Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lokasi Tukoni di Sleman, Yogyakarta
Lokasi Tukoni di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (facebook.com/Tukoni ID)

Pada tahun 2020, kita mengalami masa pandemik yang memberikan dampak besar di beberapa sektor kehidupan. Kegiatan ekonomi ikut terhambat akibat pembatasan ini, sehingga banyak masyarakat yang kesulitan untuk bergerak bebas.

Setiap negara di seluruh dunia membuat kebijakan membatasi aktivitas luar rumah, untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki imbas besar karena mereka kesulitan untuk memasarkan barang dagangannya.

Dari situlah, Eri Kuncoro bersama dengan rekannya, Revo Suladasha membentuk gerakan Yuk Tukoni. Kata "tukoni" dalam bahasa Jawa, artinya 'belilah'. Namun, Yuk Tukoni bukan hanya menjual, melainkan sebagai aksi nyata bentuk gotong royong yang hadir dari hal kecil di sekitar kita.

1. Lahir dari hal kecil yang tumbuh menjadi sebuah harapan

Foto Produk Mie Ayam Pak Amin (instagram.com/yuktukoni)

Niat baik ini bermula dari mi ayam langganannya yang harus tutup akibat kebijakan pandemik COVID-19. Situasi tersebut begitu menyulitkan Pak Amin, sang pedagang mi ayam, yang kehilangan mata pencahariannya. Pelanggan yang biasa datang untuk melariskan daganganya, kini harus terkurung di dalam rumah, sementara Pak Amin masih belum paham media sosial atau jasa layanan pesan antar online untuk memasarkan mi ayam.

"Kami kumpulkan produk mereka ke satu tempat. Kita foto ulang, menyiapkan nama brand, dan packing untuk yang belum sama sekali memiliki identitas produk," ucap Eri Kuncoro saat menjadi narasumber di Workshop Menulis Online dan Bincang Inspiratif Astra 2025, Rabu (8/10/2025).

Eri dan Revo mempublikasikan produk UMKM melalui akun Instagram @yuktukoni, serta membantu penjualan melalui WhatsApp. Mereka juga mengadakan promo gratis ongkir dalam radius 10 km untuk menarik lebih banyak pembeli dan meningkatkan angka penjualan UMKM. Langkah kecil ini terbukti menjadi sebuah harapan baru untuk pelaku UMKM yang hampir menyerah di tengah masa pandemik.

2. Mendampingi pelaku UMKM untuk terus berinovasi

Foto Produk Mangut Lele Mbah Marto (instagram.com/yuktukoni)

Bukan hanya membantu proses penjualan, Eri juga memikirkan solusi yang terbaik supaya produk yang dijual tetap layak dan berkualitas saat di tangan konsumen. Yuk Tukoni mengedepankan konsep higienis dan praktis dengan produk frozen food. Oleh karena itu, diperlukan storage dan freezer untuk menjaga kualitas produk UMKM.

Produk akan dicek dan dikurasi terlebih dahulu, jika ditemukan ketidaksesuaian, pelaku UMKM akan dihubungi dan diberi pendampingan melalui program inkubasi untuk melakukan perbaikan. Setelah produk lolos kurasi, tim Yuk Tukoni akan melakukan pemotretan produk sebelum dipasarkan di beberapa marketplace dan akun media sosial. Produk frozen food dari Yuk Tukoni dapat bertahan di suhu ruangan selama 8 jam dan di lemari es maksimal 3 hari, serta di dalam freezer sampai 1 bulan.


3. Memberikan dampak positif untuk masyarakat

Lokasi Tukoni di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (facebook.com/Tukoni ID)

Pelaku UMKM yang hampir gulung tikar, kini kembali bernafas dan bangkit dari keterpurukan. Pandemik tidak menjadikan mereka pasrah dengan keadaan, melainkan menjadi waktu yang tepat untuk membuat inovasi dan tetap memasarkan produk di tengah keterbatasan. Jadi, bisnis tetap berjalan dan mereka tidak kehilangan sumber pendapatannya begitu saja.

Eri dan tim Yuk Tukoni juga bekerja sama dengan salah satu hotel di Yogyakarta untuk mengembangkan produk yang bisa laku dijual. Mereka memanfaatkan dapur hotel untuk mengembangkan menu masakan yang nanti akan dipasarkan melalui platform Yuk Tukoni. Dengan ini, bisnis perhotelan tetap berjalan meskipun di tengah keterbatasan.

"Jangan mulai dari ingin menang, tetapi mulailah dari ingin berdampak. Jadi, lihatlah di sekitar kita dengan hati terbuka. Setiap masalah bisa menjadi cerita yang menggerakan, kalau kita benar-benar mau mendengar," ungkapnya.

4. Terus berkembang hingga saat ini

Eri Kuncoro dan Revo Suladasha (instagram.com/yuktukoni)

Yuk Tukoni sudah mengantongi 60 UMKM yang tersebar di Jawa Tengah dan Madiun, dengan total kurang lebih 1.800 produk terjual melalui platform mereka. Sekitar 50-60% pesanan berasal dari wilayah Jakarta. Atas perannya dalam membantu pelaku UMKM untuk bangkit dari keterpurukan, Eri Kuncoro bersama Revo Suladasha layak menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2020 oleh Grup Astra dalam kategori Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi COVID-19.

Saat ini, Yuk Tukoni sedang mempersiapkan membuka cabang baru toko offline di beberapa lokasi untuk memperluas pemberdayaan UMKM lokal. Mereka rutin mengadakan diskon menarik di momen khusus, seperti event tanggal kembar dan Hari Kemerdekaan Indonesia, untuk menarik lebih banyak lagi konsumen yang beli.

Yuk Tukoni menjadi rumah bagi UMKM kecil yang mau bangkit kembali dari keterpurukan. Menyerah bukanlah sebuah solusi, melainkan awal dari kehancuran. Eri Kuncoro mengajak kita semua untuk tetap percaya diri pada potensi yang akan dikembangkan. Dimulai dari hal kecil di sekitar, bisa menjadi sebuah harapan bagi kita semua.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team