Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!

#AkuPerempuan Tenia masuk daftar BBC, Forbes, & Obama Leader

Perempuan yang bernama lengkap Swietenia Puspa Lestari ini, belakangan telah mencuri perhatian publik karena masuk daftar "30 Under 30" Forbes Asia tahun 2020. Ialah Founder & Executive Director dari Divers Clean Action (Yayasan Penyelam Lestari Indonesia).

Mungkin kamu penasaran, siapa sosok Tenia dan seperti apa kisahnya? Jawab rasa penasaranmu dengan membaca hasil bincang-bincang hangat IDN Times pada November 2020 dengan Tenia di bawah ini!

1. Di tengah pandemik COVID-19, DCA tetap menjalankan aktivitas organisasi meski harus lewat online

Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!Dok. Istimewa

Sudah 5 tahun berlalu sejak Tenia mendirikan Divers Clean Action (DCA). Yayasan yang awalnya hanya berupa komunitas tersebut, kini telah memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Di tengah pandemik, aktivitas organisasi tersebut tetap berjalan. Yang membedakannya hanyalah lebih banyak ruang pertemuan dan koordinasi lewat online saja.

"Kita melakukan semua koordinasi, bikin SOP, dan webinar. Selain itu, kita juga sibuk memperbaiki program agar bisa tetap berjalan normal setelah pandemik," tutur Tenia.

Walau begitu, tetap ada kegiatan yang berjalan di lapangan pada daerah-daerah tertentu yang belum menerapkan sistem PSBB. Selebihnya, Tenia mengarahkan timnya untuk berfokus kepada kampanye pengolahan sampah di rumah.

Ia mengatakan, "Tetapi di daerah yang PSBB, kita mendukung program pemerintah daerah aja. Seperti misalnya, kalau pasukan oren butuh sesuatu, akan kita kumpulin datanya dan berusaha bantu fasilitasi."

2. Tentang DCA, sebuah platform organisasi untuk para pencinta dan aktivis bahari

Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!Dok. Istimewa

"DCA adalah sebuah platform organisasi yang kebetulan mengumpulkan para antusias wisata bahari dan juga konservasi laut. Salah satunya, sampah laut," ujar Tenia mendefinisikan organisasi yang dikelolanya tersebut.

Dilansir dari situs resmi DCA, ada banyak program di dalamnya. Antara lain adalah research & clean up, workshop & campaign, community development, dan CSR/EPR collaborator.

Yayasan yang berfokus pada isu kelestarian lingkungan bahari ini, lahir pada November 2015. Saat itu, Tenia yang masih belajar di jurusan Teknik Lingkungan ITB, merasa resah kala menyadari ketimpangan antara realita di lapangan dan teori yang ia pelajari di kampus.

Ia sempat ingin menjadi volunteer di NGO yang bergerak di bidang lingkungan. Namun, ia tidak menemukan organisasi yang secara spesifik fokus pada isu sampah di pinggir pantai dan bawah laut.

Berangkat dari keresahannya tersebut, tercetuslah ide untuk mengajak dua orang rekannya, yaitu M. Adi Septiono dan Nesha Ichida. Keduanya juga senang menyelam dan punya ketertarikan di isu yang sama.

Organisasi yang telah resmi menjadi yayasan pada tahun 2017 tersebut, telah memberi wadah program untuk para pemuda tanah air yang juga punya ketertarikan pada isu lingkungan. Setiap perwakilan daerah diberikan kebebasan untuk membuat gerakan yang dinilai relevan dengan isu kearifan lokal setempat. Contoh gerakannya adalah "Gajahlah Kebersihan" di Lampung, serta "Seangle" di Palu.

3. Tenia pernah tinggal di Kepulauan Seribu dan sudah hobi menyelam sejak kecil

Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!Dok. Istimewa

Kecintaan Tenia pada laut, ternyata sudah muncul sejak usianya masih dini. Ia pun berbagi memori masa kecilnya saat masih tinggal di Kepulauan Seribu. Saat itu, ayahnya masih menjabat sebagai Kepala Badan Nasional di sana.

"Jadi, dari situ aku benar-benar merasakan perbedaan kondisi lautnya saat aku kecil (2003-2007) dan aku kuliah (2012-2017)," ujarnya.

Pertemuannya dengan orang-orang yang juga punya minat yang sama pada tahun 2015, membuatnya semakin yakin untuk berkontribusi pada masalah waste management di daerah pesisir.

Ia mengatakan, "Di tahun 2015, aku ketemu dengan orang-orang yang juga suka menyelam. Kita sama-sama kesal dan punya kebiasaan yang sama saat diving yaitu membawa pulang sampah di laut dengan menaruhnya di pelampung kita."

Selama kurang lebih satu tahun, Tenia dan rekan-rekan di komunitasnya rutin membersihkan daerah pesisir dan laut di Kepulauan Seribu. Ia juga mulai menjalin koneksi dengan pihak pemerintah serta kementerian dengan cara membantu kegiatan riset dan memberikan data sampah laut kepada mereka.

Kegigihannya tak berhenti sampai di situ saja. Tenia juga membuat undangan untuk komunitas wartawan yang hobi menyelam untuk ikut aksi pada Hari Peduli Sampah Nasional 2016. Sejak itu, berita tentang sampah plastik semakin terdengar gaungnya di media massa.

Baca Juga: Sekelumit Kisah Inspiratif Jessica Halim Mendirikan 'Demi Bumi'

4. Kerja sama dengan salah satu restoran cepat saji dalam kampanye pengurangan sedotan sekali pakai, ternyata turut mengharumkan nama DCA

Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!Dok. Istimewa

Ketika membahas tentang strategi promosi DCA agar namanya semakin besar, Tenia menjawab dengan yakin bahwa itu adalah hasil dari kerja sama mereka dengan salah satu restoran cepat saji ternama.

Saat tawaran kerja sama datang, Tenia tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu untuk sekadar melakukan acara clean up yang dilakukan sekali saja. Ia menantang perusahaan ayam goreng tersebut untuk melakukan perubahan mendalam dengan mengubah bahan material alat makan mereka. Salah satunya adalah sedotan.

dm-player

Kampanye pengurangan sedotan sekali pakai tersebut, dinilai Tenia cukup berhasil. Berdasarkan data pada tahun 2017, diumumkan bahwa pengurangan sampah sedotan plastik menurun sampai 91% di semua gerai restoran tersebut.

"Dulu, kita nuntutnya banyak banget dari mulai alat makan, sedotan, kantong plastik pembungkus makanan, sampai bagaimana mereka harus me-recycle sampah mereka sendiri," ujar Tenia sambil tersenyum.

Ia meyakinkan mereka lewat bukti foto sampah-sampah sambal kemasan yang ditemukan di Kepulauan Seribu, yang bahkan tidak memiliki gerai restoran tersebut.

Tak usai di situ saja, gerakan ini pun menular kepada restoran cepat saji lain. Tenia menuturkan, "Restoran-restoran lain di 2018 itu, gak lagi menggunakan sedotan plastik."

5. Kisah inspiratif dari Tenia sudah menggaung sampai media luar. Dari mulai "100 Most Inspiring Women BBC", "30 under 30 Forbes Asia", sampai "Obama Leader"

Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!Dok. Istimewa

"BBC adalah media luar pertama yang melegitimasi kegiatan kita. Mereka bilang, saya masuk list '100 Inspiring and Influential Women'," tutur Tenia. Penghargaan tersebut juga pernah diraih oleh stand up komedian Sakdiyah Ma'ruf.

Awalnya, Tenia merasa ragu akan kepantasannya mendapat gelar tersebut. Ia pun menanyakan kepada pihak BBC perihal alasannya. Mereka menjawab bahwa gelar itu diraihnya karena pertumbuhan DCA yang terlihat begitu jelas di media massa.

"Jadi, dari mulai komunitas kecil, terus bekerja sama dengan corporate gede, kerja sama dengan pemerintah, sampai bisa menduplikasikan program-program organisasi ke pelosok daerah," ujarnya menirukan jawaban dari pihak BBC.

"Intinya, kata mereka, kerjaan aku tuh membuat orang lain terpacu untuk berbuat lebih banyak lagi," tambah Tenia.

Selain itu, Tenia juga menjadi salah satu delegasi dari acara "Obama Foundation Leaders: Asia-Pacific". Ia bahkan ditunjuk sebagai peserta yang mempresentasikan profil Barack Obama.

Prestasi terkini yang diraih oleh Tenia adalah menjadi bagian dari daftar "30 Under 30" oleh Forbes Asia. Perempuan berusia 25 tahun ini masuk dalam bidang social entrepreneurship.

6. Tantangan sebagai perempuan yang kerja di lapangan untuk Tenia adalah sering mendapat candaan gombal atau yang menyerang fisik

Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!Dok. Istimewa

"Selama ini, aku gak pernah membeda-bedakan mana pekerjaan cewek atau cowok," ujar Tenia. Hal ini disebabkan karena ia sudah terbiasa bekerja di lapangan.

Walau memiliki gaya berpakaian yang tak terlalu feminin dan memiliki hobi yang sedikit berbeda dari teman-teman perempuannya, Tenia gak pernah merasa minder. Sambil terkekeh ia mengatakan, "Aku merasa senang dan content dengan diriku sendiri dan itu membuatku bisa bertahan sampai sekarang."

Rasa percaya diri tersebut, menurutnya merupakan bagian dari didikan orangtuanya. Selain itu, karena senang bekerja di lapangan, ia pun merasa terbiasa bergaul dengan teman-teman pria.

Meski begitu, Tenia gak menampik bahwa tetap ada kejadian kurang menyenangkan yang menimpanya sebagai perempuan. "Tapi, betul ketika di kerjaan lapangan, sering kali ada aja yang dikomentarin tentang fisik. Mungkin maksudnya emang bercanda, tapi kan orang kadang jadi gak nyaman," ujarnya.

Candaan gombal dan komentar soal fisik tersebut, dianggap Tenia sebagai angin lalu. Namun, ia merasa hal tersebut bukan hal sepele untuk para perempuan.

"Kita kan maunya didengar dengan segi kontennya atau kegiatannya. Walaupun kita perempuan dan berpenampilan berbeda, tapi seharusnya gak usah di-judge yang macem-macem," alasan Tenia.

Sebagai salah satu anak muda Indonesia yang punya banyak mimpi, kini Tenia masih melangkah pasti menuju impiannya. Sempat dipandang sebelah mata dari masalah usia, gender, hingga penampilan fisik pun, tak bisa menggoyahkan dirinya. Salut!

7. Perempuan hebat bagi Tenia adalah mereka yang berani memperjuangkan mimpinya, bisa work-life balance, & memberikan dampak sosial

Kisah Swietenia Puspa Lestari, Menyelam Sambil Sabet Banyak Prestasi!Dok. Istimewa

"Perempuan hebat itu adalah perempuan yang berani untuk memperjuangkan mimpinya, berani speak up, dan bertanggung jawab untuk keluarga serta dirinya sendiri," ujar Tenia dengan lugas.

Ketika ditanya sosok yang menginspirasinya dalam perjalanan hidupnya, Tenia memberikan beberapa nama. "Kalau aku tarik garis yang membuat mereka sama, mereka adalah para perempuan yang sukses di keluarga dan kerjaan, juga memberikan dampak sosial," tuturnya.

Dari mulai sang bunda, Najwa Shihab, Michelle Obama, Amal Clooney, hingga Jacinda Ardern. Dengan bersemangat, Tenia menceritakan hal yang ia teladani dari mereka.

Di penghujung wawancara, Tenia menitipkan pesan untuk para perempuan millennial yang juga sedang mengejar mimpi sepertinya.

"Mungkin, emang masih banyak yang suka nge-judge, berasumsi seenaknya, atau membatasi kegiatan kita. Tapi, kalau kita sudah tahu kita maunya apa, kita merasa bertanggung jawab, dan bisa memenuhi tanggung jawab itu, then, go for it! Jangan takut!" pesan tegasnya.

Itulah hasil wawancara khusus IDN Times dengan Swietenia Puspa Lestari. Kisahnya yang penuh teladan dan inspirasi, semoga bisa membuatmu lebih bersemangat lagi mengejar mimpi, ya!

Baca Juga: Dwi Sasetyaningytas: Semua Perempuan Hebat dengan Caranya Sendiri!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya