Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi handuk
ilustrasi handuk (freepik.com/lifeforstock)

Intinya sih...

  • Hindari softener, gunakan cuka putih saat membilas

  • Goyangkan handuk sebelum dan sesudah dijemur untuk menjaga kelembutan seratnya

  • Kurangi penggunaan detergen agar handuk tidak cepat kaku, pilih tempat jemur yang berangin tapi hindari sinar matahari terlalu terik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa sih yang gak suka dengan handuk tebal dan lembut? Rasanya lebih nyaman dipakai, apalagi setelah mandi. Sayangnya, sering kali handuk jadi kaku dan kasar setelah dijemur, apalagi kalau gak pakai softener. Padahal, menurut para ahli kebersihan, handuk bisa tetap fluffy meski dijemur tanpa bantuan pelembut pakaian. Kuncinya ada pada cara mencuci, menjemur, hingga memperlakukan serat handuk itu sendiri.

Kabar baiknya, tips ini gak ribet dan bisa langsung kamu praktikkan di rumah. Malah kalau sudah terbiasa, handukmu bisa tetap enak dipakai sekaligus lebih awet. Yuk, simak empat cara simpel yang bisa bikin handukmu tetap lembut dan nyaman digunakan setiap hari.

1. Hindari pakai softener, ganti dengan cuka putih

ilustrasi cuka (vecteezy.com/Anton Rysak)

Banyak orang berpikir softener bikin handuk makin lembut, padahal efeknya bisa sebaliknya, lho. Menurut Steve Evans, pendiri Memphis Maids, softener meninggalkan lapisan lilin tipis pada serat handuk sehingga malah bikin terasa kaku. Solusi yang lebih aman adalah menggunakan cuka putih saat membilas.

Elizabeth Shields, manajer operasional Super Cleaning Service Louisville, menyarankan menambahkan setengah cangkir cuka putih ke bilasan. Selain bisa melunakkan serat, handukmu juga jadi lebih segar baunya. Cara ini ramah lingkungan, murah, dan hasilnya bisa langsung terasa setelah beberapa kali mencuci.

2. Goyangkan handuk sebelum dan sesudah dijemur

ilustrasi handuk (unsplash.com/Lindsay Lyon)

Ternyata, menggoyangkan handuk bisa membantu menjaga kelembutan seratnya. Evans menjelaskan, goyangan ini meniru efek mesin pengering karena membantu serat agar tidak saling menempel. Akibatnya, handuk jadi lebih mengembang meski dijemur biasa.

Shields juga punya kebiasaan yang sama. Ia menyebut proses ini sebagai cara untuk “membangunkan bulu handuk” sebelum kaku saat kering.

Jadi setelah dicuci, coba dikibas-kibaskan dulu handukmu beberapa kali sebelum dijemur, lalu ulangi lagi setelah kering. Hasilnya handuk terasa lebih lembut saat dipakai.

3. Kurangi penggunaan detergen

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/RDNE Stock project)

Pakai terlalu banyak detergen justru bikin handuk cepat kaku. Alessandro Gazzo, ahli kebersihan di Emily’s Maids, menyarankan hanya menggunakan 50-75 persen dari takaran biasa. Menurutnya, lebih sedikit detergen sudah cukup untuk membersihkan handuk dengan baik.

Kalau kamu terlanjur pakai detergen kebanyakan, coba tambahkan satu kali bilasan ekstra agar sisa busa benar-benar hilang. Selain bikin handuk lebih fluffy, langkah ini juga bikin serat lebih awet. Bonus lainnya, detergenmu jadi lebih hemat karena bisa dipakai lebih lama.

4. Pilih tempat jemur yang tepat

ilustrasi jemuran handuk (vecteezy.com/MD MUSA)

Cara menjemur juga berpengaruh besar pada kelembutan handuk. Shields menyarankan pilih lokasi yang berangin dengan sirkulasi udara baik, tapi hindari sinar matahari terlalu terik. Panas berlebih bisa bikin serat cepat kering dan kaku.

Untuk hasil maksimal, cobalah jemur handuk dengan posisi melebar di dua garis tali atau batang jemuran. Evans menambahkan, beri jarak antarhanduk agar tidak saling menempel. Dengan begitu, serat bisa kering merata tanpa menggumpal sehingga handuk tetap terasa tebal dan lembut.

Menjaga handuk tetap lembut tanpa softener bukanlah hal mustahil. Kuncinya ada pada cara mencuci, memakai bahan alami seperti cuka, mengurangi detergen, hingga cara menjemurnya.

Dengan kebiasaan kecil ini, handukmu gak cuma nyaman dipakai, tapi juga lebih awet. Jadi, sebelum buru-buru beli pelembut atau handuk baru, coba dulu empat tips sederhana ini, deh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian