8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move On

Apakah cuma koleksi biasa atau mau dijadikan uang? Itu semua pilihan. 

Kebiasaan yang dianggap kecil malah jadi buruk ketika kamu menyukai sesuatu barang dan terlintas untuk mengumpulkannya. Awalnya iseng, tidak sengaja, tapi kemudian terus mengumpulkan barang, ditunjukkan ke teman-teman, dan dipajang. Bukannya dapat pujian, malah temen-temen kamu melihatnya seperti tumpukan sampah.

Kalau dipikiran kamu pernah terlintas, "Buat apa juga ya barang-barang ini?"  Cepat bereskan, dibuang, dijual atau berikan ke orang lain. Sudah susah move on dari mantan, malah susah move on dari barang koleksian. Inget guys, jadi kolektor barang mesti paham tentang barang itu, apakah cuma koleksi biasa atau mau dijadikan uang? Itu semua pilihan. 

1. Majalah

8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move OnIlustrasi

Memang masih ada, jaman sekarang yang koleksi majalah? Jawabannya ada. Kamu mungkin pernah lihat teman kamu, atau malah kamu sendiri yang suka mengumpulkan majalah atau media cetak lainnya. Dikutip dari Realtom.com, dalih-dalih buat referensi atau nanti pasti dibaca, hampir 20 tahun jadi tumpukan di suatu tempat di rumah, kotor dan berdebu.

 Itu cerita Alisson Koro, decluttering expert, tentang kliennya seorang dokter gigi yang sudah pensiun. Ia ragu kalo sang dokter bakal membaca lagi itu semua. Seandainya koleksi majalah itu nanti dijual dan menghasilkan banyak uang, itu mesti di simpan baik dan rapih! Masukin box atau peti. Buat yang mau koleksi majalah, kalau memang majalah itu sudah online, buat apa dikumpulkan? 

2. Kerajinan Anak

8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move OnIlustrasi

Tidak ada salahnya menjadi sentimentil terhadap suatu momen ketika anak-anak  membuat suatu karya seperti gambar atau lipatan kertas, lalu dikumpulkan dan ditumpuk di suatu tempat. Tapi kok bukannya di pajang atau diperlihatkan, malah kamu sendiri jarang melihat itu semua, tapi terus saja dikumpulkan.

Baiknya, pilih dan pilah karya anak-anak itu, masukan ke dalam suatu boks. Kalau memang tujuannya untuk memorabilia atau mengingatkan kita tenang momen bahagia, seperti gambar, baiknya di scan saja dan masukan ke dalam folder di komputer kamu. Itu malah tidak memakan banyak ruang.

Bila karyanya patung kecil, kamu bisa masukan peti, atau kamu bikin tempat untuk bisa di pajang di ruang tamu. Tapi ingat, apakah setiap kali anak-anak bikin patung, mau di beri kaca lalu dipajang? berapa luas rumah kamu? Kalau sudah satu tahun berlalu, lebih baik kamu tanya sama anak-anak, mana yang menjadi favorit mereka dan mana yang mesti dibuang. Kemungkinan jawabannya, sebagian besar yang kamu koleksi, malah disuruhnya di buang.

3. Kumpulan Foto

8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move OnIlustrasi

Jangan salah guys, meskipun hasil foto sekarang sudah berbentuk file, banyak yang ingin foto-foto itu dicetak, dipasang di album atau dipajang pakai pigura. Tapi apa daya, semua cuma jadi kumpulan hasil cetak dan terus bertambah di kontainer. Tidak ada waktu buat masukin ke album, malah mengumpulkan pigura dan tidak kesampaian terpampang di dinding ruang tamu, gara-gara males cari paku. Kalau foto itu memang foto happy moment sama anak, istri atau suami, oke lah di cetak tapi tetap mesti dipajang. Tapi kalau foto happy moment sama mantan, apa happy nya di koleksi apalagi dipajang di tembok?

dm-player

4. Gadget & Tekhnologi Jadul

8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move OnIlustrasi

Kalo kamu punya temen yang seneng berburu gadget jadul untuk di koleksi dan bukan sekedar iseng, pasti punya tempat untuk menyimpannya, apakah itu rak display atau boks kaca. Kolektor juga bisa tahu apakah itu layak dijual atau tidak. Yang pasti, gadget, walkman, gamewatch, atau yang lainnya itu mau kamu kumpulkan? Apakah untuk sesekali di pakai atau cuma dipajang?

Maka dari itu pahami barang collectible kamu. Jangan sampai, teman kamu maen ke rumah, dia sangka itu barang jadul, rusak, cuma dilihat, dipegang, lalu ngobrol dan di taruh di kursi, tapi gak sengaja kamu duduki. Padahal itu mainan jadul sudah ada yang menawar 1,5 juta. Hancur sudah harapan menjual barang kenangan. Ini pernah terjadi. Cari info di Om Google soal barang koleksi kamu. Banyak info jual beli gadget jadul yang harganya mahal. Dia pasti banyak bantu soal itu. 

5. Peralatan Dapur

8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move OnIlustrasi

Nah, buat yang suka masak, ini bener gak, kalau alat-alat dapur kadang jadi barang koleksian saja? malah ada yang pernah di beli, tersimpan di pojok rak, tidak sadar kamu pernah membelinya. Ini bukan cuma menghamburkan uang, tapi juga menghabiskan tempat, hingga tidak ada ruang buat barang-barang yang biasa kamu pakai di dapur. Jadi, jangan sampai kamu menjadi kolektor alat dapur seperti ini. Ini bener-bener percuma. Kalau ada orang yang seperti ini mungkin tipe nya memang kolektor tapi bukan tipe yang mau merawat, karena perawat ga mungkin lupa. Enaknya, mungkin tipe ini cepat move on kali ya, soalnya keseringan lupa.

6. Pakaian

8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move OnIlustrasi

Ini kasusnya hampir sama dengan peralatan dapur. Pakaian baru dibeli, tersimpan lupa gak pernah dipakai atau cuma dipakai sekali. Ini akibat kebanyakan koleksinya. Koleksi baju sih tidak masalah, sudah lama dan diberikan ke orang lain pun masih banyak yang mau menerima. Tapi buruknya, sulit memberi sesuatu ke orang lain walaupun cuma baju bekas. Alasannya, malu ! Masa baju bekas, tapi diminta belikan yang baru buat diberikan ke orang lain, pasti tidak mau. Ini sih sama saja dengan jalan sama mantan, tapi jalan juga sama yang baru. Ini tipe kolektor sejati kali ya, yang usang dan baru semua dikumpulin.

7. Barang pusaka

8 Barang yang Kamu Koleksi, Tapi Malah Bikin Gagal Move OnIlustrasi

Barang pusaka keluarga di sini bisa diartikan sebagai barang-barang peninggalan keluarga yang sudah meninggal dunia. Mungkin karena perasaan saja, tidak enak kalau barang peninggalan dibuang begitu saja. Disimpan juga buat apa. Baiknya sih, kalau memang barang itu berharga berikan saja ke saudara atau keluargamu yang lain. Karena seseorang mencintai barang pusaka itu, bukan berarti kamu juga harus. Secara emosional ataupun lainnya, apalagi menghabiskan ruang yang besar. Baiknya mungkin di jual saja atau berikan kepada orang yang mau merawatnya. Semua pilihan, kamu yang menentukan.

So, tentukan dulu masuk kriteria kolektor mana kamu itu. Kalau cuma menghabiskan uang dan ruang yang besar untuk barang yang yang tidak ada arti atau berharga, dan kamu tidak memeliharanya, kayaknya percuma. Mantan aja udah dikoleksi sama kolektor lain. Mau koleksi kenangan atau move on jadi kolektor? Your choice, Guys.

T. Wikie Photo Verified Writer T. Wikie

Fotografer, copywriter, web & grafis desainer. Kontributor pada media berita & hiburan. Bekerja sebagai konsultan & freelancer di bidang marketing communication.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya