Tulisan, Sarana Berbagi dan Mencerdaskan Negeri

Rahmadila mengakui bahwa menulis bukanlah hal yang baru baginya. Sebab sejak duduk di bangku sekolah, ia telah menerbitkan beberapa cerita fiksi sebagai antologi. Namun aktivitas ini sempat terhenti karena kesibukannya di bangku kuliah dan bekerja.

Setelah lulus kuliah dan menjalani profesi sebagai guru di daerah pelosok Indonesia, Rahmadila menceritakan bahwa ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dari pengalamannya saat menjadi guru di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal Indonesia. Salah satunya adalah bahwa ia ingin terus berbagi pada sesama baik material maupun non material.

"Saya banyak belajar soal hidup dari siswa-siswa saya pas ngajar di SMA pelosok. Mayoritas dari mereka skeptis soal 'entah bisa jadi apalah aku nanti dengan kondisi begini'. Padahal mereka juga anak-anak Indonesia yang haknya setara sama anak-anak dari sekolah urban. Mereka butuh dimotivasi, mereka butuh sosok yang bisa menginspirasi. Selain tindakan pendampingan secara fisik, salah satu medium lainnya (dalam memotivasi) adalah melalui tulisan," ungkapnya. Hal inilah yang kemudian membuat semangat Rahmadila untuk menulis menyala kembali hingga akhirnya ia tergabung menjadi Community Writer sejak bulan Agustus 2017.

"Ada semacam kelegaan tersendiri ketika kata-kata kita punya kekuatan dalam menggerakkan orang lain untuk melangkah ke ranah yang lebih jauh demi kebaikan."

Meski menulis adalah dunia yang ia gemari, namun ada kalanya Rahmadila pun merasa buntu ide atau moody hingga membuatnya enggan untuk menulis. Nah, jika sedang berada dalam mood tersebut, maka ia pun punya resep jitu yaitu memaksa dirinya untuk menulis agar otak pun terstimulus untuk mengeluarkan ide menarik dan bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Alhasil, penghargaan Article of the Year pun berhasil ia raih.

"Tipsnya terus nulis, karena menulis itu adalah productive skill. Harus terus diasah dengan konsisten biar terlatih. Dan juga ikutin arahan dari editor supaya kualitas tulisan makin bagus. Coba jajal juga beberapa topik untuk nambah wawasan dan sering-sering baca tulisan dari penulis-penulis lain," ungkap dara yang berulang tahun tiap tanggal 17 Agustus ini dalam membagikan tips menulis.

Terakhir, Rahmadila menitipkan pesan bahwa demi kemajuan negeri Indonesia, para generasi mudanya juga wajib memiliki semangat dalam bermimpi dan mewujudkannya meski kamu berasal dari pelosok.

"Berasal dari pelosok, bukan berarti masa depanmu akan terseok-seok. Sejatinya, kamulah bagian inti dari penggerak kemajuan di daerah tertinggal dengan memajukan pendidikanmu ke tahap lanjutan. Bawalah segenap harapan dan kembalilah ke sana dengan sebuah gebrakan pembaharuan yang lahir dari harapan yang menjadi kenyataan. Beranikanlah dirimu untuk bermimpi. Tataplah masa depan dengan berani demi sebuah harapan untuk suatu kemajuan yang mumpuni. Ayo, semangat membangun negeri!"

Tulisan agaknya memang memiliki kekuatan besar bagi kehidupan manusia. Tak hanya mampu mencerdaskan, namun bisa memotivasi dengan caranya sendiri. Semoga pengalaman Rahmadila dalam dunia menulis bisa menginspirasimu!