Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hewan buas (freepik.com/Nick

Intinya sih...

  • Meninggalkan sisa makanan terbuka. Sisa makanan bisa menarik hewan liar seperti beruang atau rakun, menyebabkan kerusakan serta ancaman serius bagi keselamatan.

  • Membuang sampah sembarangan. Sampah yang mengandung sisa makanan atau plastik berbau minyak bisa merusak ekosistem alami dan membahayakan satwa liar.

  • Memutar musik keras. Suara keras dapat mengganggu ketenangan alam dan memicu respon pertahanan dari hewan liar, meningkatkan risiko serangan.

Berkemah di hutan memberikan pengalaman yang tak terlupakan, terutama bagi pecinta alam. Suasana tenang, suara satwa liar, dan udara segar menciptakan ketenangan yang sulit ditemukan di kota. Namun, kegiatan ini juga memiliki risiko, terutama jika kurang berhati-hati dalam menjaga interaksi dengan alam liar. Hewan buas atau liar dapat tertarik datang ke area perkemahan bila terganggu atau merasa diundang oleh aktivitas manusia.

Beberapa tindakan ceroboh yang terlihat sepele justru dapat menimbulkan bahaya besar. Hewan liar seperti beruang, babi hutan, hingga ular bisa mendekat jika menemukan sumber makanan, bau menyengat, atau suara yang mengusik. Untuk menjaga keselamatan, penting mengenali tindakan-tindakan yang berpotensi mengundang kehadiran hewan liar berikut ini.

1. Meninggalkan sisa makanan terbuka

ilustrasi berkemah(pexels.com/nathanmoore)

Salah satu kesalahan paling umum saat berkemah adalah membiarkan sisa makanan terbuka begitu saja. Bau dari makanan, terutama yang mengandung daging atau manis, dapat tercium oleh hewan liar dari jarak jauh. Hewan seperti beruang atau rakun sangat peka terhadap aroma makanan dan tak segan mendatangi tenda jika menemukan sumber bau tersebut.

Sisa makanan yang tidak segera dibungkus atau dibakar dapat menimbulkan ancaman serius. Selain berbahaya, kehadiran hewan liar juga dapat merusak barang-barang di sekitar perkemahan. Untuk menghindari risiko ini, makanan sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup rapat atau digantung di tempat tinggi, jauh dari jangkauan hewan darat.

2. Membuang sampah sembarangan

ilustrasi sampah (freepik.com/freepik

Sampah yang dibuang sembarangan dapat mengundang banyak hewan liar mendekat, terutama hewan nokturnal seperti tikus, musang, dan kucing hutan. Sampah yang mengandung sisa makanan, plastik berbau minyak, atau benda menyengat lainnya menjadi sumber daya tarik bagi satwa liar. Bahkan, plastik bekas pun bisa disangka makanan oleh hewan tertentu.

Tindakan ceroboh ini bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga merusak ekosistem alami. Hewan yang terbiasa mendapatkan makanan dari manusia bisa kehilangan insting bertahan hidupnya di alam. Untuk itu, sampah sebaiknya dikumpulkan dalam kantong tertutup dan dibawa kembali keluar dari area hutan untuk dibuang pada tempatnya.

3. Memutar musik keras

ilustrasi bermain musik (freepik.com/Nick

Suara keras dapat memancing rasa penasaran hewan liar atau bahkan membuatnya merasa terancam. Beberapa satwa seperti babi hutan atau rusa bisa menjadi agresif jika merasa wilayahnya terganggu. Musik yang diputar keras atau suara tawa yang tidak terkendali bisa mengusik ketenangan alam dan menarik perhatian yang tidak diinginkan.

Berkemah sebaiknya dilakukan dengan menjaga ketenangan dan menghormati lingkungan sekitar. Suara manusia yang terlalu dominan di tengah hutan bisa memicu respon pertahanan dari hewan yang merasa habitatnya terganggu. Dalam beberapa kasus, serangan hewan liar terjadi karena satwa merasa terprovokasi oleh suara yang berlebihan.

4. Menyimpan makanan dalam tenda

ilustrasi berkemah (freepik.com/Nick

Tenda bukan tempat yang aman untuk menyimpan bahan makanan, apalagi yang memiliki aroma tajam. Hewan liar bisa mengendus bau makanan meski dari jarak jauh dan akan mencoba masuk atau merobek tenda jika mencium sumber bau. Menyimpan makanan dalam tenda hanya akan memperbesar risiko pertemuan langsung dengan hewan liar.

Tindakan ini sangat berisiko terutama saat malam hari ketika hewan liar mulai aktif mencari makan. Tenda yang robek atau rusak akibat serangan hewan bukan hanya merugikan secara material, tetapi juga membahayakan keselamatan penghuni di dalamnya. Sebaiknya makanan disimpan dalam kotak khusus di luar tenda atau ditanam dan ditutup dengan aman.

5. Menggunakan produk beraroma kuat

ilustrasi hewan buas (freepik.com/Nick

Beberapa produk seperti parfum, sabun, atau losion beraroma menyengat juga bisa mengundang hewan liar. Aroma kuat dari bahan kimia tersebut kerap dikira sebagai makanan atau sinyal kimia dari hewan lain. Beruang, misalnya, sangat tertarik pada aroma manis atau buah-buahan yang sering terkandung dalam produk kebersihan pribadi.

Menggunakan produk tanpa aroma atau yang ramah lingkungan lebih disarankan saat berada di hutan. Selain menjaga ekosistem tetap seimbang, hal ini juga mengurangi risiko menarik perhatian hewan. Produk dengan aroma mencolok hanya akan memperbesar kemungkinan gangguan dari satwa liar, terutama pada malam hari saat aktivitas mereka meningkat.

Berkemah di hutan seharusnya menjadi pengalaman menyenangkan yang menyatu dengan alam, bukan malah menimbulkan ancaman dari kehadiran hewan liar. Beberapa tindakan ceroboh yang dilakukan tanpa sadar ternyata bisa membuka jalan bagi gangguan yang membahayakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian