4 Tips Memiliki Dana Darurat meski Gaji Pas-pasan

Memiliki dana darurat merupakan salah satu pondasi penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan keuangan pribadi, terlebih untuk kamu yang mungkin hidup dengan penghasilan terbatas. Dana ini bisa menjadi penyangga pada saat kondisi tak terduga terjadi, seperti kehilangan pekerjaan, biaya pengobatan, hingga kebutuhan mendesak lainnya.
Meski mungkin sering terasa mustahil untuk menyisihkan uang pada saat gaji terasa pas-pasan, namun bukan berarti hal ini tidak bisa diwujudkan. Dengan memiliki beberapa strategi cermat berikut ini dan kebiasaan yang disiplin, maka siapa pun tetap bisa membangun dana darurat secara perlahan, meski gajinya pas-pasan.
1. Sisihkan dana di awal, bukan di akhir bulan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengubah cara pandang terhadap pengeluaran bulanan, yaitu dengan menyisihkan dana darurat segera setelah menerima gaji bulanan. Konsep ini memang kerap dikenal dengan prinsip memprioritaskan menabung terlebih dahulu sebelum membelanjakan sisa uang untuk keperluan lainnya.
Meski mungkin jumlahnya kecil setiap minggu, namun konsistensi dapat membentuk adanya kebiasaan baik dan hasilnya pun akan terasa dalam jangka panjang. Dana yang disisihkan terlebih dahulu dapat menghindarimu dari potensi godaan untuk menghabiskan seluruh gaji sebelum nantinya sempat menabung.
2. Gunakan rekening terpisah untuk menabung

Menyimpan dana darurat di rekening yang sama dengan rekening operasional harian ternyata sangat rentan menyebabkan dana tersebut terpakai tanpa disadari. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk membuka rekening khusus dan darurat yang memang tidak tercampur dengan kebutuhan lain agar nantinya tetap aman.
Setidaknya dengan memisahkan rekening, maka kamu bisa lebih disiplin dalam membatasi akses dan juga menghindari potensi penarikan secara impulsif. Ada beberapa orang yang juga memilih untuk menyimpan dana darurat di e-wallet sebagai fitur simpanan agar nantinya tetap aman, namun tetap memudahkan akses pada saat diperlukan sewaktu-waktu.
3. Pangkas pengeluaran rutin yang kurang penting

Pada saat gaji terbatas, maka meninjau pulang terkait kebiasaan konsumsi bisa menjadi kunci penting untuk menciptakan kemampuan dalam menabung secara konsisten. Kamu bisa memulai dengan mengidentifikasi terlebih dahulu pengeluaran yang bersifat keinginan, seperti langganan hiburan digital yang jarang digunakan, ngopi di luar, atau pun belanja secara impulsif.
Setidaknya dengan mengalihkan dana dari pos-pos konsumtif ini ke tabungan darurat, maka kamu tidak perlu menunggu penghasilan naik terlebih dahulu untuk mulai menabung. Memotong pengeluaran bukan berarti harus menyiksa diri, namun tentang memahami apa yang menjadi prioritas utama demi keamanan finansial di masa depan.
4. Memanfaatkan penghasilan tambahan sekecil apa pun

Jika memungkinkan, kamu bisa mencari peluang untuk memeroleh penghasilan tambahan, seperti menjual barang yang mungkin tidak terpakai, kerja lepas, atau menjadi reseller produk. Meski mungkin besaran uangnya tidak besar, namun pendapatan tambahan bisa kamu alokasikan untuk keperluan dan ada darurat tanpa harus mengganggu gaji pokok yang dimiliki.
Setidaknya kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dari gaji utama sambil secara perlahan menumbuhkan tabungan untuk kebutuhan yang mungkin tidak terduga. Semakin sering kamu menyisihkan uang dari sumber dana di luar gaji, maka semakin cepat pula target dari daruratmu bisa tercapai.
Membangun dan darurat memang menantang apabila penghasilanmu sangat terbatas, namun bukan berarti hal tersebut mustahil dilakukan. Kunci utamanya terletak pada konsistensi, kedisiplinan, serta kemauan untuk membuat perubahan sekecil apa pun. Ingatlah bahwa nominal gaji bukanlah halangan untuk bisa memiliki dana darurat!