Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tradisi Tionghoa yang Masih Awet Hingga Kini

ilustrasi atraksi barongsai saat imlek (unsplash.com/Mick Haupt)
ilustrasi atraksi barongsai saat imlek (unsplash.com/Mick Haupt)

Kekayaan budaya Tionghoa telah membentuk sejarah panjang yang kaya dan beragam. Dari tradisi keagamaan hingga kebiasaan sehari-hari, budaya Tionghoa telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi peradaban manusia.

Meskipun telah mengalami berbagai perubahan sosial, politik, dan ekonomi sepanjang berabad-abad, banyak tradisi Tionghoa tetap hidup dan relevan hingga hari ini. Berikut ini kita akan menjelajahi lima tradisi Tionghoa yang masih dijunjung tinggi dan diwariskan dari generasi ke generasi.

1. Festival tahun baru Imlek

ilustrasi perayaan imlek (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi perayaan imlek (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu tradisi Tionghoa yang paling dikenal di seluruh dunia adalah Festival Tahun Baru Imlek. Merayakan kedatangan tahun baru berdasarkan kalender lunar, festival ini dirayakan dengan penuh semangat dan kegembiraan di berbagai belahan dunia dengan mayoritas populasi Tionghoa.

Tradisi ini mencakup pembersihan rumah untuk menyambut tahun yang baru, pertemuan keluarga besar, pemberian amplop merah (angpau) yang berisi uang, pertunjukan barongsai dan naga, serta menikmati hidangan khas seperti kue keranjang dan ketupat.

2. Seni kaligrafi dan lukisan Tionghoa

ilustrasi seni kaligrafi tionghoa (unsplash.com/Marco Zuppone)
ilustrasi seni kaligrafi tionghoa (unsplash.com/Marco Zuppone)

Seni kaligrafi dan lukisan Tionghoa telah menjadi bagian integral dari budaya Tionghoa selama berabad-abad. Dengan menggunakan kuas dan tinta, seniman Tionghoa menciptakan karya-karya yang indah dan bermakna yang sering kali menggambarkan ajaran filosofis, sastra klasik, atau alam semesta. Keterampilan ini tidak hanya dipelajari dan dipraktikkan oleh seniman profesional, tetapi juga menjadi hobi yang populer di kalangan masyarakat umum.

Setiap goresan dalam seni kaligrafi dan lukisan Tionghoa membawa simbolisme dan makna yang mendalam, sering kali berakar dalam sastra, filosofi, dan mitologi Tionghoa. Misalnya, "Empat Harta Karun Studi" - kuas, tinta, kertas, dan batu tinta - melambangkan pengejaran ilmu pengetahuan dan perbaikan diri seorang sarjana.

3. Tradisi pengobatan tradisional Tionghoa

ilustrasi pengobatan akupuntur (unsplash.com/Katherine Hanlon)
ilustrasi pengobatan akupuntur (unsplash.com/Katherine Hanlon)

Pengobatan tradisional Tionghoa, yang meliputi akupunktur, akupresur, jamu, dan qigong, telah menjadi bagian penting dari sistem kesehatan Tionghoa selama ribuan tahun. Berdasarkan konsep energi vital (qi) dan keseimbangan Yin dan Yang, pengobatan tradisional Tionghoa bertujuan untuk memulihkan kesehatan secara holistik, bukan hanya mengobati gejala penyakit.

Meskipun telah dihadapkan pada kemajuan dalam kedokteran modern, banyak orang Tionghoa masih memilih pengobatan tradisional sebagai alternatif atau suplemen untuk perawatan kesehatan.

4. Tradisi resep masakan Tionghoa

ilustrasi makanan dimsum (unsplash.com/Marta Markes)
ilustrasi makanan dimsum (unsplash.com/Marta Markes)

Masakan Tionghoa adalah salah satu yang paling diakui dan dicintai di dunia. Dengan berbagai variasi rasa, tekstur, dan teknik memasak, masakan Tionghoa menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan memuaskan. Beberapa hidangan ikonik seperti pangsit, mie, dim sum, dan ayam panggang Peking telah menjadi favorit global dan terus disajikan di restoran Tionghoa di seluruh dunia.

Setiap hidangan dalam tradisi resep masakan Tionghoa sering kali memiliki makna budaya dan filosofis yang dalam. Misalnya, beberapa hidangan disajikan dalam acara khusus untuk merayakan peristiwa penting, sementara yang lain memiliki simbolisme tertentu yang terkait dengan keberuntungan, kemakmuran, atau kesehatan. 

5. Festival Qingming: Memperingati para leluhur

ilustrasi tradisi orang tionghoa (pexels.com/Utpal Sarkar)
ilustrasi tradisi orang tionghoa (pexels.com/Utpal Sarkar)

Festival Qingming, juga dikenal sebagai Festival Tomb Sweeping adalah momen penting dalam kalender Tionghoa yang dirayakan untuk menghormati leluhur yang telah meninggal. Pada hari ini, keluarga berkumpul di makam leluhur untuk membersihkan dan memperbaiki makam, membakar kertas persembahan, dan melakukan upacara penghormatan. Tradisi ini menunjukkan pentingnya menghormati akar dan warisan keluarga dalam budaya Tionghoa.

Festival Qingming juga memiliki hubungan yang kuat dengan alam dan lingkungan. Saat festival ini berlangsung, biasanya merupakan awal dari musim semi di Tiongkok, di mana alam semakin hidup setelah musim dingin yang panjang.

Dengan menjaga dan merayakan tradisi-tradisi ini, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia tidak hanya memperkuat identitas budaya mereka sendiri tetapi juga berkontribusi pada keragaman dan kekayaan warisan budaya dunia secara keseluruhan. Dalam dunia yang terus berubah, memelihara dan mempraktikkan tradisi-tradisi ini membantu menjaga hubungan dengan masa lalu serta menginspirasi dan membimbing generasi mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us