Salah satu karya Yaniar Riska (dok. pribadi)
Dalam dunia literasi anak, ilustrasi bukan sekadar dekorasi visual yang mempercantik halaman. Lebih dari itu, gambar memiliki kekuatan naratif yang mampu menyampaikan cerita, emosi, dan pesan-pesan mendalam yang tidak selalu tertuang dalam teks. Gaya penggambaran buku anak yang dipilih Yaniar, mengarah pada whymsical dengan sentuhan goresan tekstur krayon dan pensil warna yang memberikan kesan unik nan imajinatif.
Bagi Yaniar ilustrasi punya peran yang kuat. Ia berujar, "Ilustrasi dalam buku anak memiliki peran yang sangat penting. Selain memperkaya informasi yang tidak terjelaskan melalui teks naskah, ilustrasi juga dapat membangkitkan imajinasi anak-anak dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka. Bahkan, ada jenis buku yang disebut wordless picture book, yang hanya berisi gambar adegan di setiap lembarnya tanpa keterangan teks. Meskipun tanpa teks, anak-anak masih dapat memahami isi cerita dan bahkan memicu banyak pertanyaan kritis dan imajinasi mereka."
Ilustrasi memperkaya pengalaman membaca anak dengan membangkitkan rasa ingin tahu, membantu pemahaman, dan menciptakan ruang imajinasi. Inilah yang menjadikan elemen visual menjadi bagian yang krusial. Didasari oleh pandangan tersebut, , Yaniar menekuni proses kreatif dalam penciptaan buku dengan kesungguhan.
Yaniar menerangkan, di balik halaman yang penuh warna dan karakter, pertama-tama dia harus melakukan riset isi cerita, yakni melakukan observasi mendalam tentang isi cerita yang akan diilustrasikan. Setelah itu, karakter-karakter unik dirancang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.
Tahap berikutnya menyusun storyboard yang akan memperlihatkan komposisi gambar secara keseluruhan dalam satu buku. Lalu, sketsa-sketsa detail digambar untuk menampilkan adegan dengan lebih hidup dan ekspresif. Sebagai sentuhan akhir, pewarnaan dilakukan untuk menghadirkan nuansa, emosi, dan daya tarik visual yang kuat, membuat halaman demi halaman buku anak tampil memikat di mata para pembacanya.
"Lama pengerjaan setiap buku dapat berbeda-beda, tergantung pada jumlah halaman dan tingkat kerumitan. Rata-rata, minimal satu buku memakan waktu satu bulan atau bisa lebih. Paling lama, pengerjaan yang pernah saya lakukan adalah selama enam bulan untuk sebuah buku," ujar Yaniar.
Meski prosesnya panjang dan rumit, Yaniar mengaku puas dengan karyanya. Berbagai prestasi ditorehkan, termasuk keterlibatannya dalam pengerjaan ilustrasi di Balai Bahasa berbagai daerah, mulai dari Banten, Jawa Timur, hingga Palu.
Ditanya buku apa yang paling berkesan, Yaniar berbagi, "Buku yang paling berkesan dalam proses pembuatannya adalah Wonderful Siroh Rasulullah yang kemudian diterbitkan ulang oleh penerbit Jerman dengan judul Die Wunderbare Sira von Rasulullah. Ada banyak tantangan menggambar buku ini, salah satunya adalah menggambarkan isi tanpa menunjukkan wajah tokoh, terutama nabi. Selain itu, juga sebagai pribadi muslim, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang kisah nabi selama melakukan riset dalam pengerjaan buku ini."