Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi helm
ilustrasi helm (unsplash.com/Kenny Eliason)

Intinya sih...

  • Cuci busa helm secara rutin minimal dua minggu sekali dengan deterjen cair yang lembut

  • Gunakan spray antibakteri setelah melepas helm dan simpan helm di tempat bersirkulasi udara baik

  • Gunakan pelindung kepala untuk menyerap keringat langsung dari kulit kepala dan bersihkan bagian luar helm secara berkala

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi pengguna motor harian, helm bukan hanya perlengkapan keselamatan juga teman setia yang selalu dipakai setiap hari. Namun karena terlalu sering digunakan, helm rentan menumpuk keringat, debu, minyak rambut, hingga bakteri penyebab bau apek.

Sebelum masalah kebersihan ini mengganggu kenyamanan dan kesehatan kulit kepala, penting untuk merawat helm agar tetap higienis. Terutama bagi pemotor aktif yang tak pernah lepas dari helm dalam aktivitas sehari-hari. Terdapat deretan tips yang dapat diterapkan, semoga bisa membantu.

1. Cuci busa helm secara rutin setidaknya dua minggu sekali

ilustrasi helm (unsplash.com/Naveen Saxena)

Busa helm adalah bagian yang paling mudah menyerap keringat dan minyak alami kulit kepala. Jika dibiarkan terlalu lama, bakteri dan jamur akan berkembang cepat. Ini bisa menyebabkan bau tidak sedap bahkan bisa memicu iritasi kulit.

Sebagai upaya mengatasi, lakukan pencucian rutin minimal dua minggu sekali. Jika pemotor harian yang sering berkeringat atau tinggal di daerah panas, lakukan lebih sering sekali seminggu sangat dianjurkan. Cuci menggunakan deterjen cair yang lembut, lalu kucek perlahan agar tidak merusak bentuknya. Bilas hingga bersih dan jemur di tempat yang teduh namun berventilasi baik.

2. Gunakan spray antibakteri untuk menghambat pertumbuhan mikroba

ilustrasi helm (unsplash.com/Waldemar Brandt)

Selain mencuci secara berkala, penggunaan spray antibakteri sangat membantu menjaga helm tetap higienis di sela-sela pemakaian. Produk semacam ini mampu membunuh bakteri penyebab bau sekaligus memberikan sensasi segar. Ideal digunakan setelah memarkir motor dan melepas helm, terutama setelah perjalanan jauh atau aktivitas yang membuat banyak berkeringat.

Pilih spray yang tidak mengandung alkohol berlebihan agar tidak merusak material busa. Semprotkan secukupnya pada bagian dalam helm, lalu biarkan kering alami sebelum dipakai kembali. Selain menjaga kebersihan, langkah ini juga membantu menjaga kesehatan kulit kepala yang sensitif terhadap bakteri.

3. Simpan helm di tempat bersirkulasi udara baik, bukan di dalam jok atau ruang tertutup

ilustrasi helm (unsplash.com/Karma Svara)

Kesalahan umum pengguna motor harian adalah menyimpan helm di tempat tertutup. Seperti bagasi motor (jok) atau loker kecil yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Lingkungan seperti ini membuat kelembapan naik, menciptakan kondisi ideal bagi jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Akhirnya, helm bisa memunculkan bau apek hanya dalam waktu beberapa hari.

Sebaiknya, simpan helm di rak terbuka, hanger helm khusus, atau tempat lain yang memiliki aliran udara yang baik. Jika terpaksa menyimpannya di dalam ruangan tertutup, pastikan ruang tersebut tidak lembap. Beri jarak agar helm tidak bersentuhan langsung dengan dinding atau barang lain. Selain itu, juga bisa menambahkan silica gel di dekat helm untuk menyerap kelembapan berlebih.

4. Gunakan pelindung kepala untuk mengurangi penumpukan keringat dan kotoran

ilustrasi helm (unsplash.com/Cash Macanaya)

Pelindung kepala seperti balaclava, buff, atau inner cap sangat membantu menjaga bagian dalam helm tetap bersih. Aksesori ini akan menyerap keringat langsung dari kulit kepala sehingga tidak semuanya terserap ke dalam busa helm. Selain itu, balaclava juga melindungi helm dari minyak rambut yang dapat mempercepat timbulnya aroma tidak sedap.

Pastikan memilih bahan yang breathable dan cepat kering agar tidak terasa pengap ketika dipakai. Cuci balaclava setiap hari, terutama jika sering berkendara dalam waktu lama. Dengan cara ini, beban kotoran yang harus ditangani helm jadi jauh lebih ringan, dan proses perawatan helm secara keseluruhan menjadi lebih mudah.

5. Bersihkan bagian luar helm secara berkala untuk menghindari debu dan kotoran masuk

ilustrasi helm (unsplash.com/Japheth Ravelo)

Bagian luar helm yang kotor dapat menjadi sumber debu yang akhirnya masuk ke dalam. Apalagi saat membuka visor atau saat angin membawa partikel halus ke celah-celah kecil. Karena itu, lap bagian luar helm setiap beberapa hari atau setiap kali terlihat kusam.

Gunakan kain microfiber agar tidak menggores permukaannya. Selain itu, bersihkan visor dengan cairan khusus agar tetap bening dan bebas gores. Jika helm memiliki ventilasi udara, jangan lupa membersihkan bagian ini juga. Ventilasi yang kotor bukan hanya mengurangi sirkulasi udara, tetapi juga bisa membawa debu masuk ke dalam helm.

Menjaga helm tetap higienis bukanlah hal rumit. Ini hanya membutuhkan konsistensi dan kebiasaan kecil yang dilakukan secara rutin. Dengan merawat helm dengan baik, kita bukan hanya menjaga kesehatan dan kenyamanan. Tetapi juga memperpanjang umur pakainya. Helm yang bersih akan membuat perjalanan harian terasa jauh lebih menyenangkan dan aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian