Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Membuka Hati untuk Orang Baru Bukanlah Sebuah Kesalahan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Tidak dapat dimungkiri bahwa kepergian orang yang punya tempat istimewa dalam hati memang hampir selalu menyakitkan. Entah ditinggal pergi karena kematian atau memilih jalan perpisahan, keduanya dapat menyisakan lara yang tidak mudah untuk diatasi. Tidak jarang, seseorang jadi merasa sulit untuk menerima kehadiran orang baru yang punya niat untuk jadi pasangan. Alasannya bisa karena ingin setia pada dia yang telah tiada atau trauma karena pernah dikecewakan oleh dia yang begitu berharga.

Namun demikian, terus menutup pintu hati untuk mereka yang ingin menemanimu dengan penuh ketulusan juga bukan sebuah keputusan bijak. Tindakan ini hanya akan menyiksa diri, terlebih bila kamu melakukannya karena takut akan kemungkinan terburuk. Jika kamu ragu, bacalah beberapa alasan berikut ini agar tumbuh keyakinan bahwa buka hati untuk orang baru bukanlah sebuah kesalahan.

1.Orang baru selalu membawa warna baru dalam hidup

ilustrasi berkenalan (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi berkenalan (pexels.com/Thirdman)

Setiap orang yang hadir dalam kehidupanmu pasti memberikan warna tersendiri dalam dirimu. Hal ini terbukti saat kamu bisa mengingat setiap individu dengan cara yang berbeda-beda. Semua itu kerap kali berhasil menciptakan kebahagiaan yang tidak ternilai harganya dan mampu menjadikan hari-harimu terasa lebih menyenangkan.

Ketika hatimu patah dan merasa bahwa tidak ada harapan untuk kembali bersemi, maka cobalah untuk membiarkan orang baru hadir dalam hidupmu. Tidak perlu banyak berekspektasi, cukup biarkan dia berusaha dengan caranya sendiri. Terimalah segala kebaikan yang ditawarkannya dan lihatlah perubahan positif yang semakin berkembang.

2.Tidak semua orang punya kemampuan untuk berbuat buruk

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Liliana Drew)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Liliana Drew)

Ketika kamu memiliki pengalaman pahit dikecewakan oleh orang yang sangat dipercaya, pasti lukanya akan membekas dalam waktu yang lama, bahkan selamanya. Ada trauma yang muncul dan membuatmu tidak ingin percaya pada siapa pun lagi untuk mencegah diri mengulangi kesalahan kedua kalinya. Namun, perbuatan semacam ini juga sangat menyusahkan karena kamu jadi merasa tidak benar-benar aman bersama orang lain, terutama dengan dia yang ingin mendekatimu.

Kamu perlu memahami bahwa tidak semua orang punya kemampuan untuk berbuat buruk, seperti menyakiti hati orang lain. Dia yang dulu kamu percaya memang sanggup membuatmu kecewa, tetapi belum tentu orang lain juga akan melakukan hal yang sama. Sebaiknya, singkirkan beragam prasangka buruk dan perlahan cobalah untuk menerima kehadiran orang baru. Siapa yang tahu bahwa orang tersebut ternyata yang selama ini kamu cari, bukan begitu?

3.Jika tidak berakhir jadi pasangan, mungkin dia akan jadi sahabat baikmu

ilustrasi seorang perempuan yang menerima kado (pexels.com/Nicole Michalou)
ilustrasi seorang perempuan yang menerima kado (pexels.com/Nicole Michalou)

Salah satu alasan seseorang tidak membuka hati untuk orang baru yang ingin menjadikannya pasangan adalah takut bahwa tujuan tersebut pada akhirnya tidak terpenuhi. Coba bayangkan, sudah telanjur berharap akan cocok, ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Pasti hal semacam ini akan terasa berat untuk dilalui, kan?

Nah, bila kamu juga punya pola pikir semacam itu, ada baiknya untuk diperbaiki. Mulai sekarang, pahami bahwa meski ada yang memang mendekatimu untuk hubungan serius, bukan berarti hal tersebut pasti terjadi. Kemungkinan untuk gagal akan selalu ada dan kamu harus siap.

Namun demikian, bila memang tidak berhasil menjadi pasangan, bukan berarti harus bermusuhan. Jika hubungan kalian baik, bisa saja berubah menjadi jalinan persahabatan indah yang tidak pernah kamu bayangkan selama ini. Jadi, jangan pernah takut membuka hati untuk orang baru, ya!

Hadirnya orang baru dalam kehidupanmu bisa saja menjadi awal rezeki besar yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya. Oleh sebab itu, terima mereka dengan tangan terbuka dan biarkan orang-orang itu melakukan apa yang menjadi tugasnya. Percayalah, selama niat itu baik, maka tidak akan pernah berakhir sia-sia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us