Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hikmah Makan Secukupnya Selama Ramadan, Gak Mudah Ngantuk

ilustrasi wanita berhijab buka puasa (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi wanita berhijab buka puasa (pexels.com/Thirdman)

Ramadan bukan sekadar ibadah puasa yang mendatangkan pahala besar bagi muslim yang mengerjakannya. Ramadan juga mendatangkan banyak manfaat kesehatan bagi yang menjalankannya dengan benar.

Salah satu tips yang sering dianjurkan oleh tenaga medis agar puasa dapat menyehatkan fisik adalah makan secukupnya. Makan secukupnya berarti porsinya tidak berlebihan dan dilakukan di waktu yang tepat. Adapun selama Ramadan, ketetapan waktunya saat Magrib hingga mendekati waktu Subuh. 

Nyatanya, anjuran makan secukupnya juga mendatangkan hikmah lain. Ada apa saja? Yuk, simak enam di antaranya. 

1. Mengurangi produksi sampah dapur

ilustrasi sampah dapur organik (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi sampah dapur organik (pexels.com/SHVETS production)

Bagi yang sudah berkeluarga, Ramadan juga bagian dari momen yang tak bisa lepas dari aktivitas memasak. Kegiatan ini sudah pasti akan menghasilkan sampah dapur yang bikin kotor dan aroma tidak sedap.

Jika semua anggota keluarga bersepakat untuk makan secukupnya, otomatis bahan makanan yang dimasak tidak terlalu banyak. Efeknya, makanan bisa dihabiskan tanpa ada sisa sehingga sampah dapur pun bisa dikurangi. 

2. Gak bikin waktu kamu habis di dapur

ilustrasi stok bahan-bahan masakan selama Ramadan (pexels.com/Vanessa Loring)
ilustrasi stok bahan-bahan masakan selama Ramadan (pexels.com/Vanessa Loring)

Bisa dikatakan, kesibukan di dapur memang tiada habisnya bagi para ibu. Semakin banyak jenis dan porsi makanan yang diinginkan, maka akan semakin lama durasi aktivitas di dapur. 

Itu sebabnya, penting sekali untuk memperhitungkan jenis dan porsi makanan yang pas selama Ramadan agar tak terlalu lama di dapur. Dengan begitu, kita bisa menggunakan waktu yang ada untuk aktivitas berbeda seperti bekerja, belajar dan beribadah. 

3. Punya waktu untuk tilawah dan ibadah lain yang lebih utama

ilustrasi orang membaca Al-quran (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi orang membaca Al-quran (pexels.com/RODNAE Productions)

Ramadan adalah bulan dianjurkannya muslim untuk memperbanyak ibadah karena besarnya pahala dan ampunan yang dijanjikan. Itu sebabnya, akan lebih baik jika kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca Al-Quran, salat sunah dan berbuat kebaikan. 

Maka, sangat disarankan untuk makan secukupnya saja agar fokus kita tetap tertuju pada ibadah, bukan makanan. Konsumsilah makanan yang sehat dan cocok untuk bertahan selama Ramadan seperti kurma, sayuran hijau, pisang dan lain-lain. 

4. Gak gampang haus dan lapar

ilustrasi wanita membawa susu dan kurma (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi wanita membawa susu dan kurma (pexels.com/Anna Tarazevich)

Uniknya, lambung kita tetap bisa menahan lapar dan haus dengan porsi makanan dan minuman yang cukup selama Ramadan. Sebab, lambung yang berpuasa di siang hari tidak mampu menampung makanan dalam jumlah banyak secara dadakan di saat berbuka. 

Maka, jangan khawatir akan mengalami haus dan lapar ekstrem saat berpuasa lantaran tidak makan banyak. Tetaplah makan sedikit-sedikit hingga porsi cukup di waktu berbeda. 

5. Gak mudah ngantuk

ilustrasi pria menahan kantuk (pexels.com/Eren Li)
ilustrasi pria menahan kantuk (pexels.com/Eren Li)

Makan terlalu banyak cenderung membuat kita mudah mengantuk. Itu sebabnya, makan secukupnya selama Ramadan sangat disarankan. 

Saat kita mengantuk, produktivitas bisa ikut menurun. Padahal, kita butuh konsentrasi penuh saat beraktivitas di siang maupun malam Ramadan.

6. Menghemat pengeluaran

ilustrasi menghitung uang kertas (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi menghitung uang kertas (pexels.com/Karolina Grabowska)

Satu hal lagi, makan secukupnya tentu bikin pengeluaran jadi lebih irit. Kita bisa menyimpan lebih banyak dana untuk keperluan lain seperti lebaran atau kebutuhan primer lainnya. 

Tidak hanya itu, dana yang kita miliki juga perlu disiapkan untuk keperluan sedekah. Sebab, Ramadan adalah momen yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang membutuhkan. 

Itulah hikmah dari makan secukupnya yang sangat disaranakan selama menjalani Ramadan. Ingat, makan secukupnya bukan berarti pelit pada diri sendiri. Prinsipnya, porsi makan tidak berlebihan dan tidak membuat kita kesulitan efek kekenyangan.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Uswatun Niswi
EditorUswatun Niswi
Follow Us