Wajib Dibaca! Kenapa Mulai Sekarang Kamu Perlu Menghilangkan Kata JANGAN Dalam Hidupmu

"Satu kata yang merusak segalanya."
Sejak kecil, kita sudah dibiasakan dengan kata 'jangan'. Kata yang satu ini sering kita dengar baik dari orang tua, guru bahkan kerabat dekat sekalipun. Salah satu contohnya seperti ini nih, "Kamu jangan jadi pemalu", "Jangan malas", "Jangan bawa nama keluarga jadi buruk" dan jangan-jangan sebagainya. Sebenarnya lho, kata 'jangan' itu selalu membuat orang semakin melakukan hal yang yang dilarang. Maka dari itu, kamu perlu menghilangkan kata jangan dari sekarang karena berbagai alasan ini.
1. Kata 'jangan' akan memblokir kreativitasmu.

Bentuk larangan yang disertai kata 'jangan' akan memblokir kreativitasmu. Misalnya, "Kamarnya jangan diberantakin!" Kalimat ini sesungguhnya untuk kebaikan bersama agar kamar tetap rapi, tetapi secara psikis kamu akan memikirkan bahwa ada kata kamar dan berantakan. Artinya, kamu akan membatasi dirimu untuk melakukan pekerjaan di kamar agar tidak berantakan. Hal ini sungguh memblokir kreativitasmu. Solusinya, kamu dapat mengubah kata itu menjadi lebih ringan. Salah satu caranya seperti ini, "Kamar itu sudah dirapikan loh."
2. Kata 'jangan' merangsangmu untuk semakin melanggar.

Setiap manusia pasti memiliki rasa penasaran sejak ia lahir ke dunia. Apalagi kamu sebagai kaum muda tentunya memiliki rasa penasaran tinggi terhadap apapun. Karena itulah, kata 'jangan' akan semakin merangsangmu untuk melanggar. Seperti kalimat ini nih, "Kamu jangan malas kuliah." Secara spontan, kamu akan merasa "kenapa memangnya kalau aku malas kuliah?" Solusinya, kamu bisa mengganti kata jangan itu dengan kata, "Kalau tidak serius kuliah, nanti kamu akan menyesal lho."
3. Kata 'jangan' akan menghambat pilihanmu.

Kamu pernah tidak untuk menahan apa yang menjadi pilihanmu? Contohnya kamu ingin beli buku bacaan yang tebal tetapi kamu menahan diri untuk membelinya. Hal ini terjadi karena kamu pernah mendengarkan kalimat, "Jangan membeli buku tebal kalau tidak dibaca, harganya kan mahal banget!" Wah hal- hal demikian mestinya dari sekarang harus kamu tiadakan. Kamu bisa menggunakan kata, "Buku yang kamu beli itu tebal, semangat yaa membacanya."
4. Kata “jangan” membuatmu tidak percaya diri.

Mulai hari ini, kamu harus optimis bahwa kamu memiliki kemampuan yang bisa mengguncangkan dunia. Sikap pesimis itu hanya dimiliki oleh orang yang tidak memiliki rasa percaya diri. Namun tanpa disadara, kurang percaya diri itu juga dipicu oleh kata 'jangan'. Misalnya nie, "Kamu jangan malu tampil di depan umum dong." Ketika mendapat nasihat ini, tentu yang diingat adalah malu dan malu. Lebih baik, ganti kata jangan dengan kata, "Ayo semangat tampil! Kamu bisa kok."
5. Kamu harus sadar, tidak ada solusi dengan kata 'jangan'.

Kamu pasti sudah biasa mendengarkan pernyataan "Tolong, jangan ribut!" Pada saat situasi seperti ini, apakah akan berhenti ribut? Iya memang, untuk beberapa saat saja. Untuk mengatasinya, kata jangan bisa diganti dengan kalimat, "Kalian akan bisa lebih baik lagi dalam mengerjakan ini jika kalian diam." Secara psikis, hal ini akan memberikan kesadaran bahwa dengan diam, semua akan selesai.
6. Kata "jangan" akan membuat duniamu sangat sempit.

Akhir- akhir ini, selalu timbul pernyataan bahwa nggak semua hal bisa dilakukan karena terbatasnya kemampuan. Padahal hal itu nggak benar! Kamu bisa melakukan semua hal yang kamu pikirkan. Sempitnya pikiranmu itu karena kamu terbiasa dilarang dengan kata 'jangan'. Alhasil ketika kamu berpikir akan melakukannya, hal pertama yang dipikiranmu adalah memilih tidak melakukannya. Berbahaya bukan kata satu ini?
Jadi mulai hari ini, biasakan untuk tidak menggunakan kata 'jangan' yaa. Meskipun hal ini terdengar sangat sepele, namun ingatlah bahwa kata ini tidak memberi perubahan pada diri siapapun.