3 Tanda Kamu Belum Siap Mengakhiri Masa Lajang, Sadari!

Melihat kisah cinta orang lain yang akhirnya berhasil mencapai pelaminan rasanya seperti menumbuhkan keinginan untuk mengikuti jejak yang sama. Tentu hasrat seperti ini cukup natural dan bukan sesuatu yang harus disembunyikan. Namun, tanyakan pada diri sendiri, sudahkah kamu memiliki gambaran rumah tanggamu kelak?

Orang yang mantap untuk mengakhiri masa lajang sering kali telah memiliki gambaran yang jelas mengenai rumah tangga yang ingin dibangunnya kelak bersama pasangan. Mereka sudah punya rencana-rencana logis yang akan dilakukan begitu sah menjadi pasangan suami istri. Nah, hal ini ternyata tidak terjadi pada semua pasangan, lho!

Kalau dari lubuk hati terdalam memang belum siap untuk menikah, maka hal-hal semacam ini juga biasanya belum terpikirkan. Tidak jarang, kamu begitu terkejut ketika mengetahui bahwa ada banyak persiapan yang ternyata perlu dilakukan. Jadi, sekarang coba cek diri sendiri, ya!

Pernikahan orang lain memang bisa menumbuhkan motivasi dalam dirimu untuk juga segera mengakhiri masa lajang karena juga sudah punya pasangan. Namun, ternyata pernikahan yang tampak sederhana pun sebenarnya juga bisa memiliki kisah panjang dibaliknya. Hal ini terutama menyangkut ketetapan hati.

Ketika sudah mantap ingin menikah, seseorang biasanya telah menetapkan pilihan pada satu orang saja. Bisa dikatakan bahwa apa pun yang terjadi, segala baik dan buruk pasangan, dia siap menerimanya dengan lapang dada. Penerimaan ini punya konsekuensi besar, yaitu kesetiaan.

Sekarang, bagaimana denganmu? Apakah sudah yakin mampu menambatkan hati pada satu orang? Jika masih lirik sana-sini, lebih baik menikahnya ditunda dulu untuk memperbaiki diri.

Pasangan yang baik akan menerima semua kekurangan dan kelebihanmu tanpa syarat. Mereka tidak akan pernah menuntutmu untuk berubah karena telah mencintaimu apa adanya. Namun demikian, kemampuan untuk mengendalikan diri tetap harus ditingkatkan karena pada kenyataannya, menikah itu menyatukan dua insan yang berbeda. Kalau keduanya sama-sama egois, maka sudah tentu akan terjadi perselisihan yang tidak ada habisnya. Oleh sebab itu, sesekali perlu berkompromi agar rumah tangga bisa tetap damai.

Kemampuan ini tentu tidak muncul begitu saja. Orang yang tadinya sangat dominan pun, begitu sudah menemukan pasangan yang tepat dan siap untuk menikah juga akan bersedia untuk menurunkan ego. Nah, apakah kamu sudah memiliki kemampuan ini? Jika belum, maka banyak bersabar dan berlatih hingga waktu yang tepat tiba, ya!

Menikah adalah komitmen seumur hidup. Jika memang belum siap mengakhiri masa lajang, tidak usah memaksakan diri hanya karena sudah “tertinggal” dari teman-teman yang lain. Sambil terus melakukan persiapan, terus tingkatkan kualitasmu agar kelak bisa mengakhiri masa lajang dalam kondisi terbaik.