10 Alasan Kenapa Kombes Krishna Murti Layak Jadi Gambaran Pasangan Idaman
Sejak kejadian Bom Sarinah beberapa waktu lalu, nama Kombes Khrisna Murti sontak jadi pembicaraan banyak kalangan. Berkat keberaniannya, aksi terorisme yang memakan korban jiwa tersebut, berhasil dipadamkan. Semenjak itu juga, kita tidak bisa memungkiri lagi kalau Kombes Khrisna Murti berkarisma dan penuh talenta. Berturut-turut setelahnya, banyak kasus berhasil diatasinya.
Di luar prestasi kerjanya, kepribadiannya juga amat menarik untuk disimak. Tidak mengherankan jika akun Instagramnya sudah memiliki 269K pengikut. Hampir semua orang mengidolakannya, tidak terkecuali cewek-cewek. Agaknya, banyak alasan kenapa Kombes Krishna Murti layak jadi gambaran pasangan idaman di masa depan.
1. Wajah boleh saja tak serupa Anjasmara atau Nicholas Saputra. Tapi saat dia berlaga, siapa yang tidak terpesona?
Mengenakan kaos polo gagah dan pistol di tangan. Terlihat serius, fokus, dan tidak banyak bicara. Lalu langsung tembak sasaran. Fix! Cewek-cewek akan bilang
Kami meleleh, Pak...
2. Melindungi masyarakat dari terorisme, kriminalitas, dan kerusuhan saja, dia sanggup. Bagaimana melindungi kamu?
Jangan tanya apakah Kombes Khrisna Murti punya rasa takut! Agaknya, dia hanya takut pada Sang Pencipta saja.
3. Provokasi? Kombes Khrisna Murti sih santai dan gak mempan diprovokasi orang tidak bertanggung jawab.
Sewaktu dikomentari negatif oleh Jonru saja, dia berpikir santai. Marah-marah dan membalas perbuatan negatif dengan hal yang negatif, bukanlah tipikalnya.
4. Coba lihat Instagramnya! Kurang apa sih setianya pada sang istri?
Menurutnya, doa istrinyalah yang selalu menguatkannya. Berkat doa sang istri pula, Kombes Khrisna Murti mengaku dapat mengatasi kasus-kasus tersulit sekalipun. So sweet ya?
5. Mau pergi ke mana pun, Kombes Khrisna Murti tetap cinta pada Indonesia. Nasionalismenya tinggi dan tiada duanya!
Saat pergi ke Perancis, tidak berarti harus bersikap tinggi dan kebarat-baratan. Justru, dia menunjukkan nasionalismenya dengan kaos Indonesia yang sedang dipakai.
6. Gara-gara wibawanya, polisi terlihat lebih bersahabat dan memukau.
Bisa dibilang, kostum Turn Back Crime yang dipakainya bersama tim, merupakan strategi bagus untuk mendekatkan polisi dengan masyarakat. Selain lebih terlihat keren, masyarakat juga gak melulu mengkaitkan polisi sebagai tukang tilang yang suka korupsi uang. Kamu pasti bangga kan punya pahlawan seperti ini?
7. Status boleh saja bapak dari dua anak. Tapi dia tetap modis, bersahaja, dan senang olahraga.
Saat polisi gendut bertebaran di mana-mana, Kombes Krishna Murti justru tampil beda. Meski pangkatnya tinggi dan tak lagi muda, dia memilih tetap tampil prima. Olahraga sederhana seperti bersepeda sudah jadi kebiasaannya. Jadi, jangan heran jika dia tetap gagah di antara tugas yang tak ada jedanya.
8. Humoris adalah kebiasaannya. Di samping itu, cukup relijius dan banyak memberi wejangan yang baik untuk penerus bangsa.
Di Instagramnya, Kombes Khrisna Murti banyak memberikan pesan-pesan yang cukup "nancep" untuk anak muda. Misalnya, ajakan sering-sering bersyukur atas karunia Allah, tidak menunda-nunda pekerjaan, kesetiaan, sampai soal memandang positif ke depan agar maju.
9. Kombes Khrisna Murti mengajarkan kepada kita tentang totalitas bekerja dan pengabdian pada masyarakat.
Coba jelaskan! Kapan kamu melihat Kombes Krishna Murti diam saja di balik meja? Yang ada, dia banyak turun tangan ke lapangan bukan? Sekalipun ada kasus-kasus yang bisa mengancam nyawanya, totalis kerjanya yang utama. Di saat orang lain bekerja demi memenuhi pundi-pundi uang semata, dia memprioritaskan pengabdian kepada negara.
10. Sosok kebapakan sudah pasti melekat padanya.
Melihat foto di atas, barangkali orang mengira jika bayi dalam gendongannya adalah bayinya sendiri. Ternyata, itu adalah bayi yang berhasil ia selamatkan dari sindikat perdagangan bayi. Sudah jelas bukan kalau Beliau adalah sosok yang penyayang dan amat kebapakan?
Setelah baca artikel ini, kamu pasti berimajinasi. "Seandainya saja ada satu juta Kombes Krishna Murti di Indonesia, bagi satu dong..."
