Tulisan Tarawih yang Benar, Sudah Tahu?

- Bulan Ramadan adalah waktu penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia.
- Penulisan yang benar untuk ibadah tarawih adalah "tarawih," bukan "taraweh."
- Tata cara melaksanakan salat tarawih dan bacaan niatnya perlu dipahami dengan baik.
Bulan Ramadan selalu dinanti sebagai waktu penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjalankan ibadah puasa, ada amalan lain yang menjadi ciri khas bulan suci ini, salah satunya adalah salat tarawih.
Meski sudah dikenal luas, masih ada kebingungan mengenai cara penulisan yang benar untuk ibadah ini. Lalu, bagaimana seharusnya penulisan "tarawih" yang tepat? Yuk, cari tahu seperti apa tulisan tarawih yang benar melalui artikel berikut ini!
1. Tulisan tarawih yang benar

Menurut Kementerian Agama dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar adalah "tarawih," sedangkan bentuk "taraweh" dianggap tidak baku. Kata "tarawih" termasuk dalam kategori kata benda dan merujuk pada salat sunah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan, setelah salat isya dan sebelum subuh. Ibadah ini umumnya dilakukan secara berjemaah di masjid.
Secara etimologis, "tarawih" berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk jamak dari "tarwihah," yang berarti istirahat sekali. Nama ini diberikan karena dalam pelaksanaannya terdapat jeda istirahat setiap empat rakaat. Sesuai dengan definisi dalam KBBI, tarawih adalah salat sunah malam yang khusus dilakukan di bulan Ramadan.
2. Tata cara melaksanakan salat tarawih

Tata cara melaksanakan salat tarawih pada dasarnya sama dengan salat sunah dua rakaat lainnya. Berikut langkah-langkahnya:
- Berniat dalam hati sesuai dengan peran masing-masing (sendiri, makmum, atau imam).
- Takbiratul ihram, mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat tangan.
- Membaca Surat Al-Fatihah sebagai bacaan wajib.
- Membaca surat dari Al-Qur'an, biasanya surat pendek.
- Rukuk dengan tuma’ninah, sambil membaca doa rukuk.
- Iktidal, berdiri tegak setelah rukuk dengan tuma’ninah serta membaca doanya.
- Sujud pertama dengan tuma’ninah dan membaca doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah dan membaca doa.
- Sujud kedua dengan tuma’ninah dan membaca doa.
- Berdiri untuk rakaat kedua dan mengulang urutan dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
- Duduk tasyahud akhir, lalu membaca doa tasyahud.
- Mengakhiri salat dengan salam, menoleh ke kanan dan kiri sambil mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh".
Setelah dua rakaat selesai, langkah-langkah ini diulangi hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan, biasanya delapan atau 20 rakaat.
3. Niat salat tarawih untuk imam, makmum, dan sendiri

Sebelum menunaikan salat tarawih, seseorang harus terlebih dahulu menetapkan niat di dalam hati. Berikut adalah bacaan niat salat tarawih yang dapat diucapkan, baik saat melaksanakannya sendiri (munfarid) maupun secara berjemaah, baik sebagai makmum maupun imam.
1. Niat Salat Tarawih Sendiri
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati lillāhi ta‘ālā
Artinya:
"Aku niat salat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
2. Niat Salat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum
Ushalli sunnatat tarawihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lillāhi ta‘ālā
Artinya:
"Aku niat salat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
3. Niat Salat Tarawih Berjamaah sebagai Imam
Ushalli sunnatat tarawihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati ada’an imāman lillāhi ta‘ālā
Artinya:
"Aku niat salat sunah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Mengetahui tulisan tarawih yang benar, memahami makna dan pelaksanaannya, akan semakin memperkaya wawasan tentang ibadah di bulan Ramadan. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah pemahamanmu tentang salat tarawih.