4 Ucapan Menohok Mail di Serial Upin dan Ipin untuk Pembelajaran Diri

- Mail menekankan pentingnya menyimpan uang dan mengelola keuangan dengan bijak, bukan melakukan pemborosan
- Mail mengajarkan untuk berbakti kepada orangtua, khususnya ibu, sebagai tindakan yang lebih penting dan mulia
- Mail mengajak kita untuk berani jujur dan tak takut dengan penilaian orang lain, meskipun berbeda
Siapa yang tidak kenal Mail, salah satu karakter yang dikenal dengan dialog andalannya "dua singgit dua singgit" dalam serial Upin dan Ipin? Karakternya dewasa dan pandai berdagang. Dengan gaya bicara tegas, ekspresi serius, dan celetukan yang menohok, Mail sering menghadirkan tawa sekaligus renungan bagi para penonton.
Di balik ucapan-ucapannya, tersimpan pesan moral dan pembelajaran hidup yang bisa kita petik. Mulai dari pentingnya kejujuran, hingga cara menghadapi kehidupan dengan sederhana tapi bijak. Yuk, simak beberapa ucapan menohok Mail yang bisa jadi cermin untuk pembelajaran diri berikut ini!
1. "Aku tak nak habiskan dengan berbelanja duit yang susah payah aku usahakan"

Ucapan Mail ini dikatakannya pada musim 15 serial Upin dan Ipin yang bertajuk "Rajin Menyimpan Bijak Berbelanja". Kala itu, Mail dan Ehsan yang sedang bersepeda keduanya bertabrakan dan terjatuh, yang mengakibatkan sepeda Ehsan rusak. Mengingat Ehsan anak orang kaya, Ipin yakin Ehsan pasti bakal dibelikan sepeda baru.
Tetapi kali ini, Ehsan tak mau meminta sepeda kepada ayahnya karena ia ingin membelinya sendiri dengan uang tabungannya. Sementara itu, Mail yang juga sepedanya mengalami kerusakan tak mau membeli sepeda baru, padahal kondisi sepedanya juga sudah tak prima, walaupun masih bisa diperbaiki.
Mail berkata, "Aku tak nak habiskan dengan berbelanja duit yang susah payah aku usahakan. Lebih baik aku simpan". Padahal, posisinya Mail juga memiliki uang karena ia berdagang. Ia lebih memilih untuk memperbaiki sepedanya daripada membeli baru.
Di sini, Mail lebih memilih menyimpan uangnya untuk masa-masa sulit, bukan dipakai berbelanja seperti yang Ehsan lakukan. Ini menjadi pelajaran untuk kita lebih bijaksana lagi mengelola uang, bukan melakukan pemborosan dengan spontan berbelanja atau minimal mendahulukan prioritas.
2. "Surga kan di bawah telapak kaki ibu"

Pada musim 14 episode "Syahdunya Syawal", Upin, Ipin, Mail, dan Fizi sedang berbincang di masjid. Fizi mengungkapkan bahwa di Hari Raya, sahabatnya, Ehsan, pulang kampung. Namun, Upin, Ipin, dan Mail menghibur karena mereka tidak kemana-mana saat libur dan mengajak bermain kasti bersama.
Berbeda dengan Fizi yang semangat diajak bermain, justru Mail menolaknya karena ia harus bantu ibunya beres-beres rumah, membuat ketupat, dan lain-lain. Sikap Mail ini pun di puji Ipin sebagai anak berbakti. Ia pun merespons, "Mestilah, surga kan di bawah telapak kaki Ibu".
Mail mengajarkan kita untuk berbakti kepada orangtua, khususnya Ibu. Mendahulukan orangtua dengan membantu urusannya jauh lebih penting dan mulia, dibandingkan memprioritaskan hal lain. Dalam Islam, berbakti kepada orangtua akan diberi balasan masuk surga.
3. "Bukan jahat, tapi bijak"

Episode "Kisah Pisang & Cangkerang" di musim ke-4, Tok Dalang menceritakan kisah seekor monyet untuk menipu dua ekor kura-kura demi buah-buahan yang dimiliki kura-kura itu. Setelah bercerita, Tok Dalang bertanya pada Upin, Ipin dan kawan-kawan, siapa yang ingin menjadi kura-kura. Mail pun langsung menjawab bahwa ia tak mau jadi kura-kura karena terlalu baik, sehingga mudah tertipu.
Upin, Ipin, dan kawan-kawan tak setuju karena menganggap karakter Monyet tersebut jahat, egois, licik, dan menipu temannya. "Bukan jahat, tapi bijak," ungkap Mail. Membela Monyet, Mail punya alasan. Menurutnya, Monyet berani jadi diri sendiri.
Walaupun banyak yang tak sejalan dengan Mail, tapi ia berani mengutarakan pendapatnya yang berbeda. Ia tak peduli orang lain suka atau tidak; setuju atau tidak. Mail mengajak kita untuk berani jujur dan tak takut dengan penilaian orang lain, meskipun berbeda.
Sebenarnya, banyak sekali respons Mail yang tampak "beda" dari teman-temannya. Mungkin terlihat menjengkelkan, namun Mail mengajarkan bahwa manusia harus punya prinsip tanpa harus selalu ikut-ikutan, padahal orang lain belum tentu benar juga.
4. "Iyelah.. aku salah, Iyelah.. aku tak buat lagi"

"Iyelah..". Celetukan ini menjadi ciri khas Mail yang bisa kita temukan di banyak episode serial Upin dan Ipin, salah satunya di episode "Anak Bulan" di musim ke-2. Diceritakan, Mail bukan anak yang rajin puasa, beda dengan kawan-kawannya. Ia mengaku tak kuat puasa karena ia dan ibunya jual ayam goreng yang lezat setiap hari.
Lantas, Mail sering ditegur kawan-kawan hingga Cikgu Jasmin. Apalagi, ia sering makan dan minum di depan kawan-kawannya yang berpuasa. Di episode ini juga, Mail tak sengaja melukai tangan Fizi dengan petasan. Menyadari banyak judgement terhadapnya, Mail lantas berkata "Iyelah.. aku salah, Iyelah.. aku tak buat lagi".
Ucapan Mail ini menandakan ia tak ambil pusing terhadap komentar yang orang lain lontarkan. Bukan hanya menghindari perdebatan yang berlarut-larut, Mail lebih memilih mengakui kesalahannya. Tentu ucapan ini menjadi pelajaran buat kita untuk mengakui kesalahan yang telah kita perbuat, belajar dari kesalahan, berani berubah lebih baik, dan tak mengulangi kesalahan yang sama.
Itulah beberapa ucapan Mail di serial Upin dan Ipin yang bisa kita petik pesannya sebagai bahan pembelajaran diri. Jadi, apa ucapan Mail yang paling menohok versimu?