6 Tips Mengatur Ekspektasi kepada Anak Agar Gak Membebani Diri Sendiri

Anak bukan robot, lho

Disadari atau gak, kamu pasti sering marah-marah kepada anak hanya karena dia gak menurut atau menolak mengikuti perintahmu. Meskipun tujuannya baik, terkadang emosi yang kamu rasakan ini bisa muncul karena ekspektasi yang terlalu tinggi kepada anak. Padahal, dia tentu juga punya keinginannya sendiri.

Selain itu, kamu mungkin juga sering merasa tertekan oleh ekspektasimu pada diri sendiri untuk menjadi orangtua sempurna dan memenuhi semua keinginan anak. Padahal, mengatur ekspektasi yang realistis dan seimbang akan membantu mengurangi tekanan yang gak perlu dan membantumu menikmati perjalanan menjadi orangtua dengan lebih tenang. Simak caranya berikut ini, ya!

Baca Juga: Hindari 5 Niat Ini dalam Memberi, Bebani Penerima dengan Ekspektasi

1. Kenali kelebihan dan kelemahan anak kamu

6 Tips Mengatur Ekspektasi kepada Anak Agar Gak Membebani Diri Sendiriilustrasi anak bermain (pexels.com/Natalie Bond)

Sudah bisa dipastikan, setiap anak pasti punya kekuatan dan kelemahan masing-masing, termasuk juga dengan anakmu. Kenali dan terimalah setiap karakteristik unik anak dan berikan apresiasi yang tepat.

Fokuslah pada kelebihannya dan semangati dia untuk berkembang dan mengeksplorasi minat dan bakatnya. Pada saat yang sama, berikan dukungan ekstra dalam mengatasi kelemahannya dengan cara yang positif. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan anak, kamu bisa mengatur ekspektasi yang realistis terhadapnya.

2. Hindari membandingkan dengan anak lain

6 Tips Mengatur Ekspektasi kepada Anak Agar Gak Membebani Diri Sendiriilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Oleksandr P)

Sebaiknya, hindari membandingkan anak dengan anak lainnya dalam hal apa pun bahkan jika itu terasa sepele dan hanya berbentuk candaan. Tanpa kamu sadari, ini bisa terekam dalam otaknya dan membuat dia enggan berusaha. Bahkan, bisa jadi dia akan merasa insecure dan gak percaya diri hingga dewasa nanti.

Ingat, setiap anak adalah individu yang unik dengan kemampuan, kelebihan, dan minat yang berbeda. Fokuslah pada kemajuan dan pencapaian anak tanpa membandingkannya dengan anak lain. Berikan pujian dan apresiasi yang tulus atas usahanya, tanpa membandingkan dia dengan standar yang gak realistis.

3. Tetap fleksibel dalam mengatur rencana dan tujuan anak

6 Tips Mengatur Ekspektasi kepada Anak Agar Gak Membebani Diri Sendiriilustrasi memasak dengan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Saat mengatur ekspektasi kepada anak, kamu juga harus tetap fleksibel dalam rencana dan tujuan yang ditetapkan. Gak usah terlalu kaku atau strict dan berpatokan pada sesuatu yang kamu tahu saja. Padahal, seiring berjalannya waktu, anak bisa berubah, begitu dengan keinginan dan cita-citanya.

Kenali bahwa anak bisa berkembang secara gak terduga dan bahwa rencana yang kamu buat mungkin perlu disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Biarkan anakmu mengeksplorasi dan tumbuh sesuai dengan ritmenya sendiri. Percayalah dia pasti akan mampu menjadi versi terbaik dirinya dengan pendampingan yang cukup darimu.

Baca Juga: 7 Tips Agar Gak Mudah Kecewa, Kurangi Ekspektasi

4. Biarkan dia belajar dari kegagalan

6 Tips Mengatur Ekspektasi kepada Anak Agar Gak Membebani Diri Sendiriilustrasi bermain dengan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebagai orangtua, kamu mungkin gak ingin melihat anak mengalami kegagalan, kekecewaan, dan kesedihan dalam hidupnya. Kamu akan melakukan apa pun agar dia selalu berhasil meraih apa yang dia inginkan dan menjadi yang terbaik. Akan tetapi, sikap seperti ini ternyata salah besar.

Kegagalan sejatinya adalah bagian alami dari proses belajar dan pertumbuhan anak. Biarkan dia belajar dari kesalahan yang dilakukan. Jangan menekan anak untuk selalu berhasil, tetapi ajari dia bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Dorong dia untuk mencoba hal-hal baru dan bereksplorasi tanpa takut akan kegagalan, dan berikan semangat saat dia menghadapi rintangan.

5. Fokus pada proses, bukan hasil akhir

6 Tips Mengatur Ekspektasi kepada Anak Agar Gak Membebani Diri Sendiriilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Alihkan fokus dari hasil akhir ke proses pembelajaran dan pertumbuhan anakmu. Berikan penghargaan dan apresiasi yang pantas atas upaya dan dedikasinya dalam mencapai tujuan, tanpa terlalu fokus pada hasil akhir.

Ajari dia baik lewat tindakan maupun perkataan, bahwa proses pembelajaran adalah bagian penting dari perjalanan hidupnya, dan bahwa kesuksesan bukanlah sesuatu yang instan tetapi hasil dari kerja keras dan ketekunan. Dengan fokus pada proses, anak akan lebih menikmati pengalaman hidupnya dan tumbuh menjadi sosok yang lebih baik.

6. Dampingi dia dengan konsisten

6 Tips Mengatur Ekspektasi kepada Anak Agar Gak Membebani Diri Sendiriilustrasi ibu dan anak (pexels.com/PNW Production)

Mendampingi anak dan memberikan dukungan emosional yang konsisten akan membantu anak mengatasi tekanan dan memenuhi ekspektasi yang realistis. Tunjukkan kepada anak bahwa kamu selalu ada untuk mendukungnya, baik dalam keberhasilan maupun kegagalan. Kamu juga gak akan marah-marah atau kecewa berlebihan bahkan jika dia gagal.

Dengarkan dengan baik saat dia membutuhkan dukungan atau bimbingan, dan berikan dorongan positif yang memperkuat kepercayaan dirinya. Lewat cara ini, kamu bisa membantu anak merasa lebih percaya diri dan mampu menghadapi tekanan dengan lebih baik.

Mengatur ekspektasi kepada anak bisa dilakukan dengan lebih baik jika kamu mau berusaha. Secara gak langsung, ini akan mengurangi tekanan yang gak perlu pada diri sendiri. Dengan pendekatan yang bijak dan penuh pengertian, kamu akan mampu membantu anak kamu tumbuh dan berkembang dengan lebih baik tanpa membuat dirimu stres. Siap mencoba?

Baca Juga: 6 Tips Mengatur Pendapatan agar Bisa Punya Dana Pensiun

Desria Photo Verified Writer Desria

Suka menulis dan menangis (?)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya