Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips agar Saling Memahami Perasaan Atas Keadaan Masing-masing

ilustrasi menatap (pexels.com/Juan Vargas)
ilustrasi menatap (pexels.com/Juan Vargas)

Hubungan sosial, profesional, pertemanan, asmara, dan lainnya penting untuk dibina bersama. Punya empati agar bisa saling mengerti menjadi kemampuan yang perlu terus diasah oleh setiap individu. Oleh karena itu, berusahalah menurunkan ego agar konflik gak terjadi.

Pentingnya melatih diri agar mampu memahami keadaan masing-masing supaya kualitas hubungan meningkat. Berikut empat tips yang bisa dipelajari agar bisa saling memahami atas keadaan masing-masing.

1. Jadilah pendengar yang bijaksana

ilustrasi mendengarkan dengan tulus dan peduli (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mendengarkan dengan tulus dan peduli (pexels.com/cottonbro studio)

Untuk mampu mengerti atas apa yang terjadi dengan orang sekitar, kamu perlu belajar menjadi sosok pendengar yang baik dan bijak. Dengarkan dengan penuh perhatian untuk menghindari salah paham dalam memaknai atas apa yang orang lain sedang rasakan.

Ketika mampu tepat memahami kondisinya, tentu sikapmu bakal bijak. Haruskah memberi ruang dan waktu untuk sendiri tenang dulu, atau menemaninya di saat itu. Ketika masih keberatan bercerita, tak perlu dipaksakan, beri saja dia ruang agar kembali tenang.

2. Ketika mau diajak berbicara, tanyakan tentang apa yang jadi pemicunya

ilustrasi percakapan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi percakapan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau dia sudah mau terbuka, sambil mendengarkan dengan fokus, setelahnya coba ajukan pertanyaan tentang apa yang jadi pemicunya. Pertanyaan ini untuk lebih mendalami apa yang sebenarnya terjadi. Namun, tetap kelola emosimu sendiri untuk gak terlalu ikut campur atas kondisinya supaya dia nyaman dalam bercerita.

Percakapan yang mendalam apalagi sudah dilandasi kepercayaan bakal meningkatkan energi positif baginya, sekaligus kualitas hubungan di antara kalian. Tak lupa beri dia dukungan agar mampu melewati apa yang terjadi dengan lebih lapang dada kalau memang kurang baik kabarnya.

Namun, tak lupa juga ikut berbahagia ketika keadaannya sangat menyenangkan sebagai bentuk dukungan positif juga. Kebahagiaan itu menular, sambutlah kabar gembira dari sekitar dengan rasa yang sama.

3. Validasi atas kondisinya

ilustrasi orang sedang curhat (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi orang sedang curhat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Apa pun kondisinya supaya semakin memahaminya, berikan validasi atas apa yang dialami. Ketika buruk, katakanlah bahwa kamu selalu ada menemaninya dan siap mendengarkan curhatnya. Ketika kabar baik, katakan juga bahwa itu sangat pantas didapatkannya.

Ketika ada validasi darimu, kualitas hubungan baik antara kalian pasti meningkat. Dia yang bersedih tak akan merasa diabaikan, sedangkan dia yang sedang bergembira meningkat semangatnya.

4. Hindari prasangka negatif

ilustrasi dua orang perempuan tidak saling menatap (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi dua orang perempuan tidak saling menatap (pexels.com/Liza Summer)

Sangat penting untuk menjaga prasangka baik ketika ingin memahami kondisi orang lain. Dia yang sedang kurang tersenyum atau berubah sikap menjadi dingin, ketika belum ada konfirmasi langsung darinya janganlah berasumsi negatif supaya prasangkamu netral.

Tetaplah berpositif rasa kalau mendapati perilaku orang sekitar yang mungkin kurang menyenangkan. Prasangka baikmu akan membuka jalan untuk percakapan lanjutan yang menunjukkan keadaannya sekarang.

Bangun empati untuk memahami orang lain atas apa yang sedang dialaminya. Ada banyak manfaat baik untukmu dan bersama ketika mampu saling memahami keadaan masing-masing. Konflik sosial berkurang karena gak ada kesalahpahaman. Hubungan pun meningkat karena rasa saling percaya. Komunikasi pun berjalan baik, hingga relasi kalian begitu sehat.

Memang tak mudah untuk bisa stabil dan mampu mengerti keadaan orang lain. Namun, kuncinya pahami dulu diri sendiri dan kebutuhanmu. Kalau sudah paham atas apa yang membuatmu selalu bahagia, pasti bisa juga memahami sekitar atas apa pun yang terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us