Warna Liturgi Hari Kenaikan Yesus Kristus 2025, Ini Penjelasannya!

Hari Kenaikan Yesus Kristus merupakan salah satu perayaan besar dalam tradisi liturgi Gereja. Peristiwa ini memperingati saat Yesus naik ke surga, 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian.
Jika ada perayaan Hari Besar, biasanya gereja memiliki warna liturgi tersendiri. Lantas apa warna liturgi Hari Kenaikan Yesus Kristus? Berikut penjelasannya!
1. Apa itu warna liturgi?

Warna liturgi adalah simbol visual yang digunakan dalam misa untuk mencerminkan suasana spiritual suatu perayaan. Warna ini biasanya tampak pada kasula imam, kain altar, lilin, dan ornamen gereja lainnya.
Penggunaan warna liturgi bertujuan mengajak umat merenungkan makna spiritual dari hari yang sedang dirayakan. Setiap warna memiliki arti khusus yang terhubung dengan pesan liturgi, seperti pengharapan, pertobatan, pengorbanan, atau kemuliaan.
2. Putih sebagai warna liturgi Hari Kenaikan Yesus Kristus

Pada Hari Kenaikan Yesus Kristus, warna putih digunakan sebagai warna liturgi utama. Warna putih melambangkan kemurnian, kemenangan, kemuliaan, dan kehidupan kekal.
Dalam tradisi Katolik, penggunaan warna putih juga tampak pada pakaian imam, diakon, misdinar, lektor, dan seluruh petugas liturgi. Kasula imam pada misa Kenaikan akan berwarna putih, begitu pula dengan dalmatik diakon dan alba para misdinar.
3. Umat pakai baju warna apa?

Sesuai dengan warna liturgi, umat dianjurkan mengenakan pakaian berwarna putih untuk memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus. Meski tidak wajib, memakai pakaian putih saat misa dapat menjadi bentuk partisipasi visual dan simbolis dalam suasana perayaan gereja.
Bagi umat yang tidak memiliki pakaian putih, warna-warna netral dan cerah seperti krem, abu muda, atau pastel juga dapat menjadi pilihan yang pantas.
Demikian artikel tentang warna liturgi Hari Kenaikan Yesus Kristus. Semoga bermanfaat buatmu!