Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Banyak Perempuan Bertahan dengan Pasangan meski Diselingkuhi 

ilustrasi pasangan yang selingkuh (Pexels.com/stefamerpik)
ilustrasi pasangan yang selingkuh (Pexels.com/stefamerpik)

Banyak perempuan di dunia ini mengalami pengalaman pahit ketika mengetahui bahwa pasangan mereka telah berselingkuh. Namun, ada beberapa perempuan yang memilih untuk tetap bertahan dengan pasangan meski telah diselingkuhi. Hal ini bisa jadi terlihat tidak masuk akal bagi beberapa orang, namun sebenarnya terdapat beberapa alasan mengapa banyak perempuan memilih untuk bertahan.

Mengapa banyak perempuan memilih bertahan dengan pasangan meski diselingkuhi? Pertanyaan ini mungkin menggelitik dan membuat penasaran bagi banyak orang.

Kalau kamu termasuk di antaranya, artikel ini akan bantu menjawab pertanyaan kamu. Penasaran apa saja yang menyebabkan banyak perempuan memilih bertahan dengan pasangan meski diselingkuhi? Ini dia ulasan selengkapnya.

1.Takut kehilangan pasangan

ilustrasi istri yang baik (freepik.com/Drazen Zigic)
ilustrasi istri yang baik (freepik.com/Drazen Zigic)

Banyak perempuan merasa takut kehilangan pasangan mereka karena kamu sudah membangun hubungan yang kuat dan berkomitmen di dalamnya. Kamu mungkin sudah mengalami banyak hal bersama, membangun kenangan dan menghadapi tantangan bersama-sama. Oleh karena itu jika pasanganmu berselingkuh, kamu mungkin merasa sangat terpukul dan takut kehilangan hubungan yang telah kamu bangun selama ini.

Selain itu, rasa takut kehilangan pasangan juga bisa disebabkan oleh ketidakpastian. Kamu mungkin merasa tidak yakin apakah kamu akan dapat menemukan pasangan yang sebaik atau seakrab pasanganmu yang sekarang, atau jika kamu dapat menemukan orang yang benar-benar mencintaimu dengan tulus seperti pasanganmu yang sekarang.

Namun, perlu diingat bahwa takut kehilangan pasangan bukanlah satu-satunya alasan untuk bertahan dalam hubungan yang tidak sehat atau tidak setia. Kamu juga harus mempertimbangkan apakah hubunganmu memiliki dasar yang kokoh, seperti rasa saling menghargai dan mempercayai satu sama lain.

Jika pasanganmu terus berselingkuh atau tidak menghargai hubunganmu, mungkin lebih baik untuk mempertimbangkan untuk meninggalkannya dan mencari kebahagiaanmu sendiri.

2.Punya rasa bersalah

ilustrasi punya rasa bersalah (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi punya rasa bersalah (freepik.com/tirachardz)

Banyak perempuan merasa bersalah ketika pasangan mereka berselingkuh, meskipun sebenarnya tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh mereka sendiri. Kamu mungkin merasa bahwa pasanganmu berselingkuh karena kamu tidak memberikan cukup perhatian atau kurang memenuhi kebutuhan pasanganmu, bahkan jika sebenarnya itu bukanlah kesalahanmu.

Rasa bersalah juga dapat berasal dari keinginanmu untuk memperbaiki hubunganmu. Kamu mungkin merasa bahwa jika kamu memberikan lebih banyak perhatian atau memenuhi kebutuhan pasanganmu, ia tidak akan berselingkuh lagi di masa depan. Oleh karena itu, kamu merasa memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki hubunganmu dan membantu pasanganmu menjadi lebih setia.

Namun, kamu harus tahu bahwa bersikap bertanggung jawab dan memperbaiki hubunganmu bukanlah alasan yang cukup untuk menoleransi perilaku tidak setia dari pasanganmu.

Jika pasanganmu berselingkuh, itu adalah kesalahannya sendiri dan bukan karena kesalahanmu. Kamu tidak perlu merasa bersalah atau bertanggung jawab atas perilaku tidak setia pasanganmu.

3.Yakin bahwa pasangan akan berubah

ilustrasi seorang perempuan menatap pasangannya (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi seorang perempuan menatap pasangannya (pexels.com/RODNAE Productions)

Gak sedikit perempuan yang berpikir bahwa pasangan mereka akan berubah dan menjadi lebih setia jika mereka tetap bertahan dalam hubungan meskipun pasangan mereka telah berselingkuh. Kamu mungkin berpikir bahwa pasanganmu masih mencintaimu dan hanya melakukan kesalahan, dan bahwa kamu dapat membantu mereka untuk menjadi lebih baik di masa depan.

Meski terdengar pahit tapi sebagai perempuan kamu harus tahu kalau perubahan tidak dapat dipaksakan, dan pasanganmu harus memiliki kemauan dan keinginan untuk berubah.

Jika pasanganmu tidak merasa bersalah atau tidak ingin berubah, maka tidak ada yang dapat kamu lakukan untuk membuatnya menjadi lebih setia. Selain itu, tidak adil bagi kamu untuk terus menerus menoleransi perilaku tidak setia pasanganmu dan mempertaruhkan kebahagiaanmu sendiri hanya untuk harapan bahwa pasanganmu akan berubah.

4.Faktor ekonomi

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Faktor ekonomi seringkali menjadi alasan banyak perempuan untuk bertahan dengan pasangan meski diselingkuhi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah ketergantungan finansial yang dimiliki oleh perempuan pada pasangan mereka.

Banyak perempuan yang merasa sulit untuk hidup mandiri secara finansial dan merasa bergantung pada pendapatan pasangan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Perempuan juga seringkali mempertimbangkan kestabilan ekonomi dan masa depan mereka bersama pasangan. Mereka mungkin merasa bahwa memutuskan hubungan yang sudah terjalin lama akan mempengaruhi kestabilan ekonomi mereka di masa depan dan merusak rencana hidup yang telah mereka susun bersama pasangan.

5.Perihal agama dan budaya

ilustrasi pasnagan sedang bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi pasnagan sedang bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dalam beberapa kebudayaan, perempuan dianggap sebagai pengurus rumah tangga yang bertanggung jawab atas keluarga dan anak-anak, dan peran mereka terbatas pada lingkup domestik. Oleh karena itu, perempuan mungkin merasa tidak memiliki pilihan selain bertahan dengan pasangan mereka, bahkan jika mereka telah diselingkuhi, karena mereka tidak ingin dianggap gagal dalam mempertahankan hubungan atau keluarga mereka.

Selain itu, agama juga dapat menjadi faktor yang memengaruhi keputusan perempuan untuk bertahan dengan pasangan yang telah diselingkuhi. Beberapa agama menganjurkan kesetiaan dalam hubungan dan mengecam perceraian sehingga perempuan yang memegang keyakinan tersebut mungkin merasa terikat pada pasangan mereka meskipun telah diselingkuhi.

Meskipun alasan-alasan tersebut dapat menjadi penyebab banyak perempuan bertahan dengan pasangan meski diselingkuhi, penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan kembali hubungan mereka dan memutuskan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri.

Kalau hal ini terjadi dengan kamu, kira-kira kamu bakal memilih pergi atau bertahan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us