Di tengah gaya hidup modern yang sering menilai kebahagiaan dari kepemilikan barang, meneladani kesederhanaan Rasulullah bisa menjadi pengingat bahwa nilai hidup gak selalu diukur oleh materi. Beliau hidup dengan sangat sederhana, bahkan ketika memiliki kesempatan untuk hidup lebih mewah. Sikap itu menunjukkan bahwa kesederhanaan bukan berarti kurang, melainkan memilih fokus pada hal yang lebih bermakna. Di era yang dipenuhi iklan, tren, dan tuntutan sosial, sikap tersebut terasa semakin relevan. Hidup sederhana justru bisa membuat hati lebih tenang dan pikiran lebih lega.
Menjalani kehidupan dengan prinsip kesederhanaan bukan tentang menolak kenyamanan, melainkan memahami batas kebutuhan dan gak terjebak dalam keinginan yang berlebihan. Rasulullah menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari kesyukuran dan keikhlasan, bukan dari belanja tanpa henti atau mengikuti tren hanya demi terlihat sesuai standar sosial. Dengan memahami nilai-nilai tersebut dan menerapkannya secara realistis, kita bisa menjalani hidup lebih seimbang. Berikut beberapa cara hidup sederhana ala Rasulullah yang bisa diterapkan dalam rutinitas modern, terutama di tengah budaya konsumtif yang terus berkembang.
