilangan bagor (penutup tubuh yang biasanya digunakan oleh orang desa dan pinggiran kota) karena dilanda kemiskinan. Dia dan kakak-kakaknya bahu membahu membantu pekerjaan Ibunya di saat keadaan begitu terpuruk. Begitulah seharusnya anak kepada orangtua.
Rumah kami yang lindung, betapapun buruk dan tuanya, lebih ramah dan akrab daripada gedung besar kediaman sepupuku. Kebun kami yang tidak teratur, merupakan kawan yang setia dan dermawan, memberi berbagai buah segar, menerima kami bermain di bawah naungan pohon-pohonnya yang penuh ranting dan daunan. Aku juga menemukan kembali si jalak, kucing-kucingku, itik dan ayam yang ribut, yang justru menggambarkan suasana keluarga dan rumah tangga. Tentu saja, padang ilalang yang memagari kali di belakang rumah kami.
Editor’s picks
Pada ilalang di belakang rumah keluarga merupakan dunia lain bagi dirinya, karena dia melintasi pagar kebun untuk memasuki bagian alam yang lebih "berbahaya". Namun dia melakukannya demi menangkap belalang untuk binatang kesayangan.
3. Langit dan Bumi Sahabat Kami
OPACDalam karya berjudul Langit dan Bumi Sahabat Kami mengisahkan kembali peristiwa-peristiwa yang dialaminya pada masa di mana Dini yang saat itu berusia 10 tahun dan keluarganya mengalami keadaan yang memprihatikan seperti kekurangan makanan, jalan ke luar kota diblokade, musim yang kering, dan sedikit ketakutan yang menghampiri. Namun semua itu dihadapi oleh keluarga Dini dengan tabah. Seperti kata Ibu Dini;
Sabar dan dermawanlah seperti bumi. Dia kauinjak, kauludahi. Namun tak hentinya memberimu makanan dan minuman.
Di kala Semarang jadi rebutan para penjajah dan hidup serba kekurangan menjadikan penduduk tidak bebas lagi berbuat sekehendak hati dan bernaung dalam kekangan. Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah dalam novel ini ialah untuk sepatutnya kita terus mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada dengan memanfaatkan berbagai hal di sekitar kita terutama apa yang dihasilkan oleh bumi dan langit.
4. Sekayu
BukaBuku.comSekayu mengisahkan masa kanak-kanak dan masa awal remaja serta lingkungan kehidupannya, termasuk mengalami cinta monyet pada tahun terakhir semasa di Sekolah Dasar hingga SMP. Pada masa puber itu, Dini mengalami banyak kekecewaan cinta sekaligus memulai debut menulis profesionalnya. Ia mengirim tulisan sekaligus menjadi pembaca tulisan tersebut pada acara sastra di stasiun RRI di kotanya. Tulisannya yang jujur dan halus berdasarkan pengalaman pribadi membuatnya terus berkarir sebagai penulis. Di usianya yang masih muda saat itu, ia sudah bisa menghasilkan uang sendiri dan mandiri. Namun hal itu tidak membuatnya silau. Ia malah membantu Ibunya untuk memenuhi kebutuhan pasca Ayah Dini meninggal dunia.
Jika di kemudian hari, lama sesudah itu, ada orang yang berkata bahwa aku menulis tidak untuk uang, itu sama sekali tidak benar. Aku selalu mengarang dengan maksud untuk bisa menarik keuntungan. Selain keuntungan kebendaan, kuinginkan supaya orang, dalam beberapa hal kaum lelaki, mengenal dan mencoba mengerti pendapat dan pikiranku sebagai wakil wanita pada umumnya.
Dalam karyanya ini, selain menghasilkan uang untuk membantu keluarga, ia juga ingin menunjukkan perasaan dan pikirannya melalui tulisan kepada orang-orang termasuk lawan jenis.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
