Sociolla Luncurkan Kampanye Waste Down Beauty Up, Ubah Kemasan!

Menyoroti lingkungan dari perspektif industri kecantikan

Beberapa tahun ini, kita bisa mengamati kemajuan industri kecantikan yang berkembang pesat. Para beauty enthusiast pun tetap mendorong tren kecantikan selama masa pandemik COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun ke belakang.

Berkaca dari fenomena tersebut, Sociolla menghadirkan kampanye terbaru yang bertujuan untuk mendorong upaya budaya kecantikan yang lebih sustainable atau ramah lingkungan. Hal itu dibahas pada acara 'Konferensi Pers Peluncuran Kampanye Waste Down, Beauty Up Sociolla' yang diadakan pada Kamis (13/1/2022), pukul 09.45 WIB.

Penasaran dengan pembahasan kampanye tersebut dan apa tips and trick tampil menawan tapi tetap ramah lingkungan? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini

1. Permasalahan sampah di industri kecantikan bukan hal yang sederhana

Sociolla Luncurkan Kampanye Waste Down Beauty Up, Ubah Kemasan!dok. Sociolla

Chrisanti Indriana selaku Co-Founder & CMO Social Bella menyampaikan opininya tentang maraknya tren kecantikan di tengah masyarakat Indonesia. Ia mengatakan, "Tingginya minat konsumen dan banyaknya demand itu gak semuanya positif sebenarnya. Kami melihat sisi negatifnya, yaitu semakin banyak baru, maka semakin banyak juga waste-nya".

Sebagai pelaku bisnis dan penikmat tren kecantikan, Santi merasa bahwa permasalahan sampah di beauty industry bukan masalah yang sepele. Oleh karena itu, ia bersama timnya tergerak untuk memulai movement ini.

Silviani Chandra dari campaign team Waste4Change juga memaparkan fakta terkait fenomena itu. "Saat ini sampah dari industri kecantikan paling banyak itu berupa plastik atau kemasan plastik. Dari data kami sendiri, sebanyak 6,8 juta ton sampah berasal dari sampah plastik produk kecantikan," tuturnya. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa jumlah sampah ini diprediksi akan terus bertambah bahkan dua kali lipat pada tahun 2040.

2. Ini empat inisiatif utama dari kampanye 'Waste Down, Beauty Up'

Sociolla Luncurkan Kampanye Waste Down Beauty Up, Ubah Kemasan!dok. Sociolla

Ada beberapa inisiatif di dalam kampanye 'Waste Down, Beauty Up' dari Sociolla. Di antaranya adalah: (1) Look up on trusted reviews; (2) Try tester in Sociolla stores before buying; (3) Buy minis/small size before full size; dan (4) Gift with less waste.

"Kita pengen banget konsumen bisa beli barang yang cocok buat mereka dengan konsep mindful shopping," ujar Santi. Menurutnya, upaya tersebut bisa membantu mengurangi produksi sampah kecantikan.

Vania Herlambang sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2018 juga turut meramaikan acara. Vania menyampaikan tipsnya untuk tetap tampil menawan, tapi tetap peduli dengan aspek lingkungan.

"Walau ada produk yang menarik setiap minggunya, tapi hold on.. tarik napas dulu sejenak. Kita coba liat review-nya apakah sesuai dengan kulit dan punya kualitas bagus. Lalu, bisa coba dulu beli yang mini. Jadi, ketika beli banyak gak nyesel," pungkasnya. Menurutnya, upaya ini bisa dilatih secara konsisten untuk mencegah belanja produk kecantikan yang impulsif.

3. Perubahan kemasan produk Sociolla

dm-player
Sociolla Luncurkan Kampanye Waste Down Beauty Up, Ubah Kemasan!dok. Sociolla

Salah satu perubahan utama yang dari upaya ini adalah perubahan kemasan produk Sociolla. "Kami mengambil langkah besar untuk meninggalkan bubble wrap," ujar Santi.

Konsep zero bubble wrap dan perubahan packaging dengan kotak ramah lingkungan ini diprediksi bisa membantu mengurangi penggunaan plastik perusahaan sekitar 250.000 m2/tahun. Santi menganggap itu sebagai sebuah langkah awal menuju industri kecantikan yang lebih sustainable.

Baca Juga: 23 UMKM Kecantikan Pilihan Masyarakat Tahun 2021, Ada Brand Favoritmu?

4. Hindari FOMO saat belanja produk kecantikan menjadi salah satu trik penting

Sociolla Luncurkan Kampanye Waste Down Beauty Up, Ubah Kemasan!Liputan "Peluncuran Kampanye 'Waste Down, Beauty Up' Sociolla", Kamis (13/1/2022). IDN Times/Tyas Hanina

Kemajuan industri kecantikan juga dipengaruhi oleh kehadiran para beauty influencer. Seperti Clara Devi selaku blogger kecantikan, fashion, dan travel yang turut menjadi pembicara.

Clara membagikan pengalamannya sebagai pegiat industri kecantikan yang berkesempatan mencoba banyak produk. "Dilemanya ini adalah industri besar dan ini sudah jadi pekerjaanku. Tadinya, aku punya banyak sekali barang karena aku harus mencoba, mengurasi, dan memilihnya".

Setelah berjalannya waktu, ia menyadari bahwa pekerjaannya juga membawa pengaruh untuk orang-orang yang mengikutinya di media sosial. "Teman-teman yang liat bisa ikut beli karena lucu. Impact-nya kasihan kalo orang jadi latah atau FOMO. Makanya the least thing i can do, aku mulai melabeli barang yang aku punya dan aku posting," ujarnya.

Bagi Clara hal itu menjadi tanggung jawab moralnya sebagai seorang figur publik. "Aku harus jujur dan encourage mereka untuk merasa mindful dengan pembelian mereka, tambahnya lagi. Selain Clara yang berperan sebagai beauty influencer, pegiat industri kecantikan lainnya juga perlu mendukung upaya ini.

5. Aspek lingkungan menjadi salah satu pilar penting kehidupan

Sociolla Luncurkan Kampanye Waste Down Beauty Up, Ubah Kemasan!Liputan "Peluncuran Kampanye 'Waste Down, Beauty Up' Sociolla", Kamis (13/1/2022). IDN Times/Tyas Hanina

"Ada tiga pilar penting yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ekonomi bisa berkembang terus, but it's not good for bigger picture. Kita harus consempate sedikit dan mendorong aspek sosial dan lingkungan juga," ujar Vania. Kamu setuju gak dengan pernyataan ini?

Di penghujung acara, Clara juga menyampaikan salah satu resolusinya di tahun baru yang berhubungan dengan lingkungan. Ia bilang, "Aku pengen belajar lebih dalam tentang konsep sustainability. Kalau gak belajar, mungkin aku gak akan paham intinya dan gak bisa menerapkan itu secara menyeluruh".

Itu dia pembahasan singkat tentang acara peluncuran kampanye 'Waste Down Beauty Up' dari Sociolla. Ternyata industri kecantikan punya dampak yang kuat di bidang lingkungan, ya?

Baca Juga: 10 Tren Skincare 2022, dari Skinimalism sampai Gadget Kecantikan

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya