Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menganalisis Jobdesk sebelum Setuju dengan Tawaran Gaji

ilustrasi menganalisis jobdesk
ilustrasi menganalisis jobdesk (pexels.com/SHVETS production)
Intinya sih...
  • Pastikan tugas utama benar-benar jelas, fokus pada tugas inti dan hindari tanggung jawab berlebihan.
  • Cek apakah jobdesk sudah sesuai dengan standar posisi serupa, bandingkan dengan perusahaan lain dan pertimbangkan ulang nilai tawaran gaji.
  • Sesuaikan jobdesk dengan kemampuan dan waktu kita, cocokkan skill yang diminta dengan kemampuan yang sudah dimiliki serta perkirakan durasi kerja yang diperlukan untuk setiap tugas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat menerima tawaran kerja, sering kali kita langsung fokus pada gaji tanpa benar-benar memahami tugas yang harus dijalankan. Padahal jobdesk memberi gambaran nyata tentang apa yang akan kita lakukan setiap harinya. Memahami isi jobdesk membantu kita menghindari beban kerja yang berlebihan setelah mulai bekerja.

Jobdesk juga memberi petunjuk mengenai karier jangka panjang. Dengan membaca isi tugas secara teliti, kita bisa menilai apakah posisi tersebut cocok dengan rencana karier kita. Berikut lima tips menganalisis jobdesk agar kita lebih siap saat menerima atau menegosiasikan tawaran kerja.

1. Pastikan tugas utama benar-benar jelas

ilustrasi menganalisis jobdesk
ilustrasi menganalisis jobdesk (pexels.com/Sora Shimazaki)

Saat membaca jobdesk, kita perlu memahami tugas inti yang akan dikerjakan setiap harinya. Kita bisa melihat mana tugas yang menjadi fokus utama dan mana tugas yang hanya menjadi pelengkap. Cara tersebut membantu kita menilai apakah peran yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan dan minat kita.

Terkadang, satu posisi mencantumkan banyak tugas yang tidak semuanya berkaitan dengan bidangnya. Jika daftar tugas terasa terlalu luas, kita bisa menilai apakah tanggung jawabnya masih wajar atau berpotensi membebani. Dengan memahami lingkup tugas sejak awal, kita dapat terhindar dari kejutan setelah mulai bekerja.

2. Cek apakah jobdesk sudah sesuai dengan standar posisi serupa

ilustrasi menganalisis jobdesk
ilustrasi menganalisis jobdesk (pexels.comt/Mikhail Nilov)

Kita bisa membandingkan jobdesk dari beberapa perusahaan untuk posisi yang sama. Perbandingan tersebut membantu kita melihat apakah tugas yang diminta masih masuk akal atau sudah melampaui standar umum industri. Dengan cara ini, kita bisa memahami harapan perusahaan terhadap peran tersebut.

Jika beban kerja terlihat lebih berat dari rata-rata, hal itu bisa menjadi sinyal bagi kita untuk meninjau ulang nilai tawaran gaji. Kita juga bisa bertanya pada orang yang pernah memegang posisi serupa untuk mendapat gambaran yang lebih nyata. Dengan begitu, kita tidak menilai tawaran hanya dari besar atau kecilnya gaji.

3. Sesuaikan jobdesk dengan kemampuan dan waktu kita

ilustrasi menganalisis jobdesk
ilustrasi menganalisis jobdesk (pexels.com/RDNE Stock project)

Kita perlu mencocokkan skill yang diminta dengan kemampuan yang sudah kita miliki. Jika ada banyak keahlian baru, kita bisa mempertimbangkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk belajar. Hal demikian membantu kita menilai apakah posisi tersebut memberi peluang berkembang atau justru menuntut terlalu banyak.

Selain kemampuan, kita juga perlu memperkirakan durasi kerja yang diperlukan untuk setiap tugas. Jika setiap tugas membutuhkan waktu lama, ada kemungkinan pekerjaan menambah jam lembur tanpa disadari. Dengan memahami kebutuhan waktu, kita dapat menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

4. Mencari tahu apakah ada tim yang mendampingi

ilustrasi menganalisis jobdesk
ilustrasi menganalisis jobdesk (pexels.com/Karola G)

Jobdesk biasanya menjelaskan apakah kita bekerja sendiri atau bersama tim. Informasi demikian penting untuk mengetahui apakah tanggung jawab akan terbagi atau sepenuhnya berada di tangan kita. Sebab dukungan tim yang baik dapat membuat rutinitas kerja lebih mudah dijalani.

Kita juga bisa menanyakan kepada HR tentang alur kerja dan siapa yang akan menjadi rekan terdekat. Informasi ini membantu kita memahami budaya kerja dan pola komunikasi yang digunakan. Dengan mengetahui dukungan yang tersedia, kita bisa bekerja lebih efektif dan percaya diri.

5. Pahami target kerja yang harus dicapai

ilustrasi menganalisis jobdesk
ilustrasi menganalisis jobdesk (pexels.com/Ron Lach)

Setiap perusahaan menentukan target tertentu untuk mengukur keberhasilan kerja. Kita perlu memahami bentuk target tersebut, apakah fokus pada jumlah, hasil akhir, atau kualitas. Pengetahuan demikian membuat kita tahu apakah standar yang diminta masih realistis untuk dicapai.

Kita juga bisa menanyakan bagaimana proses evaluasi dilakukan dan seberapa sering penilaian dilakukan. Evaluasi yang jelas membantu kita fokus dengan arah yang tepat saat bekerja. Dengan memahami target sejak awal, kita dapat menjalani pekerjaan baru tanpa tekanan yang tidak perlu.

Menganalisis jobdesk memberi kita kesempatan untuk melihat pekerjaan secara menyeluruh. Sehingga keputusan yang diambil pun menjadi lebih matang karena didukung pemahaman yang kuat. Dengan begitu, kita bisa memasuki pekerjaan baru dengan rasa percaya diri dan kesiapan yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Cara Menikmati Liburan Akhir Tahun Sendirian yang Menyenangkan

05 Des 2025, 19:12 WIBLife