3 Tips Hadapi Hari yang Sulit, Aktivitas Tetap Produktif

04 Jun 2024, 14:20 WIB

ilustrasi seorang perempuan yang sedang meminum segelas matcha latte (pexels.com/Anna Pou)

Waktu adalah hal paling berharga yang dimiliki setiap orang, karena apa yang telah berlalu tidak mungkin dapat terulang kembali. Oleh sebab itu, penting untuk memanfaatkan setiap detik yang ada untuk mengerjakan aktivitas bermanfaat. Dorongan untuk menjadi produktif seperti ini akan memberikan aneka ragam dampak positif yang bantu meningkatkan kualitas pribadi dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Namun, harus diakui bahwa pasti ada masa-masa di mana seseorang merasa begitu sulit berkegiatan produktif. Sudah berusaha sedemikian rupa, tetapi rasa malas atau lelah tetap mendominasi. Akibatnya, banyak waktu berharga berlalu begitu saja di hari tersebut.

Sebenarnya, kejadian seperti itu normal adanya, karena manusia biasa bukanlah robot yang dapat terus-menerus bekerja. Supaya tidak terlalu khawatir, coba hadapi hari-hari yang sulit untuk beraktivitas secara produktif tersebut dengan beberapa tips berikut ini.

1.Gunakan waktu tersebut untuk meraih istirahat yang berkualitas

ilustrasi seseorang yang sedang tidur (pexels.com/cottonbro)

Salah satu penyebab sulit untuk aktif mengisi waktu yang dimiliki dengan beragam kegiatan positif adalah rasa lelah. Coba lihat lagi, mungkin beberapa hari sebelumnya kamu sudah berkutat dengan beragam jenis tanggung jawab, baik pekerjaan, keluarga, atau hal-hal lainnya. Seluruh kesibukan tersebut membuatmu kekurangan kesempatan untuk dapat menikmati momen istirahat yang berkualitas.

Jika memang sedang merasa begitu sulit untuk produktif, maka gunakan waktu yang ada untuk sebisa mungkin menciptakan istirahat yang berkualitas. Tidur dengan nyaman atau bersantai menikmati suasana di sekitarmu bukanlah sebuah kesalahan. Kelak saat rasa lelah sudah terobati, kamu akan kembali aktif seperti sedia kala.

2.Pikirkan apa saja yang sekiranya perlu dikerjakan di hari esok

ilustrasi to-do list (pexels.com/Breakingpic)

Memaksakan diri untuk produktif kala memang tidak dapat melakukan hal tersebut sama saja dengan membuang waktu. Pasalnya, kamu tidak akan fokus mengerjakan apa pun, sehingga lebih banyak melamun dibanding bekerja. Pekerjaan tidak kunjung selesai dan malah membuatmu semakin bingung.

Memang, biasanya ada penyesalan saat menghadapi momen seperti ini, terlebih bila biasanya kamu mampu melaksanakan banyak aktivitas. Namun, harus dipahami bahwa keadaan ini bisa terjadi kapan saja. Hadapi dengan tenang sambil terus memikirkan apa pun yang sekiranya masih perlu dikerjakan di waktu mendatang. Dengan begini, kamu siap untuk langsung produktif kembali di esok hari.

3.Tetaplah mengerjakan aktivitas-aktivitas mendasar

ilustrasi seseorang yang sedang membersihkan kaca (pexels.com/Nathan Cowley)

Mengalami hari di mana kamu merasa sama sekali tidak ada semangat untuk bekerja secara produktif memang sangat membosankan. Tidak hanya itu, terkadang muncul rasa sesal karena melewatkan waktu yang berharga tanpa aktivitas bermakna. Namun demikian, tidak perlu terlalu khawatir karena justru perasaan ini bisa membuat keadaan terasa semakin tidak nyaman, lho!

Supaya tidak merasa bersalah karena terlalu pasif di hari seperti itu, tetaplah berusaha untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas mendasar, seperti merapikan tempat tidur, mencuci piring, membersihkan rumah, atau pergi belanja. Semua pekerjaan tersebut dapat membuatmu tetap bergerak aktif meski tidak seproduktif biasanya. Jika semua sudah selesai, jangan ragu untuk bersantai. Anggap saja ini sebagai hari libur yang menyenangkan, ya!

Tidak perlu merasa bingung saat mengalami hari-hari yang sulit untuk bekerja secara produktif. Ini merupakan bagian dari dinamika kehidupan yang sangat normal. Nikmati saja fase tersebut, tetapi sambil terus mengendalikan diri. Semoga bisa kembali aktif di esok hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.