6 Dampak Negatif Penggunaan Kuteks yang Perlu Diketahui, Merusak?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menggunakan kuteks adalah sesuatu yang menyenangkan bagi sebagian besar orang, terutama kaum hawa. Selain terlihat cantik, kuku yang indah karena tampak berwarna ternyata juga bisa menambah kepercayaan diri. Berbagai produk kuteks pun gampang ditemui di pasaran. Mulai dari yang murah hingga yang harganya mahal sekalipun.
Penggunaan kuteks dalam kehidupan sehari-hari memang sudah menjadi tren yang cukup populer. Kuteks memberikan kelebihan dalam memberikan warna dan kilau pada kuku. Tapi, gak bisa dimungkiri bahwa penggunaan kuteks juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Yuk, kita bahas enam dampak negatif penggunaan kuteks yang perlu diketahui!
1. Kerusakan pada kuku
Salah satu dampak negatif yang paling utama dari penggunaan kuteks adalah kerusakan pada kuku itu sendiri. Bahan kimia dalam kuteks bisa membuat kuku menjadi rapuh, kering, dan mudah patah. Apalagi jika terus menerus digunakan.
Pewarna dan bahan pengikat dalam kuteks juga bisa menyebabkan perubahan warna dan tekstur pada permukaan kuku. Itulah kenapa penggunaan kuteks perlu dibatasi.
2. Alergi kulit
Beberapa orang mungkin juga akan mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam kuteks. Bahan kimia seperti formaldehida, toluena, dan DBP (dibutyl phthalate) yang sering ditemukan dalam kuteks bisa menyebabkan iritasi dan alergi kulit.
Reaksi alergi yang umum biasanya termasuk gatal-gatal, kemerahan, pembengkakan, dan bahkan ruam. Ini karena kuteks gak hanya menempel di kuku tapi juga bisa mengenai kulit tubuh dan wajah.
3. Paparan bahan kimia yang berbahaya
Penggunaan kuteks juga berpotensi memaparkan tubuh kita pada bahan kimia berbahaya. Beberapa kuteks mengandung bahan kimia seperti formaldehida dan toluena yang bisa menjadi racun jika terhirup dalam jumlah yang tinggi atau digunakan dalam jangka panjang.
Paparan terus-menerus terhadap bahan kimia ini bisa menyebabkan masalah pernapasan, gangguan hormonal, dan bahkan kanker. Jangan sampai kita merasakan efek negatif satu ini, ya.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Munculnya Gelembung pada Kuteks, Gak Sulit kok!
4. Berdampak pada lingkungan
Kuteks yang dibuang ke lingkungan pastinya bisa mencemari air dan tanah. Bahan kimia dalam kuteks bisa mencemari sumber air dan mengganggu kehidupan hewan dan tanaman yang bergantung pada lingkungan tersebut.
Selain itu, botol kuteks yang gak dapat terurai juga berkontribusi terhadap masalah sampah plastik yang semakin meningkat. Jadi merusak lingkungan, deh.
5. Menguji produk pada hewan
Beberapa merek kuteks menguji produk mereka pada hewan, seperti kelinci, untuk menentukan keamanan dan efektivitasnya. Penggunaan hewan dalam uji coba kosmetik ini telah menuai kontroversi di kalangan aktivis hak-hak hewan.
Dengan menggunakan kuteks tanpa memperhatikan etika ini, kita secara gak langsung mendukung praktik yang merugikan hewan. Ditambah lagi, ini menyebabkan penderitaan yang sebenarnya gak perlu.
6. Ketergantungan
Penggunaan kuteks juga bisa menyebabkan ketergantungan pada produk tersebut. Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk selalu memiliki kuku yang terlapis kuteks, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan ketergantungan psikologis dan finansial.
Selain itu, penggunaan kuteks yang berlebihan dan gak diiringi perawatan yang tepat juga bisa membuat kuku menjadi semakin rapuh. Bonusnya, kuku jadi rentan terhadap infeksi.
Dalam rangka menjaga kesehatan dan lingkungan, penting bagi kita untuk menyadari dampak negatif penggunaan kuteks. Alternatif yang lebih aman, seperti kuteks organik atau bebas bahan kimia berbahaya, bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Selain itu, perawatan kuku yang baik dan membatasi penggunaan kuteks bisa membantu mencegah kerusakan dan masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat penggunaan kuteks secara berlebihan.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Kuteks yang Cocok dan Berkualitas, Boleh Dicoba!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.