Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersaing (pixabay.com/RyanMcGuire)
ilustrasi bersaing (pixabay.com/RyanMcGuire)

Dalam sebuah kompetisi apa pun sangat rawan untuk terjadi konflik. Walaupun terlihat normal, munculnya konflik membuat persaingan menjadi tidak sehat. Bahkan dalam beberapa hal, adanya konflik bisa sampai memunculkan korban jiwa.

Sebenarnya konflik dalam sebuah kompetisi dapat dihindari. Berikut lima tips untuk menghindari konflik dalam berkompetisi, sehingga kamu bisa bersaing secara sehat. 

1. Jangan bawa persaingan ke ranah pribadi

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Kesalahan pertama yang memunculkan konflik adalah membawa persaingan ke ranah pribadi. Akibat terlalu menjiwai kompetisi yang sedang dilakukan, seseorang jadi terbawa perasaan sehingga membawanya ke ranah pribadi.

Akibatnya, persaingan akan terjadi secara berkepanjangan dan terus berlanjut walaupun kompetisi telah berakhir. Sebaiknya batasi kompetisi hanya pada saat kompetisi yang terjadi saja. Hindari membawa-bawa masalah pribadi ketika berkompetisi dan membawa kompetisi ke ranah pribadi.

2. Tingkatkan sportivitas saat berkompetisi

ilustrasi berjabat tangan (pixabay.com/geralt)

Sportivitas dalam berkompetisi adalah kesadaran akan adanya pihak yang menang dan pihak yang kalah. Sportivitas juga membuat seseorang dengan mudah mematuhi aturan yang berlaku dalam sebuah kompetisi.

Sportivitas yang tinggi dapat menciptakan sikap legawa dalam berkompetisi. Pihak yang menang akan menghargai lawan yang kalah sedangkan pihak yang kalah mampu mengakui kekalahannya. Tidak ada sikap dendam dan dengki akibat hasil dari kompetisi.

3. Saling menghargai antar tim

ilustrasi kerja tim (pexels.com/fauxels)

Dalam suasana berkompetisi, kamu tetap harus saling menghargai antar sesama tim yang mengikuti kompetisi. Jangan mengucapkan kalimat negatif yang memancing emosi rival kamu karena hal seperti ini bisa memunculkan konflik.

Pahami, bahwa antar tim yang berkompetisi memiliki kesempatan yang sama untuk menang ataupun kalah sehingga tak perlu saling merendahkan. Lakukan saja apa yang harus dilakukan untuk memenangkan kompetisi tanpa saling menjatuhkan lawan.

4. Hindari berbuat curang

ilustrasi penipu (pixabay.com/sammy-sander)

Hindari berbuat curang dalam sebuah kompetisi. Kecurangan hanya akan merugikan semua orang, termasuk diri sendiri. Terkadang kecurangan bisa menghasilkan kemenangan, namun kemenangan yang diperoleh dari hasil kecurangan tidak akan memberikan rasa bangga.

Dalam sebuah kompetisi, kecurangan dapat menimbulkan konflik. Pihak yang merasa dirugikan akibat adanya perbuatan curang tidak akan menerima sehingga konflik pun dapat terjadi yang membuat jalanya kompetisi jadi terhambat.

5. Fokus pada tujuan kompetisi

ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebuah kompetisi diciptakan memiliki tujuan tertentu. Misalnya, kompetisi yang diciptakan di tempat kerja agar produktivitas kerja bisa meningkat. Maka fokuslah pada tujuan dari kompetisi tersebut yaitu peningkatan produktivitas kerja.

Tak perlu memikirkan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan tujuan kompetisi. Misalnya, sifat negatif antar tim dan masalah pribadi yang tidak ada kaitannya dengan tujuan kompetisi karena hal ini bisa memunculkan konflik dalam berkompetisi.

Nah, itulah tips untuk mencegah terjadinya konflik dalam berkompetisi. Bersaing secara sehat lebih menguntungkan bagi kedua tim yang berkompetisi. Kamu jadi tahu seberapa kemampuanmu serta tidak ada perasaan negatif yang ditinggalkan setelah kompetisi berakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team