Arti Warna di Budaya Tionghoa, Tak Hanya Cantik Dipandang! 

Warna hitam tidak selalu melambangkan kesedihan

Warna memiliki peran yang sangat penting dalam budaya Tionghoa. Tidak hanya sebagai unsur dekoratif, tetapi juga sebagai simbolisme yang kaya akan makna.

Dalam kehidupan sehari-hari, pemilihan warna dapat mencerminkan keyakinan, tradisi, serta harapan yang terkandung dalam masyarakat Tionghoa. Setiap warna memiliki simbolisme mendalam, yang sering dipertimbangkan dengan hati-hati dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari perayaan hingga upacara keagamaan.

Dengan memahami makna di balik warna-warna ini, kita dapat memahami lebih dalam kekayaan budaya dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Tionghoa. Yuk simak ulasan arti warna di budaya Tionghoa berikut ini!

1. Merah (红色 - hóngsè)

Arti Warna di Budaya Tionghoa, Tak Hanya Cantik Dipandang! ilustrasi kakak beradik memegang angpau merah (pexels.com/Angela Roma)

Merah adalah warna yang memiliki makna sangat penting dalam budaya Tionghoa. Melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, kejayaan, dan kehidupan yang berlimpah, merah dianggap sebagai warna paling beruntung dan paling kuat secara simbolis.

Dalam budaya Tionghoa, merah sering menjadi pilihan utama dalam perayaan-perayaan besar seperti Tahun Baru Imlek, pernikahan, dan festival lainnya, serta digunakan dalam dekorasi rumah dan pakaian.

Selain itu, merah juga dianggap memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat dan membawa perlindungan bagi mereka yang menggunakannya dengan baik. Penggunaan merah juga melambangkan keberanian dan semangat, yang merupakan nilai-nilai yang sangat dihargai dalam budaya Tionghoa.

2. Emas atau kuning (金色 - jīnsè)

Arti Warna di Budaya Tionghoa, Tak Hanya Cantik Dipandang! ilustrasi barongsai (pexels.com/Vlad Vasnetsov)

Emas dan kuning memiliki simbolisme yang kuat dalam budaya Tionghoa karena melambangkan kekayaan, kehormatan, dan kemuliaan. Warna-warna ini sering dikaitkan dengan kemakmuran dan kejayaan, serta dipercaya membawa stabilitas dan keberuntungan.

Kedua warna ini sering digunakan dalam dekorasi dan pakaian untuk perayaan-perayaan penting seperti Tahun Baru Imlek dan pernikahan. Emas dan kuning juga mencerminkan mata uang dan kekayaan materi, yang merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa.

Selain itu, emas dan kuning dianggap mewakili kebijaksanaan dan keberanian, sehingga menjadi pilihan umum dalam seni dan arsitektur Tionghoa tradisional.

3. Hitam (黑色 - hēisè)

Arti Warna di Budaya Tionghoa, Tak Hanya Cantik Dipandang! ilustrasi menggunakan baju hitam (pexels.com/cottonbro studio)

Hitam memiliki makna yang kompleks dalam budaya Tionghoa. Meskipun sering dikaitkan dengan warna berkabung yang melambangkan kesedihan dan kesulitan, hitam juga dianggap memiliki kekuatan, keberanian, dan penegakan keadilan.

Penggunaan hitam sering terlihat dalam upacara pemakaman dan saat menghormati leluhur, tetapi juga dapat ditemui dalam pakaian formal dan aksesoris tradisional seperti mahkota dan kipas. Hitam juga sering digunakan dalam seni bela diri Tionghoa untuk mewakili kekuatan dan kedisiplinan.

Meskipun memiliki asosiasi yang suram, hitam dipandang sebagai warna yang penting dan berharga dalam ekspresi budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: Kerap Tampil saat Perayaan Imlek, Ini 6 Makna Warna Barongsai

4. Putih (白色 - báisè)

Arti Warna di Budaya Tionghoa, Tak Hanya Cantik Dipandang! ilustrasi perempuan memakai baju tradisional khas Tionghoa (pexels.com/RDNE Stock project)

Putih sering dianggap sebagai warna yang kompleks dalam budaya Tionghoa. Di satu sisi, putih melambangkan kesucian, kebersihan, dan kesederhanaan. Namun di sisi lain, putih juga sering dikaitkan dengan kematian dan berkabung dan sering digunakan dalam upacara pemakaman dan saat menghormati roh-roh leluhur.

Putih juga melambangkan kejujuran, kebaikan, dan kebenaran, dan sering digunakan dalam pakaian tradisional Tionghoa seperti baju kurung dan baju hanfu. Meskipun memiliki konotasi yang beragam, putih tetap menjadi warna yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan tradisi keagamaan Tionghoa.

5. Hijau (绿色 - lǜsè)

Arti Warna di Budaya Tionghoa, Tak Hanya Cantik Dipandang! ilustrasi panda memakan bambu (pexels.com/Klub Boks)

Hijau melambangkan harapan, pertumbuhan, dan kehidupan baru dalam budaya Tionghoa. Warna ini sering dikaitkan dengan kemakmuran, kesuburan, dan kesejahteraan, dan sering digunakan dalam festival-festival seperti Qingming Festival.

Hijau juga mencerminkan alam dan pertumbuhan yang berkelanjutan, serta menjadi simbol perdamaian dan harmoni. Penggunaan hijau dalam seni, dekorasi, dan pakaian menunjukkan kecintaan masyarakat Tionghoa terhadap alam dan keinginan mereka untuk hidup dalam keseimbangan dengan lingkungan.

6. Biru (蓝色 - lán sè)

Arti Warna di Budaya Tionghoa, Tak Hanya Cantik Dipandang! ilustrasi sepasang kekasih di bawah langit biru (pexels.com/Streetwindy)

Biru dianggap sebagai simbol ketenangan, stabilitas, dan kebijaksanaan dalam budaya Tionghoa.

Warna biru juga dianggap sebagai simbol keabadian dan digunakan dalam pakaian pernikahan atau dekorasi untuk merayakan hubungan yang langgeng dan harmonis.

Penggunaan biru dalam seni dan arsitektur Tionghoa sering menggambarkan ketenangan dan kedamaian, serta menekankan pentingnya kesetiaan dan integritas dalam hubungan interpersonal.

Biru pun mencerminkan keindahan dan keanggunan dan sering digunakan dalam seni tradisional Tionghoa seperti lukisan guci dan kain sutra.

Dalam budaya Tionghoa, warna tidak hanya sekadar pewarna, tetapi juga bahasa yang digunakan untuk menyampaikan makna dan nilai-nilai yang dalam. Melalui warna, masyarakat Tionghoa mengekspresikan keyakinan mereka akan keberuntungan, keberanian, kebijaksanaan, dan keberlangsungan hidup.

Dengan menghargai arti warna-warna ini, kita dapat lebih memahami dan menghormati kekayaan budaya serta tradisi yang telah diteruskan dari generasi ke generasi dalam masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: 5 Tradisi Tionghoa yang Masih Awet Hingga Kini

Yoo Hendri Photo Verified Writer Yoo Hendri

Just be yourself

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya