Alibaba dan Lazada Gelar Konferensi Global Perempuan di Era Digital

Lazada dan Alibaba soroti kekuatan pemberdayaan perempuan

Alibaba Group dan Lazada merupakan perusahaan yang ramah perempuan di industri global internet. Satu per tiga dari pendiri perusahaan Lazada adalah perempuan. 50 persen jajaran pimpinan Lazada, juga perempuan. Ini merupakan bentuk bagi Alibaba Group dan Lazada dalam menyiapkan platform bagi perempuan Indonesia agar dapat tampil dan menunjukkan potensi secara maksimal.

Pada Rabu lalu (28/8), Alibaba dan Lazada mengadakan Global Conference on Women and Entrepreneurship 2019. Momen ini digelar untuk merayakan pencapaian perempuan Indonesia dan seluruh dunia dengan tema "The World She Made".

Konferensi ini pun diselenggarakan secara serentak di empat kota berbeda yaitu Jakarta, Hangzhou, Sydney, dan Tokyo. Menurut Jack Ma, pendiri dan Executive Chairman Alibaba, perempuan sudah menjadi bagian penting yang mendorong kesuksesan Alibaba Group dalam 20 tahun terakhir. 

1. Seringkali perempuan merasa dirinya tidak mampu

Alibaba dan Lazada Gelar Konferensi Global Perempuan di Era DigitalIDN Times/yolandavania

Menurut Najwa Shihab, tanpa sadar perempuan menganggap dirinya rendah. Ada riset yang membuktikan hal ini. Saat perempuan ditanya mengenai IPK, dia menebak di bawah dari yang seharusnya dia dapatkan.

Sedangkan laki-laki, menebak lebih besar dari apa yang seharusnya dia dapatkan. Freshgraduates laki-laki berani menego gaji, sedangkan perempuan tidak. Malahan perempuan menganggap, dapat pekerjaan saja sudah bagus.

Seorang perempuan sering memikirkan bahwa dirinya tidak cukup pintar, tidak cukup berharga, dan tidak cukup lainnya untuk bisa mendapatkan sesuatu yang lebih. Yang dapat dipahami adalah kesuksesan berkolerasi positif pada laki-laki, tetapi negatif untuk perempuan. Namun sebenarnya, perempuan memiliki kemampuan lebih dari apa yang mereka bayangkan. 

2. Perempuan masih merasa takut salah

Alibaba dan Lazada Gelar Konferensi Global Perempuan di Era DigitalIDN Times/yolandavania

Overthinking adalah salah satu hambatan bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya. Banyak stereotipe yang membuat perempuan semakin terbebani dengan apa yang orang lain pikirkan. Masyarakat Indonesia berpikiran, berkarya hanya jika bekerja di luar rumah. Nyatanya, bekerja di rumah dan berbisnis adalah karya yang dapat perempuan lakukan. 

Menurut Lizzie Para, saat ini kesempatan berkarya sangat terbuka untuk para perempuan millenials. Sangat mudah bagi para perempuan untuk membagikan apa saja karya mereka dalam media sosial.

3. Perkembangan Lazada Group dalam mendukung para perempuan

Alibaba dan Lazada Gelar Konferensi Global Perempuan di Era DigitalIDN Times/yolandavania
dm-player

Chun Li (Co-President Lazada Group dan CEO Lazada Indonesia) menyampaikan, dalam perkembangannya Lazada menghadirkan penyetaraan kesempatan. Lazada menciptakan eCommerce yang inklusif dan berkelanjutan, membangun teknologi terdepan, infrastruktur pembayaran, dan logistik yang bermanfaat bagi masyarakat penjual, konsumen serta masyarakat sekitar. 

Lazada telah mendukung begitu banyak perempuan luar biasa. Saat ini, 60 persen UKM dipimpin oleh perempuan di berbagai wilayah. Lazada akan terus mendukungnya.

Baca Juga: Lazada Group Umumkan Chun Li sebagai CEO Lazada Indonesia

4. Dukungan Alibaba Group terhadap perempuan

Alibaba dan Lazada Gelar Konferensi Global Perempuan di Era DigitalIDN Times/yolandavania

Jack Ma (Pendiri dan Executive Chairman Alibaba) menambahkan, perempuan terus memainkan peran penting dalam Alibaba Group sejak didirikan dua dekade lalu. Sebagai advokat untuk UN Sustainable Development Goals (UNSDG), Jack Ma mendorong kesetaraan gender yang menjadi perhatiannya.

“Hal ini merupakan tujuan yang paling penting untuk dicapai di abad 21 guna
menunjang kelangsungan hidup manusia,“ ujar Jack Ma. Ia yakin bahwa perempuan dapat meningkatkan partisipasinya dalam pengembangan teknologi dan desain produk, yang menghadirkan manfaat dan perubahan bagi masyarakat.

Perempuan juga telah menunjukkan kapasitas beradaptasi terhadap perubahan pesat revolusi digital. Fleksibilitas dan kemampuan dalam menghadapi perubahan semacam inilah, yang mendorong kreativitas para perempuan. 

5. Para pengusaha wanita dalam mejalankan usahanya

Alibaba dan Lazada Gelar Konferensi Global Perempuan di Era DigitalIDN Times/yolandavania

Konferensi "The Wold She Made" di Jakarta, turut menghadirkan beberapa narasumber yaitu perempuan yang berprestasi dalam bidangnya. Mereka adalah Helianti Hilma (Founder and Chairperson of JAVARA), Lizzie Para (Founder and CEO of BLP Beauty), Iim Fahima (Founder and CEO Queenrides), dan Anastasia Wibowo (CEO Lazada Indonesia).

Para perempuan ini memiliki strateginya masing-masing dalam menjalankan usaha. Mereka membuktikan bahwa perempuan dapat berkembang dan menjadi pemimpin dalam cara berbeda. Bukan perjalanan yang mudah bagi mereka dalam membuktikan bahwa perempuan bisa. Akhirnya, mereka bisa menunjukkannya karena perempuan mengerjakan sesuatu menggunakan hati. 

Pertentangan dari berbagai pihak, menjadi tantangan terbesar bagi mereka. Namun hal tersebut, tidak menutup semangat mereka untuk memperjuangkan usahanya. 

Baca Juga: 3 Pengusaha Startup Indonesia Ini Ikuti Fellowship Alibaba di China

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya