5 Tips Journaling, Memaknai Hidup Melalui Catatan Harian

Jika ingin piawai dalam melakukan suatu aktivitas tertentu kunci utamanya adalah terus berlatih secara rutin dan berkelanjutan. Tidak terkecuali dengan kemampuan untuk menulis.

Meskipun dalam dunia persekolahan kita sudah terlatih menulis berlembar-lembar materi akan beda halnya jika kita akan memulai journaling. Niat yang sungguh-sungguh sangat diperlukan dalam memulai hal yang baru.

Cobalah untuk meluangkan waktu sekadar lima atau 10 menit setiap harinya untuk menulis, hal itu akan menjadikan kebiasaan yang akan berulang. Perlu dicoba nih!

Saat journaling kamu akan berhadapan dengan dirimu sendiri, seolah-olah bercerita terkait hal-hal yang berkesan selama satu hari yang telah dilalui. Jangan mencoba jaim dan menutup-nutupi fakta apa saja yang menarik di dalamnya.

Hal itu justru akan memicu perasaan tidak nyaman saat melakukan journaling. Lepaskan saja semua uneg-uneg, keresahan dan segala hal yang tengah dirasakan. Cara itu dapat digunakan untuk memindahkan emosi yang ada di kepala ke media yang lebih ramah lingkungan.

Tak perlu marah-marah dan membuang banyak tenaga untuk melampiaskan emosi yang dirasa, cukup menulis dan resapi apa saja yang keluar dari pikiranmu. Kamu bebas menulis apapun!

Jangan pernah merasa terbebani dengan kegiatan journaling, buat kegiatan menulis ini menjadi sesuatu yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Kamu bisa mencoba menjadwal setiap 15 menit per-hari pada awalnya.

Jika memungkinkan buatlah jadwal harian dan lakukan sesuatu yang membangun antusias menulismu. Waktu rutin setiap bangun tidur atau setiap menjelang tidur di malam hari akan sangat membantu dalam membentuk kebiasaan journaling kamu!

Saat mendapati emosi tak terbendung entah itu perasaan senang atau sedih jangan sungkan-sungkan untuk terus journaling meskipun tulisan yang dihasilkan tidak serapi biasanya. 

Jika pikiran sudah penuh dengan sesuatu yang ingin mencelos keluar melalui tulisan kita cenderung tidak bisa mengontrol dan menghasilkan tulisan acak-acakan namun penuh dengan makna.

Makna akan emosi yang meluap-luap, tidak usah memperdulikan apa yang tergores di lembar putih atas pena yang kamu genggam. Journaling pada saat kondisi seperti itu seakan-akan menjadi terapi khusus untuk melonggarkan perasaan.

Tidak melulu satu lembar buku akan terisi penuh dengan tulisan yang berderet-deret, ada kalanya saat kamu ingin menvisualisasikan apa yang ada dalam pikiranmu sketsa gambar bisa jadi jawabannya. 

Kamu bisa menyisipkan beberapa garis abstrak, ilustrasi-ilustrasi buatanmu sendiri dengan pensil warna yang terlihat menarik. Penampakan catatan harian yang meriah akan menggairahkan suasana hati lebih baik.

Demikian lima tips journaling yang akan membantumu dalam memulai kebiasaan baru dalam menulis catatan harian atau  journaling. Jaga pikiran dengan selalu melakukan kegiatan yang mindfulness ya!