Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Sunnah Rasulullah saat Makan yang Baik untuk Kesehatan

ilustrasi makan
ilustrasi makan (pexels.com/Helena Lopes)

Makan bukan sekadar memenuhi kebutuhan tubuh, tetapi juga bisa menjadi ibadah jika dilakukan dengan cara yang benar. Rasulullah SAW mencontohkan banyak hal sederhana yang berkaitan dengan makan dan ternyata semuanya memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Setiap kebiasaan beliau bukan hanya mengandung nilai spiritual, tetapi juga terbukti membawa dampak positif untuk tubuh jika dijalankan secara konsisten.

Di era modern ini, banyak orang mencari pola makan sehat dari berbagai sumber. Padahal, Rasulullah SAW telah mencontohkan prinsip-prinsip makan yang seimbang, penuh kesadaran, dan gak berlebihan sejak lebih dari 1.400 tahun lalu. Sunnah beliau gak hanya membimbing umat Islam agar beradab ketika makan, tetapi juga mengajarkan gaya hidup yang menjaga keseimbangan tubuh.

Berikut tujuh sunnah Rasulullah saat makan yang bisa kamu tiru agar hidup lebih sehat dan penuh berkah.

1. Makan dengan tangan kanan dan menyebut nama Allah

ilustrasi makan
ilustrasi makan (pexels.com/Tim Samuel)

Sunnah pertama yang sangat dianjurkan adalah makan dengan tangan kanan sambil mengucap basmalah. Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai anak muda, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang dekat denganmu.' (HR. Bukhari dan Muslim). Kebiasaan ini bukan hanya bentuk adab, tetapi juga simbol rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan.

Dari sisi kesehatan, menggunakan tangan kanan ternyata memiliki manfaat tersendiri. Tangan kanan umumnya lebih bersih karena gak digunakan untuk hal-hal yang bersifat najis. Selain itu, makan dengan tangan juga membantu otak mengenali tekstur dan jumlah makanan yang dikonsumsi, sehingga kamu lebih sadar dan gak makan berlebihan. Dengan mengucap basmalah, hati menjadi lebih tenang dan pikiran lebih fokus pada nikmat makanan yang sedang dinikmati.

2. Gak makan sambil berdiri

ilustrasi makan
ilustrasi makan (freepik.com/jcomp)

Rasulullah SAW mencontohkan untuk makan dan minum dalam keadaan duduk. Kebiasaan ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Saat seseorang makan sambil duduk, sistem pencernaan bekerja lebih optimal karena posisi tubuh lebih rileks. Sebaliknya, makan sambil berdiri bisa membuat makanan turun ke lambung terlalu cepat, menyebabkan gangguan pencernaan atau rasa gak nyaman di perut.

Selain itu, makan sambil duduk menunjukkan sikap tenang dan penuh kesadaran. Rasulullah SAW selalu menjaga adab ini agar umatnya gak tergesa-gesa dalam menikmati makanan. Dengan makan perlahan dan dalam posisi duduk, tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memberi sinyal kenyang ke otak. Akibatnya, kamu akan terhindar dari kebiasaan makan berlebihan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas.

3. Makan secukupnya dan berhenti sebelum kenyang

ilustrasi makan
ilustrasi makan (freepik.com/freepik)

Salah satu sunnah Rasulullah SAW yang paling terkenal adalah makan secukupnya dan gak berlebihan. Beliau bersabda, 'gak ada wadah yang lebih buruk daripada perut manusia. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas.' (HR. Tirmidzi). Prinsip ini sejalan dengan konsep mindful eating yang kini banyak disarankan ahli kesehatan.

Dengan makan secukupnya, tubuh gak terbebani dan proses metabolisme berjalan dengan lebih baik. Kebiasaan ini juga membantu menjaga berat badan ideal serta mencegah penyakit seperti maag dan diabetes. Selain itu, berhenti sebelum kenyang membuat tubuh terasa ringan dan energi lebih stabil sepanjang hari. Jadi, sunnah ini bukan hanya soal disiplin diri, tapi juga rahasia hidup sehat dan panjang umur.

4. Gak mencela makanan dan bersyukur atas apa yang ada

ilustrasi makan
ilustrasi makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasulullah SAW gak pernah mencela makanan, meskipun rasanya gak sesuai selera. Jika beliau suka, beliau akan memakannya. Jika tidak, beliau akan meninggalkannya tanpa mengeluh. Sikap ini menunjukkan rasa syukur yang tinggi atas setiap rezeki yang Allah berikan.

Dalam kehidupan modern yang penuh pilihan makanan, sunnah ini mengajarkan kita untuk tetap bersyukur, bukan mengeluh karena hal kecil. Dari sisi psikologis, sikap bersyukur saat makan dapat menenangkan hati dan menurunkan stres. Orang yang sering mengeluh justru lebih mudah merasa gak puas dan cepat bosan. Sebaliknya, ketika seseorang menghargai makanan apa pun yang ada, ia akan menikmati setiap suapan dengan lebih bahagia. Bersyukur saat makan juga membuat suasana meja makan terasa damai dan penuh keberkahan.

5. Makan bersama keluarga atau teman

ilustrasi makan bersama keluarga
ilustrasi makan bersama keluarga (pexels.com/Askar Abayev)

Rasulullah SAW sangat menganjurkan makan secara berjamaah. Beliau bersabda, 'Berkumpullah kalian ketika makan, karena dalam kebersamaan itu ada keberkahan.' (HR. Abu Dawud). Makan bersama bukan hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memberi ketenangan batin. Saat makan dengan orang lain, seseorang cenderung makan lebih lambat, menikmati waktu, dan gak berlebihan dalam porsi.

Kebiasaan makan bersama keluarga juga terbukti berdampak positif pada kesehatan mental. Anak-anak yang sering makan bersama orang tuanya biasanya lebih bahagia, memiliki ikatan emosional yang kuat, dan tumbuh dengan rasa aman. Di sisi lain, makan bersama bisa menjadi waktu terbaik untuk berbagi cerita, menumbuhkan empati, dan saling mendoakan agar rezeki selalu berkah.

6. Gak meniup makanan atau minuman panas

ilustrasi makan
ilustrasi makan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasulullah SAW melarang umatnya meniup makanan atau minuman yang masih panas. Beliau bersabda, 'Janganlah salah seorang di antara kalian meniup pada makanan atau minuman.' (HR. Abu Dawud). Secara adab, hal ini menunjukkan rasa hormat terhadap nikmat yang Allah berikan. Dari sisi kesehatan, meniup makanan bisa memindahkan bakteri dari mulut ke makanan, sehingga berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan.

Selain itu, udara panas yang bercampur dengan uap makanan bisa memicu reaksi kimia tertentu yang gak baik bagi tubuh. Dengan menunggu makanan agak dingin sebelum dimakan, kamu memberi waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan suhu dan menjaga organ pencernaan tetap sehat. Kesabaran kecil seperti ini justru mengajarkan nilai kehati-hatian dan rasa syukur yang dalam.

7. Mengakhirinya dengan doa dan pujian kepada Allah

ilustrasi berdoa
ilustrasi berdoa (pexels.com/Monstera Production)

Sunnah terakhir yang tak kalah penting adalah mengakhiri makan dengan doa. Rasulullah SAW biasa membaca, 'Alhamdulillahilladzi ath’amana wa saqana wa ja’alana muslimin' yang artinya, 'Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, minum, dan menjadikan kami sebagai orang Islam.' Doa ini menjadi bentuk pengakuan bahwa semua nikmat berasal dari Allah semata.

Selain sebagai ungkapan syukur, berdoa setelah makan juga berdampak pada ketenangan jiwa. Kamu akan merasa lebih puas dan bahagia karena telah menikmati rezeki dengan penuh kesadaran. Secara psikologis, rasa syukur terbukti membantu seseorang hidup lebih tenang dan mengurangi stres. Jadi, jangan lupa menutup setiap waktu makan dengan doa sederhana agar tubuh kenyang, hati pun lapang.

Sunnah-sunnah Rasulullah SAW saat makan bukan hanya panduan adab, tetapi juga pedoman hidup sehat yang relevan sepanjang masa. Semua kebiasaan beliau mengajarkan keseimbangan antara tubuh dan hati makan secukupnya, bersyukur, dan menikmati makanan dengan penuh kesadaran. Jika diamalkan, sunnah ini bukan hanya membawa berkah spiritual, tetapi juga menjaga kesehatan fisik secara alami.

Mulailah menerapkan satu per satu sunnah ini dalam kehidupan sehari-hari. Makanlah dengan tangan kanan, ucapkan basmalah, duduk dengan tenang, dan bersyukurlah atas setiap rezeki yang Allah berikan. Dengan begitu, setiap suapan yang masuk ke tubuhmu bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga menjadi sumber pahala dan keberkahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Referensi Sofa Untuk Ruang Tamu dengan Space Terbatas

23 Nov 2025, 19:42 WIBLife