Sudah tahu belum, otak kita ternyata mampu mengolah kata hanya dalam waktu 0,6 detik saja lho. Jika otak dan organ pendengaran kita berfungsi normal, artinya mendengarkan bukanlah pekerjaan yang sulit.
Kalau cuma mendengar memang gampang, jadi pendengar yang baik itu baru sulit. Apakah kamu sudah menjadi seorang pendengar yang baik? Coba jawab enam pertanyaan berikut.
Kamu pasti pernah kan tetap bermain handphone saat mendengarkan orang lain. Coba bayangkan jika kamu yang berada di posisinya, pasti gak nyaman berbicara pada orang yang sibuk melakukan hal lain.
Meski omongan kita tetap didengar, tapi dia gak sepenuhnya menyimak. Mungkin hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.
Kadang kita terlibat obrolan dengan orang asing saat berada di luar rumah. Entah dalam kendaraan umum, di warung, atau di mana saja. Karena belum saling kenal, penampilan fisik pasti jadi hal pertama yang kita perhatikan. Benar gak?
Nah, menurut kamu penting gak sih mempertimbangkan penampilan fisik lawan bicara? Kalau jawabanmu penting, wah ada yang harus diubah nih dari pola pikirmu.
Bahan obrolan itu ada banyak banget bentuknya, kadang berupa opini kadang fakta. Kamu lebih tertarik ngobrolin yang mana nih? Kalau jawabanmu masih memilih salah satu, berarti kamu belum menjadi pendengar yang baik.
Apapun isi obrolannya, pendengar yang baik akan menyikapi dengan bijak. Dengarkan dulu sampai selesai meski kamu gak terlalu suka dengan tema obrolan. Menghargai orang lain itu perbuatan terpuji kan?
Mendengarkan itu gampang, menyimak yang sulit. Setuju gak? Seperti poin pertama, kita bisa mendengarkan orang lain berbicara sambil melakukan hal lain. Tapi untuk menyimak isi pembicaraan gak akan bisa dilakukan tanpa menyimak.
Salah satu tanda gak menyimak adalah sering meminta lawan bicara mengulang ucapannya. Kamu terganggu gak dengan tindakan semacam ini? Pendengar yang baik pasti berusaha meminimalisir hal ini.
Tiap orang pasti punya isi kepala yang berbeda. Caranya memandang suatu masalah atau mengemukakan pendapat gak bisa disamakan dengan orang lain. Nah, ketika kamu dan lawan bicara berbeda pendapat, menurutmu obrolan jadi makin seru atau malah menyebalkan?
Kalau kamu adalah seorang pendengar yang baik, kondisi ini justru menjadi peluang untuk mengasah kemampuan. Bisa gak sih kita tetap menanggapi dengan bijak saat ada perbedaan pendapat.
Jadi pendengar yang baik itu gak cuma saat mengobrol dengan teman atau diskusi kelompok kecil. Mendengarkan materi kuliah, rapat, atau ceramah juga harus dilakukan dengan baik.
Untuk pembicaraan panjang seperti materi kuliah, pasti gak semua bagiannya bisa kita ingat dengan baik. Kadang butuh direkam atau sambil mencatat poin-poin penting. Kamu sering melakukannya gak?
Kalau suka mencatat poin penting, berarti kamu termasuk pendengar yang baik. Karena sebagus-bagusnya ingatan seseorang, gak mungkin kan bisa mengingat semua detil penting?
Setelah menjawab enam pertanyaan di atas, kesimpulannya kamu seorang pendengar yang baik atau bukan nih?