Sahabatmu Punya Masalah? Nih 6 Tips Agar Kamu Bisa Jadi Problem Solver

Membantu permasalahan orang bukan perkara mudah

Sudah bukan rahasia lagi bahwa manusia adalah makhluk yang memang tidak bisa lepas dari masalah. Terkadang masalah yang melanda kita terasa mudah, namun tak sedikit pula yang cukup memedihkan hati.

Terkadang juga dalam masalah yang sedang menjerat, kita bisa memilih untuk berdiam diri. Namun kita juga punya pilihan untuk meminta orang lain untuk membantu mencarikan jalan terbaik dari masalah yang sedang kita hadapi.

Membantu orang yang sedang dilanda masalah memang bukanlah hal yang mudah, meski orang itu adalah sahabat kita sendiri. Meski kita sudah terbiasa akrab dengannya, namun kamu sebagai sahabatnya pasti juga akan merasakan kesulitan sendiri, bila suatu ketika sahabatmu memintamu untuk mencarikan solusi dari masalah yang sedang dilandanya.

Lalu bagaimanakah caranya agar kamu bisa menjadi problem solver yang bijak untuk sahabatmu? Berikut ini tips-tipsnya buat kamu.

1. Jadilah pendengar yang baik

Sahabatmu Punya Masalah? Nih 6 Tips Agar Kamu Bisa Jadi Problem Solverpixabay.com/rawpixel

Rela menjadi pendengar yang baik adalah ciri problem solver yang bijak. Mendengarkan setiap detail cerita dari sahabatmu akan menjadikanmu paham akan masalah yang sedang menerpanya. Bukan hanya dapat menjadikanmu paham, dengan menjadi pendengar yang baik untuknya, kamu juga bisa merasakan bagaimana kepedihan hatinya saat itu.

Bila sudah benar-benar mampu menjadi pendengar yang baik, kamu akan lebih paham bagaimana cara membantu sahabatmu yang sedang dilanda masalah. Selain itu, kamu juga sudah membuatnya sedikit lega setelah ia selesai mengungkapkan isi hatinya.

2. Berpikirlah secara objektif akan masalah yang sedang dilanda sahabatmu

Sahabatmu Punya Masalah? Nih 6 Tips Agar Kamu Bisa Jadi Problem Solverpixabay.com/Free-Photos

Sebuah masalah tidak akan timbul tanpa sebab? Setuju? Untuk bisa membantu sahabatmu yang dilanda masalah, pola pikir semacam ini perlu untuk kamu coba. Mulailah tanyakan bagaimana masalah tersebut bisa terjadi. Tidak mungkin bila sahabatmu hanya menjadi satu-satunya orang yang sedang bermasalah.

Bisa saja sahabatmu tersebut sedang dilanda konflik batin karena hatinya terbebani oleh pihak lain, atau karena pengalaman masa lalu. Dengan kamu menerapkan pola pikir semacam ini, akan memudahkanmu menyimpulkan awal mula masalah sahabatmu tersebut.

3. Jangan terlalu kepo terhadap masalah yang sedang menimpa sahabatmu

Sahabatmu Punya Masalah? Nih 6 Tips Agar Kamu Bisa Jadi Problem Solverpixabay.com/Pezibear

Saat kamu diminta untuk membantu memecahkan masalah yang sedang dilanda sahabatmu, ingatlah bahwa kamu tidak boleh terlalu kepo! Setiap individu tentunya memiliki privasinya masing-masing yang tidak boleh diusik, termasuk kamu sebagai problem solvernya.

Bila masalah yang dilanda sahabatmu merupakan masalah keluarga, kamu harus lebih berhati-hati. Dalam kebanyakan kasus, orang yang memiliki masalah dalam keluarganya akan cenderung lebih sensitif.

dm-player

Jangan sampai karena kamu terlalu banyak bertanya, justru membuat perbincanganmu dengan sahabatmu melebar dari tujuan, atau yang lebih parah sahabatmu akan merasa tidak nyaman denganmu.

4. Berbicaralah dengan sahabatmu secara pelan-pelan dan penuh kesabaran

Sahabatmu Punya Masalah? Nih 6 Tips Agar Kamu Bisa Jadi Problem Solverpixabay.com/StockSnap

Perlu kamu ingat bahwa orang yang sedang dilanda masalah konsentrasinya akan mudah terpecah. Saat kamu menjadi prolem solvernya, berbicaralah kepadanya secara perlahan dan penuh kesabaran. Karena belum tentu apa yang kamu sampaikan kepada sahabatmu akan cepat dimengerti olehnya.

Lebih baik lagi saat kamu berbicara tataplah mata sahabatmu dengan penuh keikhlasan. Dengan demikian sahabatmu akan percaya padamu dan bisa fokus terhadap apa yang sedang kamu sampaikan kepadanya.

5. Ingatlah bahwa kamu harus memberikan solusi bukannya memprovokasi

Sahabatmu Punya Masalah? Nih 6 Tips Agar Kamu Bisa Jadi Problem Solverunsplash.com/@fiveohfilms

Kebanyakan orang yang tidak paham untuk menjadi problem solver yang bijak, kerap kali tidak bisa membedakan apa itu solusi dan apa itu provokasi. Solusi tentu adalah jalan keluar yang bisa kamu berikan bagi sahabatmu dalam menghadapi masalahnya. Solusi yang terbaik adalah jalan keluar yang bukan hanya menyelesaikan masalah sahabatmu, namun juga bisa memperbaiki relasi sahabatmu yang sedang bermasalah dengan orang lain.

Bila kamu membuat sahabatmu membenci orang lain, menyalahkan orang lain, hingga menghakimi orang lain itu pertanda kamu sudah gagal menjadi seorang problem solver.

6. Menjadi problem solver tidak harus ikut campur dalam masalah sahabatmu

Sahabatmu Punya Masalah? Nih 6 Tips Agar Kamu Bisa Jadi Problem Solverpixabay.com/rawpixel

Setelah kamu sudah memberikan jalan keluar bagi sahabatmu, yang perlu diingat adalah kamu tidak boleh meninggalkannya begitu saja. Bila ia sudah benar-benar paham dan yakin akan solusi yang kamu berikan, ada baiknya kamu harus tetap selalu ada untuknya.

Tanyakan pada sahabatmu apakah solusi darimu berhasil atau tidak. Bila tidak kamu bisa belajar dari solusi pertama dan kamu bisa memberikan solusi lain untuknya.

Selain itu, jangan sampai sebagai problem solver kamu malah ikut mencampuri masalah sahabatmu. Ada baiknya sebagai sahabat yang baik kamu cukup dengan memantau sahabatmu saja.

Karena yang dikhawatirkan bila kamu ikut campur dalam masalah sahabatmu itu menjadikanmu seperti “tamu tak diundang”, dan bisa saja akan membuat masalah sahabatmu semakin meruncing serta kamu juga ikut terkena masalah.

So, pikirkan secara bijak saat menjadi problem solver bagi sahabatmu ya. Meski terkesan sepele, namun bila kamu tidak bijak kamu bisa merusak merusak relasi sahabatmu dengan orang lain bahkan mungkin saja merusak relasimu dengan sahabatmu.

Bagaimana apakah kamu sudah paham? Semoga saja sudah ya! Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat!

Yefta Christopherus Photo Verified Writer Yefta Christopherus

instagram: @yefta_chris

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya