Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Jajan Sehat dan Aman untuk Anak Kos, Perhatikan Kebersihannya!

ilustrasi warteg (pexels.com/Elina Sazonova)
ilustrasi warteg (pexels.com/Elina Sazonova)

Jajan sangat lekat dengan kehidupan anak kos. Walaupun ada fasilitas dapur bersama, kalau kegiatan di luar amat padat pasti kamu malas buat memasak setiap hari. Pun lantaran cuma untuk satu orang, membeli makanan siap santap terasa lebih praktis.

Paling dirimu hanya memasak nasi. Sayur serta aneka lauknya beli di luar. Sangat simpel dan biasanya enak karena pedagang telah terbiasa memasak. Tidak apa-apa kamu jajan daripada gak makan sama sekali.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya kesehatanmu terjaga. Juga agar secara keuangan tetap aman. Jangan sampai ketergantungan pada masakan orang bikin uang sakumu terlalu cepat habis. Bagikan lima tips berikut ke sesama anak kos biar kalian bisa saling mengingatkan.

1. Pilih warung makan atau pedagang yang bersih

ilustrasi alas koran (pexels.com/Julia Volk)
ilustrasi alas koran (pexels.com/Julia Volk)

Kalau dapurnya terlihat dari luar, mudah untukmu mengamati kebersihan warung sebelum telanjur membeli. Namun, bagaimana bila dapurnya tersembunyi? Meski lebih sukar, dirimu masih dapat memperkirakan tingkat kebersihan warung dari beberapa ciri.

Warung yang memperhatikan kebersihan pasti menutup wadah-wadah makanannya. Seperti tirai pada etalase selalu ditutup jika tak sedang ada pembeli. Kalau aneka makanan ditaruh di meja, setiapnya juga berpenutup atau ditutup plastik besar.

Juga tidak ada lalat yang hinggap di makanan. Mejanya bersih serta peralatan makan kotor segera dibawa ke belakang. Penjual atau pelayannya pun bisa diperhatikan. Cek kebersihan kuku jari tangan dan caranya mengambilkan aneka makanan.

Aneka lauk misalnya, semestinya diambil dengan penjepit, sendok, atau garpu. Bukan main comot saja dengan tangan yang bahkan baru digunakan menerima uang dari pembeli. Kalaupun mi goreng sukar diambil dengan sendok, setidaknya ia menggunakan plastik buat membungkus tangan.

2. Perhatikan jam buka dan tutupnya

ilustrasi menu warteg (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi menu warteg (pexels.com/Matheus Bertelli)

Ini dimaksudkan agar kamu tetap memperoleh makanan yang cukup fresh. Misalnya, warung nasi rames buka dari pagi sampai malam. Bila dirimu membeli untuk makan malam, kemungkinan hidangannya sudah gak segar.

Terutama sayurannya, pasti telah dipanaskan kembali. Bahkan boleh jadi ada masakan yang sudah menjelang basi. Daripada dirimu sakit perut, diare, hingga muntah-muntah mending beli makan di warung yang baru buka sore.

Sekalipun pilihannya terbatas dan mungkin sulit untukmu memperoleh sayur bening, tapi lebih minim risiko. Kamu bisa membeli ayam atau ikan goreng dengan lalapan, capcai, dan sebagainya. Jika pun kamu sempat membeli aneka sayur serta lauk di pagi hari dan belum habis, panaskan kembali sebelum terlalu sore biar gak basi.

3. Jangan kembali ke warung yang sembarangan menaikkan harga

ilustrasi aneka makanan (pexels.com/Nothing Ahead)
ilustrasi aneka makanan (pexels.com/Nothing Ahead)

Gak cuma aspek kesehatan tubuh yang perlu diperhatikan. Dirimu juga mesti mempertimbangkan soal keuangan. Jangan mau membeli lagi makanan dari pedagang yang tidak jujur. Boleh jadi ia tahu kamu orang luar daerah dari logatmu.

Lalu dia memasang harga lebih tinggi untukmu. Pedagang nakal seperti ini mesti dikasih pelajaran. Gak usah dirimu kembali membeli makanan darinya. Bahkan mending kamu mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk penjual yang jujur.

Harga dagangannya lebih mahal karena bahan-bahannya memang tak murah. Porsinya lebih besar. Rasanya juga enak. Kebersihannya pun terjaga. Ada harga tak cuma harus ada barang. Namun, juga kualitas serta kuantitas yang sepadan.

4. Perhatikan nutrisi dan kecukupan serat

ilustrasi angkringan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
ilustrasi angkringan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Sebaiknya kamu gak makan cuma asal kenyang atau enak di lidah. Anak kos harus ekstra dalam menjaga kesehatan. Tidak ada keluarga yang merawat kalau dirimu sampai sakit. Hari-harimu bakal jauh lebih repot daripada sekadar berusaha tetap makan sehat.

Perhatikan kandungan makanan yang akan dibeli. Jangan terbiasa makan tanpa sayur sekalipun rasanya enak-enak saja. Kalaupun kamu suka aneka menu angkringan yang kering misalnya, beli juga sayur di warung lain.

Atau, sediakan lalapan seperti mentimun dan selada di rumah. Usahakan tetap ada sumber protein hewani sekali sehari. Telur yang lebih murah daripada daging dapat menjadi pilihan. Jangan sampai tubuhmu rusak akibat sembarangan makan selama indekos beberapa tahun.

5. Ramai gak selalu enak dan sebaliknya

ilustrasi bakso (pexels.com/Alfin Auzikri)
ilustrasi bakso (pexels.com/Alfin Auzikri)

Secara alami kamu akan lebih tertarik pada pedagang atau warung yang dipenuhi pengunjung. Pikirmu, orang berbondong-bondong ke sana pasti lantaran rasa masakannya enak. Kemungkinan itu memang ada, tapi tidak selalu benar.

Dirimu jangan terkecoh. Warung makan dengan harga miring juga menjadi magnet bagi pengungjung sekalipun rasanya belum tentu enak. Dapat pula orang-orang ke sana lebih untuk mencari WiFi gratis buat mengerjakan tugas.

Atau, pemiliknya tidak pernah terkesan ingin mengusir walau mereka lama sekali nongkrong. Sementara itu, pedagang atau tempat makan yang lebih sepi boleh jadi masakannya lebih lezat. Hanya saja promosinya kurang atau warung masih baru. Jangan ragu mencobanya. Siapa tahu masakannya cocok dengan seleramu.

Baik kamu membeli makanan berat atau sekadar kudapan, terapkan lima tips di atas. Selain kenyang dan gak terlalu boros, kesehatan juga tetap terjaga. Jajan memang kudu pilih-pilih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us