ilustrasi menanam (Unsplash.com/Vitor Monthay)
Hari Gerakan Satu Juta Pohon sebenarnya sudah digagas sejak tahun 1870 dan akhirnya baru diperingati pertama kalinya pada 10 April 1872. Peringatan yang bersejarah ini memiliki nama lain yaitu Hari Arbor atau Arbor Day yang bermakna Hari Pohon. Arbor berasal dari bahasa Latin yang berarti hari libur untuk merayakan penanaman, pemeliharaan, dan pelestarian pohon.
Hari bersejarah ini diawali oleh seorang jurnalis bernama Julius Sterling Morton yang menegaskan tentang pentingnya ekologi bagi Nebraska, tepat di tempat tinggal saat itu. Morton yang akhirnya bergabung dalam Dewan Pertanian Nebraska mengusulkan penetapan di suatu hari yang dapat mendorong semua orang di wilayah tersebut untuk menanam pohon.
Gagasan ide tersebut diajukan pada 7 Januari 1872 dan disetujui dengan adanya penetapan Hari Sylvian. Tetapi, akhirnya diganti menjadi Hari Arbor dan diperingati pertama kali tanggal 10 Januari 1872.
Peringatan Hari Gerakan Sejuta Pohon turut diadopsi di Indonesia sejak 10 Januari 1993 pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Presiden Soeharto menggagas gerakan ini sebagai upaya penyelamatan hutan dan pelestarian lingkungan.
Dalam pidatonya, Presiden Soeharto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam Gerakan Satu Juta Pohon, yaitu menanam pohon hingga melebihi satu juta di tiap provinsi.