Menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki riwayat trauma atau ketidakstabilan emosi bisa menjadi tantangan tersendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh sisa emosi yang negatif dapat membuat hubungan berantakan jika tidak segera ditangani. Beberapa tanda hubungan mungkin terpengaruh oleh luka emosional pasangan, seperti sering mengalami konflik, mengisolasi diri, perasaan putus asa dan tidak berdaya dalam hubungan, menghindari keintiman emosional dan fisik, dan lainnya.
Tentu saja, siapa pun yang mencintai pasangan akan rela memperbaiki masalah jika pasangan memiliki riwayat trauma. Namun, sering kali kita membuat kesalahan saat menghadapinya, baik kesalahan itu disengaja maupun tidak. Sangat penting untuk menyadari kesalahan-kesalahan berikut ini agar kita dapat menghindari kerusakan hubungan dan membantu pasangan pulih dari trauma mereka.